
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menargetkan penetrasi internet tetap atau broadband tetap dapat mencapai 50% pada 2029. Adapun saat ini penetrasi宽带固定网络masih di bawah 25%.
Broadband tetap adalah layanan internet kecepatan tinggi yang menggunakan infrastruktur fisik seperti kabel serat optik, DSL (Digital Subscriber Line), atau kabel koaksial untuk menyediakan koneksi internet yang tetap dan stabil di satu lokasi, seperti rumah atau kantor.
Menteri Komunikasi dan Informatika Meutya Hafid mengatakan bahwa saat ini penetrasi broadband tetap Indonesia masih sebesar 21%. Artinya, dari seluruh rumah dan kantor di Indonesia, hanya 21% yang telah menggunakan layanan internet tetap berbasis serat optik.
Untuk mencapai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 yang menargetkan penetrasi broadband rumah tangga mencapai 50%, jaringan serat optik hingga 90% kecamatan, dan kecepatan layanan 100 Mbps pada tahun 2029, Komdigi mendorong Program Kampung Internet 2025.
"Saat ini hanya 21 persen rumah tangga yang memiliki akses broadband tetap. Artinya, pekerjaan rumah kita masih besar. Kampung Internet adalah salah satu cara untuk mencapai target tersebut," kata Meutya, dikutip Rabu (1/10/2025).
Komdigi meluncurkan Program Kampung Internet 2025 untuk memperluas akses internet hingga ke pelosok desa. Sebanyak 1.194 titik penerima manfaat akan dibangun di lima provinsi, dimulai dengan 307 titik di Sumatera Utara.
Peresmian pertama berlangsung di Desa Kramat Gajah, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Program ini akan menambah jaringan kabel serat optik sepanjang 196 kilometer dan menjadi langkah awal pemerataan layanan broadband nasional.
Meutya mengatakan akses internet menjadi hal yang penting bagi masyarakat desa. Dengan Kampung Internet, anak-anak sekolah bisa belajar lebih mudah, UMKM bisa memperluas pasar, dan layanan publik desa makin cepat.
"Inilah penggerak kemajuan desa di era digital," kata Meutya, dikutip Selasa (30/9/2025).
Selain Sumatera Utara, provinsi lain yang akan mendapatkan titik Kampung Internet pada 2025 adalah NTB, Lampung, Jawa Barat, dan Banten.
Pada acara peresmian, Kemkomdigi juga menyerahkan bantuan peralatan laboratorium serat optik untuk SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. Fasilitas ini akan digunakan untuk pelatihan guru dan siswa agar siap menjadi tenaga terampil di bidang jaringan.
Program Kampung Internet terlaksana berkat kolaborasi Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel), pemerintah daerah, dan berbagai pemangku kepentingan.
"Untuk membangun koneksi, kita tidak bisa sendirian. Pemerintah pusat, daerah, industri, dan masyarakat harus saling berpegangan tangan," tegas Meutya.
Turut hadir dalam peresmian ini Wakil Gubernur Sumatera Utara Surya, Wakil Bupati Deli Serdang Lom Lom Suwondo, perwakilan industri telekomunikasi, serta masyarakat Desa Kramat Gajah.