JURNAL SOREANG - Secara mengejutkan, Imran Nahumarury dipecat oleh Malut United sebagai pelatih kepala. Tidak hanya itu, tim tersebut juga memecat Yeyen Tumena sebagai Direktur Teknik.
Melalui statment tim, pemecatan keduanya didasari oleh pelanggaran berat yang dilakukannya. Dari beberapa sumber lokal, pemecatan tersebut didasari oleh pemalakan kepada pemain.
Kisruh di internal tim yang berjuluk Naga Gamalama tersebut disorot oleh pengamat sepak bola Indonesia, Mohamad Kusnaeni alias Bung Kus.
Menurut komentator Liga 1 tersebut, langkah yang diambil oleh Malut United sangat berani karena membeberkan alasan pemecatan tersebut.
"Yang tidak biasa dari pemecatan ini adalah penjelasan alasan dari tim," buka Bung Kus.
"Biasanya, alasan pemutusan kontrak ini dirahasiakan. Atau menjadi kesepakatan bersama kedua belah pihak untuk tidak dipublikasikan kepada publik," tambahnya.
"Pihak tim tentunya punya alasan dibalik keputusannya. Tentunya tim harus bisa juga memberikan bukti karena keputusan tersebut cukup mengganggu nama baik dan kredibelitas pihak yang dituduh," lanjutnya memberikan masukan kepada Malut United.
"Apabila pelatih dan direktur teknik berdiam diri, akan merugikan banyak pihak. Bukan hanya mereka berdua yang ternodai, tapi pelatih secara keseluruhan," ujar Bung Kus berikan masukan kepada Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena.
"Rumor tentang 'patgulipat' pemain atau agen pemain dengan pelatih kepala, direktur teknik, atau manajer tim dalam perekrutan sudah lama menjadi rahasia umum," kata Bung Kus.
"Itu adalah fenomena gunung es dalam panggung sepak bola profesional di Indonesia," sambungnya.
"Pelatih dan direktur teknik yang diberhentikan Malut United perlu berikan statment untuk meluruskan masalah tersebut," saran Bung Kus.
"Tidak hanya untuk membersihkan nama baik keduanya, tapi juga menjaga citra pelatih sepak bola Indonesia secara keseluruhan," jelasnya.
Kala dipecat sebagai pelatih kepala Malut United dengan alasan tersebut, Imran Nahumarury menyebut alasan tersebut adalah fitnah yang keji.
Ia mengetahui siapa yang menjatuhkan dirinya, akan tetapi pria asal Tulehu, Maluku tersebut tidak menyebut nama yang dimaksud.