- Vishwashkumar Ramesh (40), penumpang korban satu-satunya yang selamat dari insiden jatuhnya Pesawat Boeing 787-8 Dreamliner milik Air India, pada Kamis, (12/6/2025).
Vishwashkumar Ramesh merupakan seorang pria asal Inggris keturunan India.
Pria akrab disapa Ramesh itu dikenal sebagai seorang pengusaha yang lahir di India dan telah menetap di Inggris sejak 2003.

Ia diketahui, hendak mengunjungi keluarganya dan akan kembali ke Inggris bersama saudaranya, Ajay Kumar Ramesh (45).
Vishwash Kumar Ramesh, merupakan salah satu dari 242 penumpang yang berangkat dengan pesawat nomor SI 171 dengan tujuan Bandara Gatwick, London.
Mukjizat pun menghampiri Ramesh, yang duduk di kursi 11A, menjadi satu-satunya penumpang yang selamat dari kecelakaan maut tersebut.
Ia menceritakan pengalamannya kepada Hindustan Times dari bangsal rumah sakit sipil di Asarwa, Ahmedabat.
Ia mendengar ledakan sangat keras sebelum akhirnya pesawat terjatuh di sebuah kampus perguruan tinggi kedokteran pemerintah di Gujarat
“Tiga puluh detik setelah lepas landas, terdengar suara keras dan kemudian pesawat jatuh. Semua itu terjadi begitu cepat,” katanya dengan suara bergetar, dikutip dari The Guardian.
Kemudian Ramesh mengatakan kondisinya saat ia terbangun setelah pesawat terjatuh.
“Saya bangun dan ada banyak mayat di sekeliling saya. Saya takut. Saya berdiri dan berlari. Ada serpihan pesawat di mana-mana. Seseorang memegang saya dan memasukkan saya ke dalam ambulans,” ujar Ramesh yang masih tampak syok.
Dokter Dhaval Gameti, yang menangani Ramesh, menyatakan bahwa ia mengalami disorientasi dan luka-luka di sekujur tubuh.
Namun kondisinya kini stabil dan tidak lagi dalam bahaya.
Ia diperkirakan dapat kembali ke rumah dalam beberapa hari ke depan.
Video Call Ayah
Yang paling menyayat hati, Vishwash sempat melakukan video call kepada ayahnya hanya beberapa menit setelah selamat dari reruntuhan.
Panggilan itu bukan dilakukan di rumah sakit, melainkan langsung di lokasi kecelakaan, di tengah asap, puing-puing, dan korban bergelimpangan.
“Dia menelepon ayah saya lewat Video Call dan berkata, ‘Ayah… pesawatnya jatuh. Aku tidak tahu di mana kakakku. Aku tidak lihat penumpang lain. Aku satu-satunya yang hidup…’” ujar adik laki-lakinya, Nayan Kumar Ramesh, kepada Sky News.
Dalam keadaan terguncang, Vishwash masih mencari kakaknya, Ajay Kumar Ramesh, yang juga berada dalam penerbangan itu namun duduk di bagian belakang pesawat.
“Kami baru pulang dari Diu. Dia ada di pesawat itu… sekarang aku tidak bisa menemukannya. Tolong bantu aku cari dia,” ucap Vishwash dengan suara lirih.
Kabar selamatnya Ramesh dari insiden pesawat jatuh ini sempat membuat keluarga di Inggris tak percaya.
“Kami sangat terpukul. Terakhir saya bicara dengannya kemarin pagi. Dia bilang: ‘Saya tidak tahu bagaimana saya bisa keluar dari pesawat,’” tutur Nayan Kumar Ramesh, adik laki-lakinya yang berusia 27 tahun.
“Menurut saya, dia baik-baik saja secara fisik, tapi secara mental ini sangat berat. Kami semua sangat terkejut," kata seorang kerabat lainnya.
Diketahui, Pesawat Boeing 787-8 Dreamliner itu mengangkut 242 penumpang, termasuk 53 warga negara Inggris, 169 warga India, serta sejumlah warga negara Portugal dan Kanada.
Tak lama setelah lepas landas pada pukul 13.38 waktu setempat, pesawat menabrak kawasan permukiman Meghani Nagar dan meledak hebat, membuat bola api besar yang terekam oleh CCTV warga.
