Festival Pacu Jalur Kuansing Dorong Perekonomian Riau dengan 1,6 Juta Pengunjung

Featured Image

Festival Pacu Jalur Kuantan Singingi Catat Rekor Kunjungan yang Mengagumkan

Pekanbaru – Festival Pacu Jalur di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, kembali mencatat sejarah baru. Tahun ini, jumlah kunjungan selama perhelatan budaya yang telah berusia lebih dari satu abad itu mencapai 1,6 juta orang. Angka ini tidak hanya berasal dari wisatawan lokal, tetapi juga didukung oleh lonjakan signifikan dari pengunjung asing.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Roni Rakhmat, menyebut pencapaian ini melebihi ekspektasi. Menurutnya, keberhasilan ini menunjukkan bahwa Pacu Jalur bukan hanya menjadi kebanggaan masyarakat setempat, tetapi juga menjadi daya tarik wisata internasional.

“Selama festival digelar, jumlah pengunjung mencapai lebih dari 1,6 juta orang. Angka ini sangat signifikan, terutama untuk kunjungan wisatawan mancanegara,” ujarnya.

Tahun ini, tercatat ada sebanyak 1.374 wisatawan asing yang datang langsung untuk menyaksikan Festival Pacu Jalur. Jumlah tersebut meningkat tajam dibanding tahun lalu yang hanya puluhan orang. Mereka berasal dari berbagai negara seperti Nigeria, Maroko, Turki, Slovenia, Brasil, Malaysia, Singapura, hingga Amerika Serikat.

“Antusiasme wisatawan asing tahun ini sangat luar biasa. Lonjakan ini membuktikan bahwa promosi melalui berbagai saluran, terutama media sosial, berhasil menjangkau audiens global,” jelas Roni.

Salah satu wisatawan asing, Amoge Ezike (28) asal Nigeria, mengaku terpukau dengan atraksi budaya yang ditampilkan. Ia datang bersama empat sahabat dari Maroko, Turki, Slovenia, dan Brasil setelah melihat video Pacu Jalur yang viral di media sosial.

“Melihat anak-anak menari di atas perahu panjang itu seperti punya aura yang memukau. Kami bahkan mencoba langsung naik perahu berukuran 35 meter yang menjadi ikon Pacu Jalur. Rasanya luar biasa,” tutur Amoge.

Selain menjadi magnet wisata, Pacu Jalur juga memberikan dampak ekonomi yang besar. Ribuan pedagang kecil, pelaku UMKM, hingga penyedia jasa transportasi dan akomodasi merasakan langsung perputaran uang selama festival berlangsung.

“Pacu Jalur ini bukan hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat. Mulai dari pedagang kaki lima hingga hotel dan transportasi merasakan manfaatnya. Perputaran ekonomi diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah,” ujar Roni.

Festival budaya ini sekaligus menegaskan bahwa event tradisional, jika dikemas dengan baik, dapat menjadi motor penggerak pariwisata sekaligus memperkuat identitas budaya Riau di mata dunia.

Daya Tarik Budaya yang Memikat Wisatawan

Pacu Jalur adalah acara yang memiliki makna mendalam dalam budaya masyarakat Kuantan Singingi. Acara ini dilakukan sebagai bentuk ritual yang bertujuan untuk memohon keselamatan dan kelimpahan hasil bumi. Namun, selama beberapa tahun terakhir, acara ini telah berkembang menjadi festival yang menarik minat wisatawan dari berbagai belahan dunia.

Selain pertunjukan seni dan budaya, festival ini juga menawarkan berbagai aktivitas interaktif yang bisa dinikmati oleh semua kalangan. Wisatawan dapat mencoba naik perahu panjang yang menjadi simbol utama dari acara ini. Selain itu, mereka juga bisa mengikuti berbagai lomba yang diselenggarakan selama festival.

Berdampak Positif pada Ekonomi Lokal

Pengunjung yang datang dari berbagai daerah dan negara tidak hanya menikmati keindahan budaya, tetapi juga memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian masyarakat sekitar. Pedagang lokal, pengusaha kecil, dan pelaku usaha transportasi serta akomodasi merasakan peningkatan pendapatan selama festival berlangsung.

Banyak pengusaha mengklaim bahwa jumlah pengunjung yang cukup besar membantu meningkatkan penjualan mereka. Bahkan, beberapa tempat penginapan dan restoran melaporkan bahwa permintaan meningkat secara signifikan selama masa festival.

Pentingnya Promosi untuk Menjaga Kelestarian Budaya

Dengan semakin banyaknya wisatawan yang datang, penting bagi pihak terkait untuk terus melakukan promosi yang efektif. Media sosial menjadi salah satu alat yang efektif dalam menyebarluaskan informasi tentang acara ini. Banyak pengguna media sosial yang terkesan dengan konten yang menampilkan keunikan dan keindahan Pacu Jalur, sehingga membuat acara ini semakin dikenal secara global.

Selain itu, kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku industri pariwisata juga sangat penting untuk menjaga keberlanjutan acara ini. Dengan kolaborasi yang baik, Pacu Jalur akan tetap menjadi bagian penting dari warisan budaya Riau yang bisa dinikmati oleh generasi mendatang.

Lebih baru Lebih lama