
LIBURAN Mei 2025 , JAKARTA - Deputi Ketua MPR Eddy Soeparno bertemu dengan Menteri Negara Lingkungan Hidup masa jabatan 1978-1983 Prof Emil Salim.
Saat bertemu, Eddy Soeparno terlihat langsung menyalami dan menyampaikan sejak dulu dirinya mengidolakan Prof Emil Salim.
"Professor Emil Salim telah lama menjadi panutanku, dan aku sangat berterima kasih karena akhirnya dapat bertemu dengan beliau. Dia adalah ekonom sekaligus pelopor kebijakan lingkungan di Indonesia dan kini telah menjadi 'legenda hidup'," ujar Eddy dalam pernyataan tertulisnya pada hari Selasa (20/5).
Eddy Soeparno pun mengekspresikan penghormatan serta kagumannya pada Emil Salim yang meski berumur 95 tahun tetap aktif dalam mengurus masalah lingkungan hidup dan ekonomi."Kami berterima kasih kepada Professor Emil Salim yang tetap memberikan pemikirannya yang terbaik demi kemajuan Indonesia. Sebagaimana disampaikan oleh Presiden Prabowo saat bertemu dengannya, Professor Emil Salim merupakan panutan bagi kami semua," ungkap Eddy.
Dosen Doktor di bidang Ilmu Politik dari Universitas Indonesia tersebut menjelaskan bahwa tujuan kunjungannya bertemu dengan Emil Salim adalah untuk mendapatkan saran tentang isu-isu lingkungan, peralihan energi, serta terutama soal ekonomi karbon.
"Kami meminta saran, nasehat dan masukan dari beliau mengenai kebijakan di bidang lingkungan hidup dan bagaimana sektor ekonomi karbon bisa dikembangkan dan membawa manfaat bagi perekonomian sekaligus kualitas lingkungan hidup kita,” ungkapnya.
Eddy merasa berterima kasih karena Prof Emil Salim sepenuhnya mensupport percepatan perdagangan karbon sebagai salah satu fondasi utama dalam ekonomi domestik guna mencapai ambisi pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.Pada kesempatan itu, Emil Salim mengungkapkan keinginannya supaya Eddy Soeparno tetap mengerjakan lebih banyak kerjasama untuk memaksimalkan peluang ekonomi karbon di Indonesia.
"Potensi di masa mendatang perlu langsung dieksplorasi dan dimanfaatkan. Ekonomi karbon dapat jadi jawaban bagi tantangan lingkungan sambil menghasilkan pendapatan baru bagi negara, hal ini sangat diperlukan oleh Presiden Prabowo," katanya.
Profesor Emil menasihati saat ini adalah waktu yang tepat untuk melipatgandakan upaya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi karbon dan transaksi karbon guna mendukung peningkatan pendapatan negara. (mrk/jpnn)