
Baru-baru ini media sosial diramaikan dengan video-video viral yang berisi unggahan kapal tug boat Dan kapal tongkang yang dicurigai membawa muatan biji nikel.
Apa yang memicu kontroversi di media sosial adalah penemuan bahwa kapal-kapal itu ternyata menggunakan nama yang mirip dengan inisial dari Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), serta istri beliau, Iriana Jokowi.
Dirangkum dari data dari Direktorat Perkapalan dan Kepelautan Kementerian Perhubungan (Ditkapel Kemenhub) , keberadaan kapal dengan nama JKW dan Iriana tersebut ternyata benar adanya.
Ada beberapa kapal tug boat (Kapal tangki) bernama JKW Mahakam. Sedangkan untuk kapal-kapal tugboat yang dihentikan tug boat ,didapati bernama Dewi Iriana.
Tug boat Atau TB adalah perahu yang dirancang khusus untuk menarik atau mendorong kapal lain, misalnya ketika sebuah kapal ingin bersandar di dermaga atau kapal barge tanpa tenaga penggerak sendirinya.
Di dalam klip-klip yang tersebar di platform-media sosial, terlihat bahwa tongkangs bernama Dewi Iriana dipimpin dan ditarik oleh TB JKW Mahakam.
Pemilik Kapal JKW Mahakam serta Dewi Iriana
Masih mengutip data dari Ditkapel Kemenhub, Setidaknya terdapat delapan kapal yang dinamai JKW Mahakam. Berikut rincian nama-nama kapal tersebut: Kapal JKW Mahakam 1, JKW Mahakam 2, JKW Mahakam 3, JKW Mahakam 5, JKW Mahakam 6, JKW Mahakam 7, JKW Mahakam 8, serta JKW Mahakam 10.
Walau begitu, pemilik dari kapal bernama JKW Mahakam dan tongkang Dewi Iriana itu tidak ada hubungannya sama sekali dengan keluarga Jokowi atau orang-orang terdekat dengannya.
Kebanyakan kapal dengan nama JKW Mahakam dikuasai oleh PT Pelita Samudera Sreeya (PSS). Perusahaan ini adalah bagian dari PT IMC Pelita Logistik Tbk (kode saham: PSSI).
PSSI adalah sebuah perusahaan pengangkutan dan logistik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kepala kantor utamanya berlokasi di Menara Astra, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.
Mengutip Keterbukaan Informasi BEI, PT PSS ternyata dibentuk oleh PSSI di tahun 2023. Bisnis utama perusahaan ini adalah pengangkutan barang pertambangan.
Dari pencarian pada situs web resmi PSSI dan Laporan Tahunan 2024 , saham perusahaan ini dipegang oleh PT Indoprima Marine selaku pemegang kendali dengan porsi kepemilikan sebesar 43,83 persen.
PT Indoprima Marine ternyata juga menjadi pengendali saham di perusahaan pelayaran nasional lainnya, yakni PT Samudera Shipping Tbk dengen kepemilikan 56,18 persen.
Sementara dari penelusuran di Keterbukaan Informasi BEI lainnya, saham PT Indoprima Marine terafiliasi dengan PT Himpunan Primajaya.
Lalu bila ditelusuri lebih jauh lagi, terutama dari Laporan Tahunan PSSI yang dirilis pada 2019, PT Himpunan Primajaya sahamnya dikuasai pengusaha Constant Marino Ponggawa dan Al Hakim Hanafiah.
Keduanya masing-masing menguasai 50 persen saham PT Himpunan Primajaya. Perusahaan ini lalu menguasai 45 persen saham PT Indoprima Marine yang jadi pengendali PSSI atau PT IMC Peliata Logistik Tbk.
PT IMC Peliata Logistik Tbk adalah induk perusahaan PT Pelita Samudera Sreeya, perusahaan pemilik kapal-kapal bernama TB JKW Mahakam dan tongkang Dewi Iriana.
Constant Marino Ponggawa diketahui adalah seorang pengacara kondang pendiri Kantor Pengacara Hanafiah Ponggawa & Partners (saat ini dikenal dengan nama Dentons HPRP).
Pernah dikenal sebagai seorang politisi, ia sempat menjadi anggota DPR RI mewakili Fraksi Partai Damai Sejahtera (FPDS).
Meskipun Al Hakim Hanafiah merupakan teman dekat dari Constant Marino Ponggawa, keduanya sama-sama membangun perusahaan hukum bernama Dentons HPRP.
Al Hakim Hanafiah termasuk dalam daftar 100 pengacara teratas di Indonesia untuk tahun 2021 menurut versi tersebut. Asia Business Law Journal. Dikenal sebagai ahli hukum berpengalaman di sektor hukum bisnis, dia sering mengurusi perselisihan antara perusahaan multinasional besar.
Pemilik Lain dari Kapal JKW Mahakam
Di luar PT PSS sebagai anak usaha PSSI, ada empat perusahaan lain yang memiliki kapal bernama JKW Mahakam yaitu PT Permata Lintas Abadi (PLA), PT Sinar Pasifik Lestari (SPL), serta PT Glory Ocean Lines (GOL).
Akan tetapi, karena status mereka adalah perusahaan tertutup, menjadi sangat sulit untuk melacak para pemilik sahamnya.
Berikut adalah detail penuh dari kepemilikan kapal JKW:
- Kapal JKW Mahakam 1: PT Pelita Samudera Sreeya
- Kapal JKW Mahakam 2: PT Glory Ocean Lines
- Kapal JKW Mahakam 3: PT Pelita Samudera Sreeya
- Kapal JKW Mahakam 5: PT Sinar Pasifik Lestari
- Kapal JKW Mahakam 6: PT Pelita Samudera Sreeya
- Kapal JKW Mahakam 7: PT Permata Lintas Abadi
- Kapal JKW Mahakam 8: PT Sinar Pasifik Lestari
- Kapal JKW Mahakam 10: PT Pelita Samudera Sreeya
Berikut adalah enam buah kapal yang memiliki nama serupa dengan nama istri Jokowi, yaitu Kapal Dewi Iriana. Spesifiknya terdiri dari: Dewi Iriana 1, Dewi Iriana 2, Dewi Iriana 3, Dewi Iriana 5, Dewi Iriana 6, serta Dewi Iriana 8.
Mirip seperti kapal-kapal bernama lambung JKW, beberapa kapal bernama Dewi Iriana juga dikuasai oleh perusahaan PT PSS serta induknya yakni PT PSSI.
Berikut adalah detail penuh mengenai kepemilikan kapal milik Dewi Iriana:
- Kapal Dewi Iriana 1: PT IMC Peliata Logistik Tbk
- Kapal Dewi Iriana 2: PT Pelita Samudera Sreeya
- Kapal Dewi Iriana 3: PT Pelita Samudera Sreeya
- Kapal Dewi Iriana 5: PT Pelita Samudera Sreeya
- Kapal Dewi Iriana 6: PT Sinar Pasifik Lestari
- Kapal Dewi Iriana 8: PT Permata Lintas Abadi