
Presiden Prabowo mendapat kesempatan berpidato setelah Presiden AS Donald di Sidang Umum PBB dari podium di General Assembly Hall, Kantor PBB, New York, Amerika Serikat, Selasa 23 September 2025.
Presiden Prabowo Subianto dalam sesi debat umum Sidang ke-80 Majelis Umum PBB, menegaskan dampak perubahan iklim merupakan ancaman nyata yang dihadapi banyak negara, termasuk Indonesia.
Ia membantah dan tidak setuju dengan isi pidato Presiden AS Donald Trump yang menolak fakta adanya perubahan iklim, serta menyebutnya sebagai "greatest con job ever perpetrated on the world" (penipuan terbesar yang pernah dilakukan di dunia--red).
"Kami, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, dengan hormat menyaksikan bahwa kami telah mengalami dampak langsung dari perubahan iklim, khususnya ancaman kenaikan permukaan laut. Kenaikan permukaan laut di pesisir utara ibu kota negara kami meningkat 5 sentimeter setiap tahun. Dapat Anda bayangkan berapa tingginya dalam 10 tahun? Dalam 20 tahun?" kata Presiden Prabowo di hadapan lebih dari seratus kepala negara dan delegasi negara-negara anggota PBB saat Sidang ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Oleh karena itu, Prabowo melanjutkan bahwa Indonesia memilih untuk menghadapi ancaman dampak perubahan iklim secara langsung, bukan hanya dengan slogan, tetapi dengan tindakan nyata, termasuk dengan membangun tanggul laut raksasa (giant sea wall) di sepanjang pesisir Pantai Utara Jawa.
"Kami terpaksa membangun tanggul laut raksasa sepanjang 480 kilometer. Kami mungkin membutuhkan 20 tahun untuk membangunnya, tetapi kami tidak punya pilihan lain. Kami harus segera bertindak," kata Presiden seperti dilansir dari Antara.
Selain itu, Presiden melanjutkan bahwa Indonesia juga berkomitmen memenuhi kewajibannya sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian Paris 2015, dan berupaya mencapai target emisi nol bersih (net-zero emission) pada tahun 2060.
"Kami menargetkan bebas emisi pada tahun 2060, tetapi kami yakin dapat lebih cepat mencapainya," kata Presiden.
Prabowo melanjutkan pemerintahannya saat ini juga menanam lahan-lahan tandus seluas lebih dari 12 juta hektare, menekan kasus-kasus deforestasi, sekaligus memberdayakan masyarakat lokal sekitar hutan dengan menyediakan pekerjaan-pekerjaan yang berkelanjutan dan tidak merusak alam.
"Indonesia saat ini juga tegas (dengan komitmennya, red.) berpindah dari pembangunan berbasis bahan bakar fosil menuju pembangunan yang berbasis energi baru dan terbarukan. Mulai tahun depan, sebagian besar tambahan kapasitas listrik kami diperoleh dari pembangkit-pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan," kata Presiden Prabowo.
Sesi debat umum merupakan acara inti Sidang ke-80 Majelis Umum PBB.
Presiden Prabowo naik podium pada urutan ketiga, setelah Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva pada urutan pertama, dan Presiden AS Donald Trump pada urutan kedua. Secara tradisional, Brasil selalu berbicara pada urutan pertama dalam Sidang Majelis Umum PBB, dan AS selalu berbicara pada urutan kedua sebagai tuan rumah.
Kehadiran Presiden Prabowo secara langsung di Markas PBB pada Sidang Ke-80 Majelis Umum PBB menjadi kehadiran pertama kepala negara Indonesia setelah absen selama 10 tahun dalam forum tahunan PBB tersebut. ***