Penyebab Jatuh Pesawat Hingga Meledak
Dugaan penyebab pesawat Boeing 787 Dreamliner Air India nomor penerbangan AI 171 tujuan Bandara Gatwick, London, jatuh setelah lepas landas dari Bandara Internasional Sardar Vallabhai di Ahmedabad, India Barat, pada Kamis (12/6/2025).
Pesawat bernomor penerbangan AI-171 yang membawa 242 orang termasuk 10 awak kabin jatuh beberapa menit setelah lepas landas menuju London Gatwick.
Saksi mata melaporkan pesawat kemudian jatuh antara pukul 13.00 atau 14.00 waktu setempat.
Sementara itu, situs pelacakan penerbangan Flightradar24 mencatat pesawat itu adalah Boeing 787-8 Dreamliner, salah satu pesawat penumpang paling modern berhasil naik hingga ketinggian sekitar 625–825 kaki.
Namun, dalam hitungan detik berikutnya, data pelacakan menunjukkan adanya penurunan tajam, dengan kecepatan vertikal negatif dengan kecepatan vertikal –475 ft/m .
Segera sesudahnya, pilot memancarkan panggilan darurat “MAYDAY” ke ATC, tetapi tidak ada komunikasi lanjutan.
Pesawat kehilangan kendali dan menukik tajam sebelum menghantam pemukiman Meghani Nagar di sisi timur laut Kota Ahmedabad.
Ledakan besar terdengar hingga radius beberapa kilometer, disusul kobaran api dan asap hitam membumbung tinggi.
Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil (DGCA) India bersama Boeing dan otoritas keselamatan penerbangan internasional, telah membentuk tim investigasi.
Adapun fokus utama investigasi tertuju pada analisis black box, termasuk Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR), untuk mengetahui rekaman teknis dan komunikasi pilot sebelum kecelakaan.
Hingga kini insiden ini menjadi kecelakaan fatal pertama dalam sejarah operasional Boeing 787 sejak diperkenalkan pada 2011.
Menurut pernyataan beberapa pakar yang dikutip media lokal NDTV, kecelakaan ini diduga terjadi akibat kegagalan daya angkat pesawat di fase awal penerbangan, yang bisa disebabkan oleh kesalahan konfigurasi flap.
Salah satu fakta yang mencolok adalah bahwa pesawat belum sempat menarik roda pendaratan ketika mulai kehilangan kendali, mengindikasikan bahwa masalah terjadi sangat awal setelah lepas landas.
Sementara itu, beberapa pakar lain memperkirakan penyebab kecelakaan mungkin karena adanya tabrakan dengan burung (bird strike).
Pemerintah India telah menyampaikan belasungkawa dan memerintahkan audit keselamatan pada seluruh maskapai besar dalam negeri.
Pesawat Tabrak Asrama Dokter
Kepolisian India secara resmi mengungkap titik jatuhnya pesawat Air India Boeing 787-8 Dreamliner, penerbangan AI171 rute Ahmedabad–London, yang membawa 242 orang di dalamnya.
Menurut keterangan pihak kepolisian Ahmedabad, pesawat jatuh tepat di atas sebuah asrama dokter (doctor’s hostel) yang berada di area Meghani Nagar, tak jauh dari kompleks B.J. Medical College.
Lokasi ini dikenal sebagai kawasan padat dengan bangunan bertingkat yang dihuni tenaga medis dan mahasiswa kedokteran, sebagaimana dikutip dari laman The Times.
“Sekitar 70 hingga 80 persen lokasi telah berhasil kami bersihkan dari puing-puing besar. Evakuasi korban masih terus dilakukan," ujar seorang pejabat kepolisian di lokasi kejadian.
Ledakan dahsyat akibat jatuhnya pesawat memicu kebakaran hebat yang menyebar cepat ke beberapa bangunan di sekitarnya.
Tim pemadam kebakaran, ambulans, dan unit penyelamat dari Tim Tanggap Bencana Nasional (NDRF) langsung dikerahkan beberapa menit setelah insiden terjadi.
Boeing tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Setelah insiden ini Bandara Ahmedabad langsung menghentikan seluruh penerbangan keluar-masuk sebagai tindakan darurat.
Korban selamat dievakuasi ke rumah sakit terdekat, sementara tim SAR menyisir reruntuhan untuk mencari korban tambahan.
Diketahui banyak korban tewas dalam kejadian tersebut.
Baca berita lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kesaksian Satu-satunya Korban Selamat Jatuhnya Pesawat Air India: Terdengar Suara Ledakan Keras