
Media Harian Digital– Ethereum kembali menarik perhatian pasar kripto. Aset digital terbesar kedua ini semakin mendekati level psikologis USD 5.000 atau sekitar Rp 82 juta, didorong oleh lonjakan permintaan dari ETF, akumulasi investor besar (whale), serta peningkatan aktivitas staking yang mengurangi pasokan pasar.
Dikutip dariBeInCrypto, Senin (15/9), laporan terbaru CryptoQuant mengungkap bahwa Ethereum kini sedang mengalami transisi. Bukan lagi hanya aset spekulatif, Ethereum mulai dilirik sebagai aset cadangan strategis oleh institusi dan investor besar.
Salah satu pemicu utama kenaikan harga ETH adalah pertumbuhan pesat produk ETF yang terdaftar di Amerika Serikat. Sembilan ETF Ethereum saat ini mengelola sekitar 6,7 juta ETH, hampir dua kali lipat dari jumlahnya pada awal reli pasar pada April lalu.
Dari Juli hingga Agustus, dana ini mencatat arus masuk hampir USD 10 miliar atau Rp 164,5 triliun. Meskipun aliran dana melambat di bulan September, ETF Ethereum pekan lalu masih mampu menyerap USD 640 juta atau sekitar Rp 10,5 triliun, menurut data SoSoValue.
Ini berarti bahwa ETF bukan lagi sekadar pintu masuk, tetapi juga sarana utama untuk mempertahankan paparan jangka panjang terhadap Ethereum.
Tren ini diperkuat oleh akumulasi dompet besar. Menurut CryptoQuant, dompet yang menyimpan antara 10.000 hingga 100.000 ETH telah menambahkan sekitar 6 juta koin dalam beberapa bulan terakhir. Total cadangan dompet whale ini kini mencapai rekor baru sebesar 20,6 juta ETH.
Fenomena ini mengingatkan pada dinamika awal Bitcoin saat ETF pertama kali disetujui, ketika investor institusional berlomba membangun posisi besar.
Sumber tekanan kenaikan harga juga datang dari sisi pasokan. Staking Ethereum terus mencetak rekor. Sejak Mei, sebanyak 2,5 juta ETH tambahan telah dikunci, sehingga total ETH yang di-stake mencapai 36,2 juta. Angka ini mewakili hampir 30 persen dari seluruh pasokan ETH yang beredar.
Semakin banyak ETH yang dikunci berarti semakin sedikit yang tersedia di pasar. Ini menciptakan potensi tekanan pasokan dan memperkuat tren bullish. Selain itu, data ini juga mencerminkan kepercayaan investor terhadap Ethereum sebagai aset jangka panjang, bukan sekadar permainan jangka pendek.
Bukan hanya soal harga dan staking, aktivitas jaringan Ethereum juga meningkat secara signifikan. CryptoQuant mencatat transaksi harian ETH melebihi 1,7 juta pada pertengahan Agustus, dengan 800.000 alamat aktif setiap hari.
Yang paling mencolok adalah jumlah panggilankontrak cerdassurat kabar yang kini mencapai 12 juta, angka tertinggi sepanjang sejarah Ethereum.
Lonjakan ini menunjukkan bahwa Ethereum bukan hanya aset investasi, tetapi juga fondasi utama bagi dunia keuangan terdesentralisasi (DeFi), stablecoin, dan tokenisasi aset. Ethereum juga mencatat total value locked (TVL) dan adopsi tertinggi di setiap sektor tersebut.
Kombinasi pertumbuhan ETF, akumulasi whale, peningkatan staking, dan meningkatnya aktivitas jaringan menjadi tanda bahwa Ethereum kini mulai memperkuat posisinya sebagai "tulang punggung" perdagangan digital masa depan.
"Permintaan Ethereum kini tidak lagi bergantung pada sentimen pasar. Ada pergeseran struktural yang menjadikan ETH sebagai bagian penting dalam portofolio institusi," tulis laporan tersebut.
Dengan berbagai indikator dasar yang semakin kuat, Ethereum tampaknya siap menantang rekor baru dalam waktu dekat.