Pemerintah Kirim Mustasyar Diny ke Tanah Suci untuk Melindungi Ibadah Jamaah Haji dan Memastikan Kelancaran Prosesi Haji

LIBURAN Mei 2025 Pihak pemerintah sedang mengembangkan peningkatan dalam hal penyelenggaraan ibadah haji, terutama di bidang keagamaan serta pelatihan persiapan.

Antara lain dicapai dengan pengiriman bersamaan perekrutan anggota Mustasyar Diny ke Arab Saudi. Kemudian, apa sebenarnya tanggung jawab Mustasyar Diny tersebut?

Secara terminologi, Mustasyar Diny merupakan penasihat spiritual. Oleh karena itu, buku tersebut berisi tentang para ahli agama yang dianggap memiliki kemampuan dan ilmu yang handal, terutamanya dalam hal ibadah haji.

Berikut adalah nama-nama mereka: Ahmad Fahrur Rozi Burhan, Fathurrahman Kamal, Muslich Abbas, Ahmad Junaidi Hidayat, serta Chaidar Muhaimin Affandi.

Kepala Badan Penyelenggara (BP) Haji Muhammad Irfan Yusuf menekankan bahwa Mustasyar Diny memiliki peran strategis sebagai konsultan ibadah.

Mereka berfungsi untuk menguatkan aspek ritual sebagai fondasi utama dari ide Tri Sukses Haji. Dua kesuksessan lainnya meliputi kesuksesan pada sistem ekonomi dan pencapaian tingkat peradaban.

"Pekerjaan yang sedang dijalankan ini lebih dari sekedar tugas bimbingan teknis," ungkap Irfan pada pernyataannya Senin (19/5) malam.

Lebih dari itu, Mustasyar Diny bertugas untuk menjaga kesucian ibadah, memandu umat dalam pelaksanaan manasik yang sahih, dan mentransformasikan haji sebagai proses spiritual yang mendalam.

Dia juga menggarisbawahi peran penting dari para Mustasyar Diny sebagai penopang dalam menyebarkan pemahaman tentang fiqh taisir. Ini terutama berguna untuk memenuhi keperluan jemaah lanjang usia, jemaah yang memiliki keterbatasan fisikal, serta situasi mendesak di lokasi.

Rencana semacam Safari Wukuf Khusus, Murur di Muzdalifah, serta Tanazul di Mina mengharuskannya mendapat panduan didasarkan pada pengetahuan fikih yang kuat tetapi juga fleksibel.

"Diupayakan agar para Mustasyar dapat memberikan contoh serta bimbingan dalam hal moral, disiplin, dan etika saat menjalankan tugas," terangnya. Menurut Irfan, ibadah haji tidak semata-mata tentang kelengkapan rukun, melainkan juga merupakan tahap pendidikan karakter dan langkah untuk merombak diri.

Sebelumnya, Irfan dengan resmi menyerahkan tanggung jawab serta memberikan petunjuk kepada para Mustasyar Diny (penasihat agama) yang akan ditugaskan untuk mendampingi jemaah haji di Arab Saudi.

Upacara peresmian dilaksanakan pada hari Minggu, 18 Mei 2025, di kota Jakarta. Pendirian Mustasyar Diny tersebut mengukuhkan janji BP Haji RI untuk menjadikan aspek ibadah sebagai fokus utama dalam pengorganisasian haji.

Lebih baru Lebih lama