Media Harian Digital, MIMIKA – Kerja keras Tim Gabungan Satuan Tugas (Satgas) Penegakkan Hukum (Gakkum) dan Satgas Intel Operasi Damai Cartenz membuahkan hasil. Selasa (10/6/2025) berhasil menangkap Daftar Pencarian Orang (DPO) Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Puncak, Yekis Wanimbo di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.
Yekis Wanimbo dengan julukan Salahmakan Tabuni dituduh erat kaitannya dengan sejumlah tindakan kriminal termasuk peristiwa pembakaran Camp PT Unggul di desa Mundidok, kabupaten Puncak, provinsi Papua Tengah pada tahun 2021 lalu.
Menurut data yang dikumpulkan oleh Media Harian Digital, pada hari Senin (9/6/2025), Salahmakan Tabuni berencana untuk pindah ke kota Timika.
Dia ingin bertemu dengan seorang bernama Yoyakim Mujizau, yang saat ini berada di bawah pengawasan petugas investigasi.
Pada penyelidikan pertama, sang dicurigai mengaku berpartisipasi dalam peristiwa kebakaran tersebut, walaupun dia menegaskan dirinya hanya bergabung tanpa memulainya.
Ia juga mengakui membeli senjata revolver tersebut seharga Rp30 juta dari seseorang warga suku Damal di Distrik Tembagapura, tanpa disertai amunisi.
Kepala Satuan Tugas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T., mengatakan bahwa Polri menjalankan tugasnya sesuai dengan peraturan hukum serta undang-undang yang ada. Pada saat melakukan pengawasan hukum, metode pendekatan meyakinkan senantiasa menjadi prioritas utama.
"Apabila dalam tahap penggerebekan tak terjadi pemberontakan, cara meyakinkan harusnya jadi fokus utama. Tetapi jika petugas di serang, respons dengan api merupakan bagian dari pertahanan yang sesuai aturan," tandas Kombes Yusuf.
Ia juga mengajak masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh propaganda kelompok bersenjata dan terus mendukung aparat dalam menjaga keamanan di Papua.
“Keberhasilan ini tidak lepas dari peran serta masyarakat. Kami harap kerja sama ini terus berlanjut demi terciptanya Papua yang aman dan damai,” pungkasnya.
Saati ini, Tim Tugas Operasi Damai Cartenz terus menginvestigasi peran tersangka dalam jaringan penyebaran senjata serta pembiayaan KKB yang lain.
Pemeriksaan tambahan ini akan menjadi fondasi untuk mengembangkan jaringan grup bersenjata yang dipimpin oleh Numbuk Telenggen. (*)