Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) di Nusa Tenggara Timur menyajikan beberapa keunggulan regional mereka, seperti Kawasan Transmigrasi Ponu, saat rapat tentang pengembangan area, Senin (19/5). Rapat fokus pada penyiapan strategi utama guna mendukung perkembangan ekonomi lokal dengan menggunakan aset alami setempat, terutama bidang garam serta subsektor wisata yang dipandang punya peluang signifikan dalam meningkatkan kemajuan lokasi itu.
Pada kesempatan audiensi itu, Bupati TTU, Yosep Falentinus Delasalle Kebo, menguraikan berbagai potensi terbaik yang dipunyai oleh daerahnya, terutama di wilayah pesisir yang melimpah dengan sumber daya ikan dan laut. Dua bidang yang menjadi fokus utamanya ialah peningkatan produksi garam dan peluang wisata yang diyakini mempunyai masa depan cerah dalam membantu perkembangan ekonomi setempat serta meningkatkan kapabilitas warga.
"Salah satu area transmigrasi yang menjadi titik utama diskusi adalah Area Transmigrasi Ponu, tempat ini merupaakan lokasi transmigrasi paling luas di Kabupaten TTU. Wilayah tersebut dipandang sebagai posisi yang tepat dengan potensi besar untuk ditingkatkan jadi sentra perkembangan ekonomi baru dalam zona perbatasan," ungkap Bupati Yosep.
Menteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman, dengan senang hati mendukung ide-ide serta peluang yang diajukan. Dia menjelaskan bahwa konsep program transmigrasi sekarang sudah melalui perubahan dalam cara pikirnya, fokus utamanya adalah pada peningkatan kesejahteraan penduduk.
"Transmigrasi saat ini bukan hanya tentang pemindahan populasi, tapi juga pengembangan potensi daerah dengan cara bersama-sama. Visi kami ialah menciptakan zona ekonomi terintegrasi yang otonom dan lestari," jelas Menteri Iftitah.
Mentrans pun menginformasikan bahwa Kementerian Transmigrasi akan berkolaborasi dengan pemerintah daerah guna mempromosikan pembangunan wilayah Ponu. Kerjasama ini mencakup dukungan terhadap fasilitas infrastruktur utama, peningkatan daya saing ekonomi, serta atraksi investasi di bidang produksi seperti usaha garam dan pariwisata.
Kementerian Transmigrasi serta Pemerintah Kabupaten TTU setuju melanjutkan diskusi ini dengan menyusun taktik kerja sama, mencakup analisis kekuatan terbuka dan persiapan bantuan teknikal serta peraturan yang diperlukan.