
Pernahkan kau menjumpai hewan kecil ini melompat di dalam rimba, taman bermain, ataupun tepi ladang padi dan mengalami kebingungan antara "itu katak atau malah kodok?" Meskipun tampak serupa pada pandangan pertama, terdapat beberapa ciri utama yang dapat menunjukkan perbedaannya.
Walaupun kerap dipersepsikan sebagai dua tipe yang berlainan, sebenarnya katak dan kodok berasal dari golongan binatang yang sama, yakni ordo. Anura , kelompok hewan amphibia yang tidak memiliki ekor. Secara ilmiah, kodok sebenarnya merupakan jenis dari katak, namun memiliki fitur fizikal yang unik. Oleh karena itu, setiap kodok termasuk dalam kategori katak, tetapi tidak semua katak bisa disebut sebagai kodok.
Beda katak dan kodok
Supaya tidak kebingungan, pahami perbedaan antara katak dan kodok di bawah ini!
1. Kulit: Halus vs Ber tekstur
Ini merupakan karakteristik yang paling mudah terlihat.
Katak memiliki kulit yang mulus, lembab, dan berkilau, dikarenakan adanya lapisan lendir yang membantu melestarikan kelembutan pada tubuhnya. Hal ini pula yang menyebabkan penampilan mereka nampak lebih "dengan air" serta licin ketika dipegang.
Kodok justru punya kulit yang kering, tebal, dan berbintil-bintil. Meski terlihat seperti berkutil, jangan khawatir—kodok tidak menularkan kutil ke manusia. Tekstur kulit ini justru membantunya bertahan hidup di tempat yang lebih kering.
2. Bagian Kaki dan Metode Bergerak
Perhatikan kaki belakangnya.
Katak memiliki tungkai posterior yang panjang dan kokoh. Hal ini menjadikannya ahli dalam melompat jarak jauh serta berenang dengan kecepatan tinggi. Karena habitatnya yang umumnya dekat sumber air, kemampuan melompat menjadi sangat vital bagi mereka guna menghindari predator atau mencari makan.
Kodok punya kaki belakang yang lebih pendek dan gemuk, jadi mereka biasanya melompat pendek-pendek atau bahkan merayap. Karena tidak terlalu tergantung pada air, gerakan mereka lebih lambat.
3. Habitat: Basah vs Kering
Oleh karena itu, kulit katak perlu tetap lembab sehingga habitat mereka adalah tempat dengan ketersediaan air yang cukup, contohnya kolam, Sungai, atau Danau. Mereka juga memilih untuk bertelur di dalam air dan telor tersebut memiliki bentuk seperti gumpalan jelly yang dapat terapung atau melekat pada tumbuhan air.
Kodok memiliki tingkat kelenturan yang lebih baik. Ketebalan kulit mereka memungkinkannya bertahan di lingkungan kering, seperti taman rumah, belantara, atau area terbuka yang jauh dari sumber air. Kodok betina meletakkan telurnya dalam bentuk rangkaian panjang yang mengapung di atas permukaan air.
4. Bunyi di Masa Pernikahan
Pada masa perkawinan, katak dan kodok jantan akan berbunyi guna mendapatkan perhatian betina. Namun, nada bunyi mereka memiliki perbedaan.
Kodok umumnya memproduksi suara yang singkat dan cepat.
Kodok melepaskan teriakan panjang dengan nada yang lebih merdu. Bunyinya mirip resonansi tajam yang berkesinambungan dan lembut.
Cara mereka berbicara juga unik. Kantong suara mereka melebar layaknya balon ketika mereka mencari jodoh.
5. Perkembangan kecebong (Tadpole)
Stadium kecebong (tadpole) pun demikian memiliki perbedaan:
Katak kecebong umumnya memerlukan waktu yang cukup lama sebelum berkembang menjadi katak dewasa. Sebagai contoh, kecebong bullfrog dapat menghabiskan waktu sampai dua tahun lamanya!
Kodok berkembang dengan sangat cepat. Terkadang mereka hanya memerlukan waktu empat minggu untuk bertransformasi dari telur menjadi kodok muda. Hal ini cukup signifikan mengingat bahwa kodok kerap menetaskan telurnya di tempat-tempat yang dangkal dan sementara, misalnya lubang air ataupun bekas ban pada jalanan tanah.
Tidak Mutlak
Meskipun pembeda tersebut dapat memberikan gambaran, namun pemisahan antara "katak" dan "kodok" pada dasarnya bukanlah sesuatu yang definitif dari sudut pandang ilmu pengetahuan. Ada banyak jenis spesies yang secara teknis termasuk dalam kategori katak tetapi sering kali dikenal sebagai kodok berdasarkan ciri fisiknya. Dalam satu genus pun, mungkin terdapat beberapa spesies yang disebut katak sementara yang lain lagi disebut kodok.
Contohnya Brachycephalus didactylus , dikenal juga sebagai katak lintah Brazil, kakiang kecil Brazil, atau kodok emas Brasil—semua nama ini mengacu pada spesies yang sama!
Beberapa jenis katak memiliki kemampuan untuk 'melayang' di udara dengan bantuan membran yang ada di antara jarinya, contohnya adalah katak terbang. flying frog ). Ada pula "kelabang" yang memproduksi anak secara langsung tanpa bertelur—suatu fenomena yang amat jarang terjadi di alam sembilan kaki.
Mengapa Katak dan Kodok Itu Penting?
Katak dan kodok tidak hanya menyenangkan untuk dipelajari, tetapi juga memiliki fungsi vital dalam ekosistem. Mereka bertindak sebagai penunjuk alami keadaan lingkungan sekitar kita. Penurunan populasi mereka mungkin mengisyaratkan adanya gangguan seperti pencemaran atau pemanasan global.
Mereka saat ini mengalami berbagai ancaman termasuk hilangnya tempat tinggal serta serangan penyakit jamur yang sangat berbahaya seperti chytridiomycosis .
Meskipun sering kali disebut sama, sekarang Anda telah mengetahui bagaimana dengan cepat mengenali perbedaan antara katak dan kodok: amati teksturnya, teliti struktur kakinya, dengarkan bunyi mereka, serta kenali lingkungan hidupnya. Namun apabila tetap merasa ragu, itu tak menjadi masalah karena variasi tersebut umumnya bergantung kepada istilah lokal dan jenis hewan yang ada dalam satu wilayah. Intinya adalah, mari bersama-sama meningkatkan kesadaran untuk melindungi makhluk berukuran kecil namun memiliki fungsi vital bagi ekosistem.