Bupati Biak Dorong Peningkatan Transportasi Udara dengan Maskapai dan Bandara

Gambar terkait Bupati Biak Temui Maskapai dan Pihak Bandara Bahas Minimnya Transportasi Udara (dari Bing)

Laporan Wartawan , Fiona Sihasale

, BIAK NUMFOR - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua menggelar pertemuan bersama sejumlah operator maskapai penerbangan, PT Angkasa Pura dan pihak terkait lainnya guna membahas peningkatan layanan transportasi udara di wilayah tersebut.

Bupati Biak Numfor, Markus O. Mansnembra menyampaikan pertemuan tersebut dihadiri oleh perwakilan maskapai Sriwijaya Air, Susi Air, Trigana Air, dan Garuda Indonesia. Namun, pihak Lion Air tidak hadir dalam agenda tersebut.

“Kita harap dalam pertemuan berikutnya, Lion Air wajib hadir. Saat ini pemerintah daerah sedang serius meningkatkan konektivitas penerbangan dari dan ke Biak,” ujar Bupati usai pertemuan di Biak, Senin (30/6/2025)

Ia menambahkan, pemerintah daerah terus berkoordinasi tidak hanya di tingkat kabupaten, tetapi juga hingga ke provinsi dan pusat, termasuk kementerian dan lembaga terkait, guna mencari solusi atas terbatasnya jadwal penerbangan di Biak.

“Beberapa waktu lalu rute penerbangan hanya tiga kali seminggu. Padahal, dulunya Biak dikenal sebagai bandara internasional dengan volume penerbangan tinggi. Sekarang justru sebaliknya,” ungkapnya.

Bupati juga menyinggung kerja sama yang telah dilakukan dengan Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan, yang tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) terkait distribusi komoditi lokal. Komitmen ini termasuk rencana penerbangan subsidi dari Makassar – Biak – Wamena yang dijadwalkan mulai 7 Juli 2025.

“Kami menyambut baik komitmen Gubernur Papua Pegunungan, Jhon Tabo, yang telah mendukung pembukaan konektivitas wilayah melalui jalur udara,” ujarnya.

Pemerintah daerah juga meminta maskapai seperti Lion Air dan Sriwijaya Air untuk mempertimbangkan penambahan frekuensi penerbangan. Harapannya, ada penerbangan setiap hari dengan jadwal teratur, agar tidak ada kekosongan layanan penerbangan dalam satu minggu.

“Kita ingin maskapai bisa berbagi hari. Misalnya, Lion di hari tertentu, Sriwijaya di hari lain. Ini supaya Bandara Frans Kaisiepo kembali beroperasi secara optimal seperti dulu,” tutup Bupati.(*)

Lebih baru Lebih lama