– Warga di kawasan pedesaan Raqqa, Suriah mendadak dihebohkan dengan temuan mencurigakan di dasar Sungai Eufrat yang mengering.
Fenomena ini pertama kali viral pada 30 Juli 2025, saat video yang memperlihatkan kilauan logam emas tersebut tersebar luas di media sosial, khususnya Telegram, TikTok, dan X.
Diikuti oleh media negara sekitarnya, juga telah menyiarkan peristiwa tersebut. Siaran beberapa video itu mendapat ulang tayang yang besar dan tagar #EuphratesGold beredar luas, meskipun belum diverifikasi secara resmi.
Beberapa penduduk yang menyaksikan langsung kejadian itu mulai turun ke lokasi, menggali gundukan berkilau yang terdapat di dasar sungai Eufrat yang menggunakan dengan peralatan seadanya.
Dalam waktu singkat, ratusan warga berbondong-bondong membentuk semacam 'tambang rakyat darurat' di sepanjang aliran sungai yang mengering.
Sejumlah video dan foto viral memperlihatkan kerumunan orang menyaring tanah di tepian sungai, berharap menemukan bongkahan emas. Beberapa video lain menunjukkan emas tersebut benar-benar berhasil di saring, dan mereka berkata kegirangan.
Namun para pakar geologi lokal menyampaikan sebuah peringatan, dengan menyebut bahwa kilau tersebut ada kemungkinan besar hanyalah mineral seperti pyrite (emas bodong), bukan logam mulia.
Fenomena ini juga memunculkan kekhawatiran religius dalam riwayat Islam sendiri. Banyak netizen mengaitkan kejadian tersebut dengan hadits Nabi Muhammad SAW, yang terbukti benar.
"Kiamat tidak akan terjadi sebelum Sungai Eufrat surut, lalu tampaklah dari dasar sungai itu gunung emas yang diperebutkan oleh manusia" (HR. Bukhari dan Muslim)
Ulama setempat seperti Asaad al‑Hamdani menjelaskan bahwa meskipun hadits tersebut sahih, penafsiran literalnya harus berhati-hati.
Dirinya memperingatkan masyarakat untuk tidak mengambil bagian secara serampangan, karena dalam lanjutan hadits disebut bahwa siapa yang mengambil emas itu akan celaka.
Viralnya saat ini kabar penemuan emas ini memicu efek domino di kawasan Raqqa. Pasar peralatan tambang mendadak ramai, pedagang musiman bermunculan, dan muncul juga "makelar tambang" dadakan.
Namun hingga kini belum ada konfirmasi ilmiah bahwa material tersebut benar-benar logam emas mulia atau emas bodong, hanya saja kabar tersebut ramai di kawasan Suriah dan negara sekitarnya.
Pemerintah lokal menyarankan masyarakat untuk tidak terlalu larut dalam euforia dan menunggu hasil uji laboratorium.
Otoritas juga mulai melakukan pembatasan akses ke titik-titik rawan konflik dan longsor di bantaran sungai.***