
LIBURAN Mei 2025 Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengesahkan sejumlah perjanjian untuk meningkatkan kemitraan antara Inggris dan Uni Eropa dalam suatu rapat yang diselenggarakan di London pada hari Senin (19/5).
Pada pengumuman resmi dari pihak berwenang Inggris, disebutkan bahwa terdapat kolaborasi strategis baru antara Britania Raya dengan Uni Eropa guna memperbaharui daftar prioritas kerjasama mereka. Kesepakatan ini mencakup aspek-aspek seperti sinergi dalam bidang ketentraman publik, pertahanan nasional, serta pembangunan infrastruktur.
Dilansir dari Reuters, Perjanjian ini adalah kesepakatan pertama yang dicapai Inggris bersama Uni Eropa sejak negara itu memilih untuk meninggalkan organisasi regional tersebut sembilan tahun silam.
"Kini saatnya memandang ke masa depan. Beralihlah dari debat kusut dan perselisihan politik lama menuju mencari solusi yang realistis dan paling tepat untuk rakyat Inggris," demikian tertulis dalam pernyataan resmi Starmer.
Reuters menyampaikan bahwa salah satu pilar utama dari persetujuan baru itu adalah pakta tentang pertahanan dan keamanan. Persetujuan ini mengizinkan Britania Raya berpartisipasi dalam pembelian bersama dalam segala bentuk serta membuka jalannya bagi perusahaan-perusahaan di Inggris untuk ikut serta dalam program-program pertahanan Uni Eropa senilai 150 miliar euro atau setara dengan $167 miliar.
Kedua belah pihak pun menyetujui kesepakatan di sektor nelayan, yang akan mengizinkan kapal-kapal dari Uni Eropa untuk masuk dan beroperasi di perairan Inggris selama periode 12 tahun. Di sisi lain, Inggris juga bakal mendapatkan hak serupa untuk melaut di wilayah air milik Uni Eropa.
Selain itu, kesepakatan tersebut juga mencakup pelonggaran birokrasi impor dan ekspor untuk makanan serta minuman bagi Inggris secara permanen. Dengan demikian, produsen makanan kecil di Inggris tidak akan kesulitan lagi untuk mengekspor produknya ke Eropa.
Menurut Starmer, penghapusan beban birokrasi itu ditargetkan untuk meningkatkan Pendapatan Inggris sebesar 9 miliar pound atau setara dengan $12 miliar pada tahun 2040.
Inggris pun setuju dengan skema 'pergerakan pemuda' dan kembali berpartisipasi dalam program tukar menukar mahasiswa lewat Erasmus+. Informasi lebih lanjut tentang skema tersebut masih sangat sedikit dan akan diberitahukan secara detail di waktu yang akan datang.
Di samping itu, perjanjian terbaru ini menghadirkan keuntungan signifikan untuk penduduk Britania Raya termasuk pemanfaatan gerbang elektronik yang lebih efisien di bandar-bandara Uni Eropa, hal ini pada gilirannya meningkatkan jalan masuk bagi para pembawa paspor Britania Raya.
“Ini adalah pertemuan Inggris-Uni Erropa yang pertama. Ini menandai era baru dalam hubungan kita dan kesepakatan ini merupakan hasil yang saling menguntungkan,” ujar Starmer dalam pernyataan resminya.
(*)