
Tegangan yang meningkat antara Iran dan Israel telah sangat memengaruhi operasi penerbangan internasional di berbagai negara, termasuk Pakistan, Irak, dan Qatar, yang mengakibkan penundaan dan pembatalan secara luas.
Di Pakistan, setidaknya 16 penerbangan telah dibatalkan, dengan banyak lainnya ditunda. Terutama Karachi yang terpengaruh, dengan delapan penerbangan ke luar kota ke tujuan seperti Jeddah, Mashhad, Baghdad, dan Tehran tertahan karena pembatasan ruang udara di wilayah tersebut. Dua penerbangan dari Islamabad ke Najaf, yang dioperasikan oleh maskapai asing, juga dibatalkan.
Penerbangan masuk dari Jeddah, Dubai, Bahrain, dan Ras Al Khaimah ke Islamabad juga mengalami keterlambatan yang signifikan.
Sebagai respons terhadap ketidakstabilan regional yang semakin meningkat, Saudi Airlines telah menghentikan semua penerbangan ke Iran dan Irak untuk hari ini dan tanggal 17 Juni. Qatar Airways telah mengikuti langkah tersebut, sementara secara sementara menghentikan operasinya ke Iran, Irak, dan Suriah.
Efek riaknya telah mencapai jangkauan yang lebih jauh, dengan penerbangan ke dan dari Rusia, Lebanon, Kazakhstan, Azerbaijan, dan Uzbekistan juga ditunda.
Meanwhile, UAE-based airlines have suspended all services to Israel, Iran, and Iraq until June 20. German airline Lufthansa has also paused operations to Israel, Iraq, Iran, Oman, and Lebanon, while Turkish Airlines has canceled flights to Iran through June 19.
As the security situation remains volatile, air travel across the region continues to face uncertainty, with airlines closely monitoring developments.
Disediakan oleh SyndiGate Media Inc. ( Syndigate.info ).