
Presiden Donald Trump tidak ingin meredakan ketegangan antara dirinya dan CEO Tesla Elon Musk. Ia bahkan memberikan peringatan jika Elon Musk berubah haluan untuk mendukung Demokrat, yakni partai oposisi bagi Trump.
Kekonflikan antara Trump dan Musk telah menarik perhatian global sejak awal minggu ini. Trump menyampaikan bahwa dia tak berniat untuk memperbaiki hubungan dengan Musk.
"Tidak," ujar Trump saat diwawancarai oleh NBC News, seperti dilaporkan pada hari Senin (9/6).
Trump juga merasa bahwa hubungan dengan CEO Tesla dan SpaceX sudah usai. "Menurut saya, memang demikian."
Trump menyampaikan bahwa dirinya tak merencanakan pembicaraan dengan Musk dalam waktu singkat. "Saat ini saya sangat disibukkan oleh beberapa urusan," ujarnya. "Tidak ada niat bagi saya untuk bertutur kata dengannya."
Trump dan Musk saling mengancam dan menyerang di X dan Truth Social awal pekan lalu. Trump menuduh Musk “tidak menghormati jabatan Presiden.”
"Saya rasa ini adalah sesuatu yang amat negatif lantaran dia sungguh-sungguh tak memberi hormat. Kita seharusnya tidak memperolok pejabat presiden," ujarnya.
Musk mengkritik Trump melalui sejumlah unggahan di X, salah satunya menekankan kaitan masa lalu presiden Amerika Serikat tersebut dengan terpidana kejahatan seksual Jeffrey Epstein yang sudah meninggal. Kemudian, unggahan itu dibersihkan oleh Elon.
Trump menyebutkan bahwa tuduhan tentang kejahatan seksual adalah masalah lama yang telah dibantahnya. "Pengacara Epstein bahkan berkata aku tak memiliki keterlibatan apa pun dalam hal ini. Ini hanyalah berita lama," ujar Trump.
Donald Trump Mengancam Jika Elon Musk Mendukung Partai Demokrat
Trump mengancam akan melakukan tindakan keras jika Elon Musk mendukung Partai Demokrat yang menentang Rancangan Undang-Undang Anggaran yang telah disahkan oleh Kongres pekan lalu.
Dia menyatakan bahwa terdapat "akibat besar" apabila Elon Musk memihak kepada Partai Demokrat untuk menentang RUU yang didukung oleh partai Republik tersebut, yang dikenal sebagai undang-undang "besar dan indah".
"Apabila hal itu terjadi, maka ia perlu menerima akibatnya," ujar Trump pada wawancara telepon dengan NBC News. Meskipun demikian, Trump enggan menyebutkan dampak yang akan timbul dari situasi tersebut.
"Dia akan menghadapi akibat yang sungguh berat apabila melakukan hal tersebut," ujarnya.
Musk sebelumnya mengatakan bahwa RUU tersebut akan memperbesar defisit federal dan mendeskripsikan hal itu sebagai "suatu kekejahan yang menakutkan."
Trump merespons kritikan dari Musk dengan berkomentar pada jurnalis, "Saya sungguh letdown karena Elon memahami betul isi undang-undang tersebut. Saya benar-benar tidak senang dengan Elon. Sudah banyak hal yang saya lakukan untuk mendukungnya."
Tidak berapa lama kemudian, Musk memposting sejumlah pesan, salah satunya telah dihapus dan mendesak impeachment terhadap Trump. Sang kepala eksekutif Tesla juga menyatakan bahwa kebijakan tariff dari sang presiden bakal mencetuskan resesi menjelang akhir tahun tersebut.
Elon Musk menyediakan bantuan keuangan signifikan bagi kampanye presiden Trump pada 2024, merogok sejumlah lebih dari seperempat miliar dolar guna memperkuat posisinya di berbagai wilayah kunci tahun lalu. Di awal masa jabatannya, Trump menjadikan Musk sebagai pimpinan Departemen Efisiensi Pemerintah atau DOGE, bertanggung jawab atas pengurusan pemecatan pekerja negeri sipil secara masal serta penutupan beberapa instansi pemerintahan.