
LIBURAN BACKPACKER , Jakarta - Ayam goreng adalah salah satu hidangan favorit banyak orang di Indonesia. Rasanya yang gurih, teksturnya yang renyah di luar, namun tetap lembut di dalam membuat hidangan ini disukai oleh kelompok dari segala usia.
Di balik kelezatannya, ada satu komponen penting yang menentukan hasil akhir dari masakan ini, yakni jenis ayam potong yang digunakan. Pemilihan ayam potong yang tepat akan memengaruhi rasa, tekstur, dan tingkat keempukan daging setelah digoreng.
Secara umum, ayam potong yang biasa digunakan untuk ayam goreng memiliki karakteristik tertentu, seperti ukuran tubuh, kadar lemak, dan usia ayam saat dipotong. Masing-masing jenis memiliki keunggulan tersendiri.
Berikut ini jenis-jenis ayam untuk ayam potong, di antaranya:
1. Ayam Broiler
Mengutip dari chickin.id , ayam broiler merupakan jenis ayam pedaging yang memiliki ukuran tubuh cukup besar dan daging yang tebal. Jenis ayam ini memang secara khusus dibudidayakan untuk konsumsi. Ayam ini memiliki masa panen yang relatif singkat, yakni sekitar 40 hari.
Ayam broiler biasanya lebih sering terlihat di supermarket daripada di pasaran tradisional. Dengan banyaknya daging yang dimiliki, jenis ayam ini sering dipilih sebagai bahan utama oleh pengusaha makanan ringan atau masakan yang menggunakan ayam sebagai komponen utamanya.
2. Ayam Kampung
Tidak seperti jenis broiler, ayam kampung biasanya memiliki badan yang lebih kecil serta daging denganwarna yang lebih coklat. Dagingnya juga terasa lebih keras dan sedikit sulit untuk digigit. Waktu perawatan mereka memakan waktu cukup lama, antara 3 sampai 5 bulan.
Ayam kampung biasanya didistribusikan melalui pasar tradisional atau tempat penjualan tertentu. Cita rasa khas serta teksturnya yang unik membuat ayam ini sering dipilih untuk hidangan tradisional, termasuk ayam goreng khas rumahan.
3. Ayam Organik
Ayam organik berasal dari hewan ternak yang dijaga tanpa terkena zat-zat kimia, meliputi obat-obatan. Berdasarkan informasi dari Podomoro Feedmill, bibit ayam ini bisa berasal dari ayam broiler, pejantan, maupun ayam lokal, asalkan seluruh proses pemeliharaannya dilakukan secara organik. Tidak hanya pada tahap pemeliharaan, proses pembersihan, pemotongan, hingga pengemasan dagingnya pun harus bebas dari bahan kimia.
Ukuran fisik dari ayam organik cenderung lebih kecil jika dibandingkan dengan jenis ayam potong konvensional. Akan tetapi, cita rasanya dianggap jauh lebih lezat dibandingkan dengan ayam broiler. Proses perawatan yang sangat hati-hati ini membuat ayam organik menjadi pilihan favorit bagi mereka yang mengadopsi pola hidup bermartabat. Selain itu, harga produk tersebut juga sedikit lebih tinggi serta wajib dilengkapi dengan sertifikasi asli organik guna memastikan mutunya.
4. Ayam Pejantan
Ayam pejantan merupakan hasil sortiran dari ayam petelur yang berjenis kelamin jantan. Karena tidak dapat dijadikan ayam petelur, ayam ini kemudian dimanfaatkan sebagai ayam pedaging. Mengutip Podomoro Feedmill , durasi perawatan mencapai kira-kira 7 sampai 8 minggu, dan bobotnya umumnya antara 0,6 hingga 0,7 kilogram ketika siap dipanen.
Secara fisik, ayam jantan mempunyai badan yang lebih langsing jika dibandingkan dengan ayam broiler. Akan tetapi, dagingnya terlihat padat, berkualitas tinggi, mengandung sedikit lemak, serta rasanya enak dan mirip seperti daging ayam petelur. Inilah sebabnya kenapa ayam jantan kerap dipilih sebagai pilihan utama dalam pengolahan makanan, bahkan menjadi salah satu opsi untuk hidangan ayam goreng.
5. Cornish Cross
Merangkum dari chickcoop.in Cornish Cross adalah salah satu tipe ayam broiler yang paling umum dipakai di sektor perternakan. Spesies ini terkenal dengan kecepatan pertumbuhan yang luar biasa beserta efisiensinya untuk memproduksi daging. Karakteristik fisisnya antara lain bulu berwarna putih, kakiperpendek, dan badan yang gemuk. Dalam jangka waktu 6 sampai 8 pekan, ayam Cornish Cross telah bisa menjangkau berat siap potong, sehingga menjadi opsi primadona bagi usaha pemeliharaan unggas skala luas.
Cornish cross dapat berkembang biak dengan cepat dan bisa mencapai berat badan yang sesuai untuk pengumpulan panen hanya dalam rentang waktu 6-8 minggu. Tambahan lagi, varietas burung ini terbilang handal dalam merubah pakan menjadi daging, menjadikannya pilihan tepat bagi industri peternakan berskala besar.
6. Dark Cornish
Dark cornish adalah salah satu jenis ayam warisan terkenal karena ketangguhan fisiknya dan mutu daging yang superior.
Dilansir dari chickcoop.in Ayam tersebut dapat menyesuaikan diri dengan mudah pada beragam jenis cuaca dan biasa digunakan dalam budidaya peternakan berskala kecil maupun rumahan. Di luar menjadi penyedia daging, ayam ini termasuk kategori unggasan multifungsi sebab memiliki kemampuan untuk memproduksi telur secara lumayan produktif.
Walaupun mempunyai berbagai keuntungan, pertumbuhan siulan ayam ini jauh lebih lambat dibandingkan dengan jenis ayam broiler modern. Kondisi itu membuatnya kurang efektif untuk digunakan pada skema produksi komersial besar-besaran yang bertumpu pada masa pemotongan cepat. Tetapi, tekstur daging yang semakin lezata masih menarik minat segelintir orang, terutama di antara peternak burung tradisional dan organik.
Dari segi permasakkan, khususnya pada hidangan favorit seperti ayam goreng, memilih tipe unggas sangatlah vital guna mendapatkan rasa serta kelembutan sesuai harapan.