Pesanan Pizza di Pentagon, Jadi Tanda Serangan ke Iran. Kok bisa?

Amerika - Ada yang unik dan tak terduga dari serangan Israel ke Iran yang terjadi pada 13 Juni 2025 lalu. Beberapa jam sebelum rudal diluncurkan dan dunia tegang menanti dampaknya, muncul sinyal aneh dari sebuah tempat yang tidak biasa: toko pizza di dekat Pentagon, Amerika Serikat.


Sebuah akun di media sosial X (dulu Twitter) bernama Pentagon Pizza Report mengamati lonjakan pesanan pizza yang tiba-tiba meningkat drastis sekitar pukul 19.00 waktu setempat. Menariknya, lonjakan ini terjadi hanya satu jam sebelum serangan udara ke Iran dilaporkan dimulai. Tak hanya itu, bar-bar di sekitar markas besar militer AS itu justru sepi malam itu membuat banyak orang berspekulasi bahwa para pegawai Pentagon sedang lembur, sibuk mengatur strategi.

Fenomena ini membuat netizen ramai membahas apa yang disebut sebagai “Pizza Index”, istilah lucu tapi serius yang menyebut bahwa banyaknya pesanan pizza bisa menjadi tanda bahwa militer AS sedang bersiap menghadapi situasi besar. Teori ini bukan hal baru. Kabarnya, sejak era Perang Dingin dan Perang Teluk, para pengamat sipil sudah sering mengamati pola konsumsi makanan atau aktivitas sepele lainnya di sekitar markas militer untuk memprediksi tindakan besar.

Tentu saja, tidak semua orang percaya. Pihak Pentagon membantah keras bahwa pesanan pizza bisa dijadikan tolok ukur. Mereka menegaskan bahwa di dalam markas sendiri sudah ada kantin lengkap yang menyediakan berbagai pilihan makanan, mulai dari pizza, sushi, sandwich, hingga kopi. Jadi, lonjakan pesanan di luar markas dianggap bukan indikator yang relevan.

Namun dari sisi akademik, fenomena ini menarik jika dilihat melalui teori Open Source Intelligence (OSINT). Dalam teori ini, informasi terbuka seperti data dari media sosial, aplikasi pengiriman makanan, atau peta digital bisa dijadikan bahan analisis untuk membaca pola perilaku organisasi termasuk institusi militer. Ditambah lagi dengan pendekatan Signal Detection Theory (SDT), fenomena seperti lonjakan pesanan bisa dilihat sebagai sinyal yang “mungkin” penting, meski tidak selalu akurat. Artinya, publik bisa saja mendeteksi sesuatu, tapi harus tetap waspada agar tidak salah mengartikan “noise” sebagai sinyal.

Kejadian ini mungkin hanya sebuah kebetulan. Tapi di era digital seperti sekarang, hal-hal kecil seperti pesanan makanan bisa jadi jendela untuk melihat hal besar yang sedang terjadi. Dan bisa jadi, ke depan nanti, bukan cuma satelit atau laporan intelijen yang jadi alat analisis, tapi juga… aplikasi antar makanan.

Siapa sangka, dari sekotak pizza bisa muncul banyak tanya. Dunia memang makin aneh dan makin transparan.

Lebih baru Lebih lama