
, JAKARTA - Di panggung persaingan industri smartphone Indonesia yang sangat dinamis, keberhasilan menembus jajaran lima besar merupakan sebuah pencapaian luar biasa.
Infinix berhasil melakukannya bersama Transsion Group, dan di balik strategi cerdas yang mendorong lompatan tersebut, ada nama Sergio Ticoalu, Head of Marketing Infinix Indonesia.
Menurutnya, pemasaran memiliki esensi yang lebih dalam, dan dirinya berpegang pada sebuah prinsip insight konsumen adalah bahan paling berharga.
"Tugas kami adalah meracik karya yang relevan dan dieksekusi dengan sempurna, lalu memberinya sentuhan kreatif tidak terduga yang membuat orang berhenti dan memperhatikan," ungkap Sergio Ticoalu dalam keterangan resmi, Selasa (12/8).Prinsip tersebut yang kemudian menjadi kompas bagi setiap kampanye yang dibuat, mengubah Infinix dari sekadar merek
menjadi bagian dari percakapan tren anak muda di Indonesia.
Jauh sebelum meraih berbagai penghargaan, langkah strategis paling fundamental yang diambil Sergio Ticoalu terjadi pada 2020.
Di tengah pasar yang ramai, dia melihat sebuah ceruk pasar yang besar namun belum tergarap maksimal, para gamer muda yang menginginkan smartphone dengan performa gaming mumpuni namun dengan harga yang sangat terjangkau (value for money).
Hal itu menjadi inisiatif kunci yang mengubah arah Infinix. Sergio Ticoalu secara sadar dan fokus membawa Infinix untuk mengetuk dan kemudian mendominasi segmen ini.Keputusan untuk memposisikan Infinix sebagai 'HP Gaming Value for Money' menjadi pilar utama yang menopang seluruh keberhasilan merek ini di tahun-tahun berikutnya.
Dengan memberikan identitas yang jelas dan menjawab kebutuhan pasar yang spesifik, dia meletakkan fondasi yang kokoh bagi Infinix untuk mencapai posisi terbaiknya di pasar Indonesia.
Karier Sergio Ticoalu merupakan sebuah mozaik pengalaman yang membentuk perspektifnya yang unik.Berasal dari Tondano, Sulawesi Utara, dia mengawali langkah profesionalnya di XL Axiata, memahami secara mendalam karakter pasar dan konsumen di tingkat regional.
Keinginannya untuk terus belajar membawanya ke Jakarta, dia mempertajam keahliannya di perusahaan multinasional.
Di Kuaishou (Snack Video), Sergio Ticoalu menyelami dunia konten digital dan kekuatan komunitas virtual. Pengalaman sebagai Head of Marketing di SHARP Smartphone (di bawah Foxconn ) memberinya wawasan tentang cara kerja raksasa teknologi global.
Setiap tahap dalam perjalanannya memberikan pelajaran berharga yang kelak menjadi fondasi strategi di Infinix sejak bergabung pada 2019.
Sergio Ticoalu membawa pendekatan yang segar ke dalam strategi pemasaran Infinix. Dia percaya bahwa koneksi emosional jauh lebih kuat daripada sekadar promosi spesifikasi.
Di bawah arahannya, Infinix secara konsisten meluncurkan produk dengan narasi yang kuat, yang tidak hanya efektif merebut pasar, tetapi juga menuai pengakuan dari berbagai panggung prestisius.
Kesuksesan formulanya divalidasi oleh pilar-pilar pengakuan utama seperti Validasi Industri Lokal, Kehebatannya dalam meramu strategi yang berdampak diakui oleh media seluler terkemuka di Indonesia yang menganugerahinya penghargaan Excellence in Performance pada 2024.
Pengakuan Kreatif Internasional, Visi kreatifnya mencapai puncak saat film pendek garapan Infinix 'In Front of Us' menjadi satu-satunya finalis dari Indonesia dalam kategori Film Craft di Adfest 2024, Bangkok. Pencapaian ini menempatkan karyanya sejajar dengan kampanye-kampanye terbaik di level Asia Pasifik.
Puncak Apresiasi Global Internal: Di tingkat brand, dia dinobatkan sebagai The Best Global Employee of the Year 2023 oleh Infinix. Prestasi ini semakin lengkap saat dirinya meraih penghargaan tertinggi dari perusahaan induk, Transsion, yaitu MostValuable Transsioner (MVT).
Meraih kedua gelar ini secara bersamaan adalah sebuah pencapaian langka, yang mengukuhkan posisi Sergio Ticoalu sebagai talenta paling berharga di dalam korporasi global tersebut.
Salah satu karya paling signifikan yang lahir dari visi Sergio Ticoalu merupakan film pendek In Front of Us.
Bertindak sebagai Executive Creative Director, dia memimpin sebuah proyek berani yang memadukan keunggulan teknologi dengan penceritaan yang kuat.
Film tersebut seluruhnya direkam menggunakan kamera depan smartphone Infinix, mengangkat isu sosial penting tentang perundungan (bullying).
Proyek itu sukses besar, meraih lebih dari 20 juta penonton online dan, seperti yang disebutkan, mengukir prestasi sebagai satu-satunya wakil Indonesia di final Adfest 2024.
In Front of Us menjadi contoh ideal bagaimana sebuah merek dapat menggunakan platformnya untuk menyampaikan pesan yang bermakna sekaligus mendemonstrasikan kapabilitas produk secara subtil dan elegan.
Gaya kepemimpinan Sergio Ticoalu berpusat pada pembentukan budaya tim yang tangguh dan inovatif.
Dia percaya bahwa kepercayaan diri yang tinggi dan mental yang kuat adalah keharusan, setiap anggota tim didorong untuk memiliki tanggung jawab penuh (own your task) namun tetap bekerja sebagai satu kesatuan yang solid.
Inti dari filosofi tersebut terangkum dalam prinsip DARE: untuk selalu Disruptive dalam ide, Agile dalam menghadapi perubahan, Relevant dengan pasar, dan Effective dalam eksekusi. Budaya inilah yang menjadi mesin pendorong di balik konsistensi dan keberhasilan jangka panjang tim. (ded/jpnn)