Bandara Paling Sibuk di NTT, Jalur Utama Wisata dan Ekonomi

Featured Image

Bandara di NTT: Penghubung Pariwisata dan Ekonomi

Nusa Tenggara Timur (NTT) dikenal sebagai salah satu provinsi yang memiliki keindahan alam yang luar biasa. Mulai dari Labuan Bajo dengan Komodo yang legendaris, laut jernih di Alor, hingga savana dan pantai eksotis di Pulau Sumba. Keunikan ini menjadikan NTT sebagai destinasi wisata yang menarik minat banyak orang. Di balik pesona alam tersebut, infrastruktur seperti bandara memainkan peran penting dalam mendukung mobilitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi.

Bandara bukan hanya tempat untuk naik-turun penumpang, tetapi juga menjadi jembatan yang menghubungkan NTT dengan berbagai wilayah di Indonesia bahkan dunia. Melalui bandara, aktivitas investasi, perdagangan, dan pariwisata bisa berjalan lebih cepat. Dengan adanya bandara, aksesibilitas terhadap daerah-daerah terpencil semakin mudah, sehingga mempercepat pergerakan manusia dan barang.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) NTT tahun 2023, terdapat 15 bandara di provinsi ini. Dari jumlah tersebut, lima bandara mencatat pergerakan penumpang tertinggi, yang mencerminkan geliat ekonomi dan pariwisata di wilayah kepulauan ini. Bahkan, lonjakan penumpang bisa mencapai 187.498 orang dalam satu bulan, yang menunjukkan peran strategis transportasi udara dalam perekonomian NTT.

Daftar Lima Bandara dengan Pergerakan Penumpang Terbanyak

  1. Bandara Eltari, Kupang
    Sebagai pintu gerbang utama NTT, Bandara Eltari Kupang menempati posisi pertama dalam hal kesibukan. Pada Januari 2023, bandara ini melayani sekitar 91.975 penumpang, yang terdiri dari 45.667 keberangkatan dan 46.308 kedatangan. Eltari tidak hanya menjadi hub domestik, tetapi juga menjadi simpul strategis yang menghubungkan rute ke berbagai wilayah di NTT, mempercepat pergerakan manusia dan barang.

  2. Bandara Komodo, Labuan Bajo
    Labuan Bajo kini menjadi destinasi super prioritas nasional, yang turut mendorong aktivitas Bandara Komodo. Tercatat 45.466 penumpang melintasi bandara ini, dengan 23.194 kedatangan dan 22.272 keberangkatan. Tingginya angka ini sejalan dengan meningkatnya jumlah wisatawan lokal maupun mancanegara, menjadikan Labuan Bajo sebagai gerbang menuju Taman Nasional Komodo.

  3. Bandara Lede Kalumbang, Sumba Barat Daya
    Pulau Sumba semakin dikenal dengan wisata alam dan budaya yang khas. Bandara Lede Kalumbang mencatat 12.122 penumpang, terdiri dari 5.706 kedatangan dan 6.416 keberangkatan. Data ini menunjukkan bagaimana pariwisata Sumba turut mendorong mobilitas udara di wilayah barat daya pulau tersebut.

  4. Bandara H. Hasan Aroeboesman, Ende
    Kota Ende, yang kaya akan sejarah dan keindahan alam, mengandalkan Bandara Hasan Aroeboesman sebagai pintu masuk utama. Total pergerakan penumpang mencapai 10.300 orang, terdiri dari 5.383 keberangkatan dan 4.917 kedatangan. Selain wisata, jalur udara di Ende juga penting untuk kegiatan bisnis, pemerintahan, dan transportasi regional.

  5. Bandara Frans Seda, Maumere
    Menutup daftar lima besar adalah Bandara Frans Seda, Maumere, dengan total 8.787 penumpang, terbagi atas 4.660 keberangkatan dan 4.127 kedatangan. Bandara ini menjadi gerbang menuju Teluk Maumere dan spot diving kelas dunia, sehingga potensinya untuk berkembang lebih ramai di masa depan sangat besar.

Lebih baru Lebih lama