
Pakistan, 18 Juni -- Kepala Staf Tentara Iran, Mayor Jenderal Seyed Abdolrahim Mousavi, telah mengeluarkan peringatan menakutkan kepada warga sipil Israel, meminta mereka untuk segera mengosongkan kota-kota Haifa dan Tel Aviv. Dalam pesan video yang disiarkan di media negara Iran, dia menyatakan bahwa respons militer yang diluncurkan hingga kini hanyalah tindakan peringatan awal - operasi yang sebenarnya dan menentukan masih akan datang. Dia menekankan bahwa Iran sepenuhnya siap untuk memberikan respons yang mematikan terhadap apa yang dia sebut sebagai "agresi dan kejahatan berkelanjutan" Israel.
Komandan Iran menyatakan bahwa Republik Islam akan membalas sepenuhnya darah para martirnya dan serangan terus-menerus terhadap bangsa mereka. "Dunia harus mengetahui bahwa bangsa Iran, yang dipimpin oleh pasukan bersenjatanya dan termotivasi oleh pengorbanan para martirnya, tidak pernah tunduk kepada penindas manapun," katanya. Keterangannya muncul di tengah intensifikasi permusuhan antara Israel dan Iran, yang meningkat secara dramatis setelah Israel melancarkan serangan udara ke infrastruktur kunci Iran seminggu yang lalu.
Dalam 72 jam terakhir, Iran telah meluncurkan serangkaian serangan rudal dan drone yang disinkronkan menargetkan aset kritis Israel. Ini termasuk serangan di Tel Aviv dan Haifa, di mana beberapa rudal dilaporkan mengenai situs perumahan dan strategis. Menurut sumber militer Iran, serangan tersebut bertujuan untuk markas Mossad dan depo penyimpanan bahan bakar. Produksi di kilang minyak Haifa telah berhenti total, dan layanan darurat di Tel Aviv masih merespons akibat serangan tersebut.
Setidaknya 24 warga Israel telah tewas sejauh ini dalam serangan balasan Iran, dengan puluhan lainnya luka-luka. Pemerintah Israel merespons dengan posisi pertahanan nasional yang waspada tinggi, menempatkan sistem Tameng Besi di seluruh kota besar. Sementara Angkatan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi serangan tersebut, mereka menahan diri untuk tidak mengungkapkan seluruh skala kerusakan. Pengamat internasional khawatir bahwa konfrontasi militer yang berlangsung mungkin memburuk menjadi perang regional skala penuh, yang melibatkan kekuatan lain termasuk Amerika Serikat.
Kepemimpinan militer Iran telah bersikeras bahwa operasi lebih lanjut akan diikuti kecuali Israel berhenti dari "agresi dan pelanggaran"nya. Jenderal Mousavi juga menyampaikan pesan kepada pemimpin global, mengatakan, "Ini bukan hanya pertahanan untuk Iran - ini adalah sikap untuk keadilan di wilayah tersebut." Kenaikan tensi ini datang sambil berbagai organisasi internasional memanggil agar menahan diri. Namun, kedua Tehran dan Tel Aviv tampaknya siap untuk konflik yang berlangsung lama, dengan konsekuensi serius bagi perdamaian regional dan pasar minyak global.