
PR JABAR - Sebuah video yang viral di media sosial mengklaim bahwa China berhasil menembus blokade Israel untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina. Video tersebut menampilkan deretan pesawat terbang di atas Piramida Giza di Mesir dan dilanjutkan dengan tayangan parasut-parasut yang menjatuhkan bantuan dari udara. Narasi ini menyebar luas dan memancing perhatian publik karena dianggap sebagai aksi diplomatik yang mengejutkan dunia.
klarifikasi Tentang Video Yang Sedang Beredar: Menggabungkan Dua Insiden yang Berbeda
Setelah dilakukan investigasi lebih jauh, ditemukan bahwa video yang tersebar adalah hasil penggabungan dari dua rekaman berbeda dan disebarluaskan tanpa konteks yang tepat. Video pertama mengabadikan pesawat tempur asal Cina sedang melintas di langit di atas area Piramid Giza, Mesir. Adegan itu sebenarnya berasal dari latihan militer bersama antara Cina dan Mesir dengan nama Eagle of Civilization yang dilaksanakan pada akhir April 2025. Dalam latihan tersebut, beberapa pesawat termasuk Y-20 dan pesawat peringatan dini KJ-500 memang terlihat melakukan manuver udara.
Klip kedua menunjukkan para pengendali parasut sedang melepaskan bahan bantuan manusia dari langit menuju sebuah daerah tertentu. Klip ini datang dari insiden masa lalu di mana beberapa negeri seperti Amerika Serikat, Turki, serta Uni Emirat Arab memberikan dukungan melalui jalur udara ke Gaza. Di dalam klip itu, parasut bantuan mendistribusikan kotak-kotak makanan dan obat-obatan kepada area yang tengah menghadapi situasi kemanusiaan darurat parah.
Bantuan Ke Gaza Tetap Mengalami Kendala
Walau beberapa negara telah berusaha mengirim bantuan ke Gaza, situasi di lokasi itu tetap saja rumit. Sejak tanggal 2 Maret 2025, tidak satupun dukungan ini bisa sampai karena adanya sanksi keras dari pihak Israel usai perjanjian damai kedua jadi percuma pada tanggal 18 Maret 2025. Menurut catatan UNRWA atau Lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Layanan Kecamatan dan Kerja bagi Para Pengungsi Palestina, dalam kurun waktu hampir tiga bulan lamanya, pembagian makanan, minyak, obat-obatan serta vaksin sama sekali tertunda. Hal ini membuat kesehatan penduduk sipil di daerah Gaza semakin menurun tiap hari.
Di samping pemblokadian yang ketat, serangan militer pun masih berlanjut. Sejak dimulainya konflik pada tanggal 7 Oktober 2023 sampai akhir Mei 2025, pasukan Israel tetap melancarkan operasi mereka ke dalam Jalur Gaza serta wilayah-wilayah sekelilingnya. Berdasarkan informasi paling baru, lebih dari 52.000 penduduk Palestina sudah tewas dan lebih dari 119.000 lainnya cedera. Fasilitas umum seperti rumah sakit, sekolah, dan masjid telah menerima kerusakan signifikan karena insiden tersebut.
Narratif Tiruan dan Penyebaran Informasi Salah
Ahli media digital mengatakan bahwa penyebaran materi berupa narasi tentang tindakan mulia sebuah negara saat terjadi bencana kemanusian umumnya dieksplorasi untuk membentuk opini masyarakat atau bahkan tujuan geopolitis tertentu. Klip video populer semacam itu yang menampilkan pesawat dari Cina sering direvisi, dipenggal, serta disusun ulang sehingga nampak lebih dramatis padahal tak selaras dengan fakta sesungguhnya.
Pencemaran informasi seperti ini dapat meredam realitas dan membuat sulit proses pengiriman pertolongan nyata. Karena alasan tersebut, dianjurkan kepada publik agar menjadi lebih skeptis saat mencerna berita yang ada di jagat digital. Sangat penting untuk melakukan pengecekan atas akurasinya terlebih dahulu sebelum disebarluaskan kembali.
Usaha Diplomasi dan Harapan Kedamaian
Di tengah tekanan internasional yang semakin kuat, berbagai negara mulai mengintensifkan diplomasi untuk mencari jalan damai. Beberapa inisiatif diplomatik tengah digagas oleh negara-negara regional maupun internasional guna mendesak penghentian kekerasan dan membuka akses kemanusiaan ke Gaza.
Namun hingga kini, negosiasi masih berjalan di tempat. Pemerintah Israel tetap bersikeras pada posisi keamanannya, sementara kelompok pejuang di Gaza menolak untuk menyerah tanpa jaminan kemerdekaan dan hak dasar warga Palestina.
Kesimpulan
Video yang memperlihatkan pesawat asal Tiongkok mengangkut bantuan menuju Gaza melewati blokade Israel menjadi perbincangan. hoaks Tayangan itu menggabungkan dua insiden terpisah dan disajikan dengan cara yang menipu. Data lapangan membuktikan bahwa tak ada bantuan humaniter yang bisa mencapai Gaza mulai akhir Maret 2025. Publik diminta agar tidak gampang percaya pada kabar beredar tanpa menyelidiki keasliannya terlebih dahulu.