
LIBURAN Mei 2025 , JAKARTA – Mantan Presiden ke-7 yakni Joko Widodo ( Jokowi ) banyak dikaitkan dengan Partai Solidaritas Indonesia ( PSI Ayah dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka diperkirakan menjadi salah satu kandidat untuk memimpin PSI sebagai ketua umum. Bila hal ini terwujud, Jokowi kemungkinan besar akan menempati posisi yang sebelumnya dipegang oleh putranya yang bungsu, Kaesang Pangarep.
Di samping itu, jika Jokowi bergabung dengan PSI, misteri seputar ide partai super Tbk., yang pernah disuarakan oleh Jokowi dan para pengikutnya, akan berakhir.
Berikut adalah informasinya: setelah keluar dari PDIP, Jokowi sempat menyinggung soal partai super terbuka. Dia juga pernah mencemooh konsep partai perorangan sebelum merumuskan gagasan pembentukan sebuah partai super seperti Tbk. Ide tersebut lantas memicu spekulasi; apakah ia berencana melibatkan PSI dalam proyeknya atau justru bakal mendirikan partai sendiri didukung oleh para relawannya yang sudah setia padanya.
Menariknya, pada Maret 2025 kemarin, sang mertua gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution menyatakan bahwa gagasan tentang partai super Tbk sudah diadopsi oleh PSI. Kemudian, pada bulan Mei 2025, seiring dengan persiapan kongres PSI di Kota Solo, beredar kabar jika Jokowi diproyeksikan untuk menjabat sebagai Ketua Umum partai yang dikenal dekat dengan kalangan pemuda tersebut.
Adanya ide untuk mendirikan Partai Super Tbk disampaikan oleh Ketua Umum Relawan Proyo Budi Arie Setiadi. Ia menyatakan bahwa sudah berdiskusi dengan Presiden nomor 7, Joko Widodo (Jokowi), tentang rencananya itu.
Namun demikian, Budi meminta awak media bersabar dalam menunggu informasi soal pertemuan keduanya. Dia tak memerinci lebih lanjut isi pertemuan itu, kecuali berkaitan dengan dukungan untuk pemerintahan Prabowo Subianto.
"Ya nanti tunggu, yang pasti kita harus dukung pemerintahan pak Prabowo supaya bisa sukses di tengah berbagai kondisi dunia yang dinamis. Gitu ya," katanya saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/2/2025).
Walaupun jarang berbicara, pria yang saat ini menempati posisi Menteri Koperasi tersebut menyatakan bahwa diskusi bersama Jokowi pernah mencakup topik tentang pendirian partai politik baru.
Budi menjelaskan bahwa kedua belah pihak berbicara tentang ide untuk mendirikan partai politik bernama 'Super Tbk.'. Seperti telah disampaikan sebelumnya, singkatan 'Tbk.' merujuk kepada perusahaan terbuka yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan saham-sahamnya dimiliki oleh masyarakat umum.
"[Terjemahan, red] Partai Super Tbk., langsung saja diartikan. Partai yang berasal dari rakyat, dibuat oleh rakyat, dan untuk rakyat," katanya.
Jokowi dan Kaesang
Seberapa jauh pun ide partai terbuka ini berkembang, Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di DPRD DKI Jakarta, William Aditya Sarana, mengungkapkan kesepakatannya atas penambahan nama Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, menjadi calon ketua umum PSI.
"Pak Jokowi yang telah bekerja keras dan terbukti sejak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pantas diusung sebagai calon Ketua Umum PSI," ujar William seperti dikutip Antara pada Senin (19/5/2025).
William, sekaligus Ketua DPD PSI untuk wilayah Jakbar, menegaskan bahwa Bapak Jokowi telah berkontribusi dengan mengenalkan ide 'Partai Sangat Transparan', inspirasi bagi PSI dalam penyelenggaraan pemilihan raya pertama mereka.
Dia juga mengungkapkan bahwa nama Ketum PSI petahana Kaesang Pangarep disebut pada saat yang bersamaan dalam diskusi yang berlangsung di internal partainya.
"Nama Mas Kaesang juga turut disebut dalam diskusi internal partai kami. Dia juga diharapkan bisa melanjutkan kepemimpinannya yang sudah baik ini ke depan," kata dia.
One Man One Vote
Pada saat yang sama, Wakil Ketua Umum DPP PSI Andy Budiman menyampaikan bahwa pada pemilihan kali ini, PSI menerapkan ide "Satu Anggota Satu Suara" yang memungkinkan setiap anggota partainya dapat memberikan suara dengan cara langsung.
Menurut dia, tindakan tersebut merupakan elemen penting dari strategi perubahan politik PSI menuju bentuk yang lebih demokratis serta inklusif. "Pelaksanaan Pemilihan Umum Langsung akan menandai permulaan bagi PSI guna bertransformasi menjadi 'Partai Sangat Terbuka,' yakni suatu partai yang dikuasai oleh seluruh anggotanya—bukan hanya kepunyaan keluarga atau golongan elit," ungkapnya di rilis resmi pada bulan April 2025 silam.
Menurut Andy, langkah ini adalah jawaban atas perubahan politik modern yang mengharuskannya untuk melibatkan jumlah warga yang lebih besar, terlebih lagi pemuda.
"PSI terus mengadaptasikan dirinya sesuai dengan harapan publik, khususnya pemuda yang berkeinginan aktif dalam pengambilan keputusan politik. Peluang ini akan menciptakan sejarah signifikan bagi kami guna mendirikan suatu budaya politik baru," tambahnya.
Dari sudut pandang teknis, pemilu raya ini mengizinkan seluruh anggota PSI untuk menyuarakan pilihannya dengan cara yang sama dan adil. Proses voting akan dijalankan melalui platform online atau sistem e-voting.
"Anggota partai dan warga masyarakat yang memiliki visi sejalan dengan PSI dapat mengajukan diri sebagai calon. Syarat utamanya adalah harus mendapat dukungan setidaknya dari 5 Dewan Pengurus Wilayah di level propinsi serta 20 Dewan Pengurus Daerah (DPD) pada tingkatan kota atau kabupaten," jelas Andy.
Pengumuman para pemenang Pemilihan Umum tersebut akan dibagikan selama Kongres PSI yang direncanakan terjadi di Solo pada bulan Juli tahun 2025. Tahap-tahap tambahan dari proses pemilihan umum ini nantinya juga bakal diperbarui secara berturut-turut lewat kanal media sosial resmi Dewan Pengurus Pusat PSI.
Pada kesimpulannya, Andy yang sekaligus bertindak sebagai Ketua Steering Committee (SC) Kongres PSI, mendorong semua pihak di partainya untuk terlibat dalam kegiatan tersebut. Dia menjelaskan, "Mulai dari para pemimpin, kader, wakil rakyat sampai dengan kepala daerah yang berasal dari PSI harus ikut memeriahkan dan serta-merta menjadi bagian dari penyelenggaraan Pemilihan Umum Mendatang." Penjelasan lebih lanjut disampaikan oleh Andy.