
Perang Thailand vs Kamboja memanas di perbatasan kedua negara sejak Kamis (24/07/2025). Kedua pasukan militer terlibat baku tembak di beberapa provinsi di Thailand, yakni Provinsi Sisaket, Provinsi Surin, Provinsi Ubon dan Provinsi Buriram.
Sedangkan provinsi Kamboja yang berbatasan langsung dengan keempat Provinsi ini adalah Provinsi Oddar Meanchey. Awal mula konflik terjadi usai bentrokan di dekat kuil area perbatasan antara Provinsi Surin dan Oddar Meanchey.
Lantas, apa penyebab perang Thailand vs Kamboja? Berikut ulasan singkat mengenai penyebab perang Thailand vs Kamboja yang kian memanas.
Apa Penyebab Perang Thailand vs Kamboja?
Konflik antara Thailand dan Kamboja telah berlangsung selama satu abad. Thailand telah menutup wilayah perbatasannya dengan Kamboja.
- Pemerintah Bersiap Evakuasi WNI Bila Konflik Thailand - Kamboja Memburuk
- Kemlu Pantau Keselamatan WNI di Perbatasan Thailand-Kamboja
- Akar Konflik Thailand - Kamboja, Dipicu Masalah Perbatasan Sejak Masa Lampau
Sementara itu, Kamboja telah memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Thailand seraya menuduh negara tetangganya itu menggunakan "kekuatan berlebihan". Masing-masing negara telah meminta warganya yang tinggal dekat perbatasan untuk mengungsi dari wilayah tersebut.
Lantas apa yang menjadi penyebab perang Thailand vs Kamboja? Penyebab dari itu semua adalah sebuah kuil Hindu yang telah dibangun sejak abad ke-11.
Kuil yang diperebutkan oleh Thailand dan Kamboja adalah Kuil Preah Vihear. Namun demikian, kuil ini ternyata dibangun tepat di dekat perbatasan bersama antara perbatasan kedua negara ini.
Kuil Preah Vihear terletak di puncak pegunungan Dangrek. Tak hanya kaya akan sejarah yang panjang dengan arsitektur mengesankan, Kuil Preah Vihear juga masuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO.
Oleh sebab itulah, Kuil Preah Vihear bisa disebut sebagai sumber kebanggaan dan kontroversi nasional. Ini dikarenakan kepemilikan kuil tersebut hingga kini masih menjadi sengketa antara Thailand dan Kamboja.
Kuil Preah Vihear sendiri merupakan sisa masa-masa keemasan Kekaisaran Khmer. Untuk diketahui, bangsa Khmer merupakan nenek moyang dari orang Kamboja.
Meskipun begitu, keberadaan Preah Vihear tidak selalu berada di bawah kendali Kamboja. Sebaliknya, pada masa itu, kekaisaran yang memerintah juga diduduki oleh kerajaan-kerajaan Siam dan juga negara Thailand modern yang menggantikannya.
Hal ini membuat kekaisaran Khmer dan kerajaan Siam memiliki sejarah panjang yang berkaitan satu sama lain. Bahkan tahun demi tahun, kekaisaran Khmer dan kerajaan Siam turut saling berebut kekuasaan, termasuk pada Preah Vihear ini.
Meskipun sempat diduduki oleh kekaisaran Khmer, beberapa wilayah di kawasan Kamboja sempat berhasil direbut oleh kerajaan Siam. Tak sampai di situ saja, kedatangan pasukan dari negara Prancis membuat peta topografi yang dibuat tahun 1907 menunjukkan perbatasan wilayah yang berada di sekitar Preah Vihear berada di sisi Kamboja.
Namun demikian, pihak Siam tidak menyetujuinya. Bahkan Thailand modern secara terang-terangan berusaha merebut Preah Vihear di masa perang dengan Jepang, tepatnya di tahun 1941.
Lebih lanjut, pada 1954 pasukan Thailand pindah ke Preah Vihear setelah pasukan lawan berhasil mundur. Namun demikian, Kamboja yang sudah merdeka menyatakan keberatan atas tindakan tersebut.
Pihak Kamboja bahkan mengajukan gugatan kepada Mahkamah Internasional sebagai bentuk sikap atas tindakan yang dilakukan Thailand. Sebaliknya, pihak Thailand juga tidak tinggal diam.
Mereka memiliki keyakinan yang tak kalah kuat peta topografi yang dibuat Prancis di tahun 1907 silam tidak mengikat secara hukum dan tidak benar-benar disahkan oleh komisi gabungan. Bahkan Thailand memiliki bukti atas kendali de facto bahwa kuil Preah Vihear lebih mudah diakses dari sisi perbatasan Thailand.
Namun demikian, Mahkamah Internasional di tahun 1962 justru mengeluarkan keputusan 9 banding 3 yang menguntungkan pihak Kamboja. Meskipun begitu, keputusan yang dikeluarkan oleh Mahkamah Internasional tidak berkaitan dengan isu sensitif berupa hak warisan atau kepemilikan budaya.
Hal ini dimaksudkan agar mungkin guna menghindari konflik secara diplomatik. Tahun-tahun berikutnya sebenarnya pemerintah Thailand dan Kamboja sempat mengambil langkah agar memungkinkan wisatawan untuk berkunjung ke Kuil Preah Vihear.
Sayangnya, di tahun 2008 lalu, sengketa terkait lokasi tersebut kembali mencuat antara Thailand dan Kamboja. Terlebih muncul rencana pihak Kamboja mendaftarkan Kuil Preah Vihear sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Di sisi lain Thailand menolak karena menganggap wilayah sekitar kuil adalah milik negara mereka.
Di tahun yang sama, akhirnya UNESCO mengabulkan usulan Kuil Preah Vihear sebagai Situs Warisan Dunia. Tak hanya memicu situasi diplomatik yang mengalami ketegangan, sengketa antara Thailand dan Kamboja juga menimbulkan bentrok.
Hal ini dimulai pada tahun 2009 yang mana menyebabkan adanya korban luka dan kehilangan nyawa.
Demikian ulasan singkat mengenai penyebab perang Thailand dan Kamboja yang kian memanas.