
MediaHarianDigitalTimnas Karate Indonesia terus mempersiapkan diri secara matang menyambut SEA Games 2025 Thailand yang akan berlangsung pada awal Desember mendatang. Selama hampir setahun terakhir, atlet-atlet menjalani pelatihan nasional (Pelatnas) di Bali dengan Bengkel Kata-Kata (BKK) Joger sebagai tempat utama.
Sejak awal pelatihan terpusat, tercatat lebih dari 30 atlet karate mengikuti. Namun, menjelang keberangkatan menuju SEA Games, jumlahnya berkurang menjadi 17 atlet terpilih yang siap berjuang untuk meraih target tiga medali emas bagi Indonesia.
Sebagai bagian dari persiapan, tim nasional karate Indonesia juga mengikuti beberapa kompetisi internasional.
Agenda mendatang adalah WKF Karate-1 Series A di Kuala Lumpur pada tanggal 3–5 Oktober 2025, yang juga berfungsi sebagai ajang pengujian sebelum tampil di Thailand.
Seluruh rombongan, termasuk manajer tim yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Pengprov FORKI Bali, Armand Setiawan, telah berangkat ke Malaysia.
Dari 17 atlet tersebut, tiga pelaku karate dari Bali dianggap mampu memperkuat Tim Nasional, yaitu Cok Istri Agung Sanistyarani, Ni Made Dwi Kartika Aprilianti, dan I Komang Astawa Setiabudi.
Cok Istri Agung bukan nama yang asing, karena sebelumnya telah berpartisipasi dalam SEA Games hingga Asian Games.
Di sisi lain, Dwi Kartika dan Astawa akan mengikuti debut mereka dalam ajang multievent terbesar di Asia Tenggara.
Dwi Kartika, yang turun dalam kelas kumite -61 kg putri, mengatakan bahwa penyesuaian diri menjadi tantangan yang tidak mudah.
"Konten latihan di timnas jelas berbeda, terlebih dengan pelatih yang baru. Namun saya menargetkan medali emas. Lawan terberat biasanya berasal dari Vietnam, tapi saya yakin mampu memberikan yang terbaik untuk Indonesia," kata atlet yang meraih dua medali emas Porprov Bali XVI 2025 untuk Jembrana.
Di sisi lain, Astawa yang akan tampil dalam nomor kumite beregu, menegaskan semangatnya untuk membawa pulang medali.
"Ini adalah kesempatan pertama saya dalam SEA Games. Latihan kami sangat berat, bahkan melebihi batas normal. Tantangan pasti ada, khususnya dari Vietnam dan Thailand. Namun, saya percaya dengan usaha keras, Indonesia dapat berhasil," kata atlet karate dari Klungkung itu.
Bukan hanya Timnas, beberapa atlet karate dari FORKI Bali juga turut serta dalam WKF Karate-1 Series A Kuala Lumpur. Menurut Armand Setiawan, kejuaraan ini sangat penting bagi atlet daerah untuk memperluas pengalaman sekaligus mengejar poin peringkat dunia.
"Turnamen ini memberikan keuntungan ganda. Untuk Timnas, dapat membantu memahami peta kekuatan negara-negara Asia Tenggara. Bagi atlet karate Bali, menjadi peluang berharga untuk meningkatkan peringkat dunia serta pengalaman bertanding," ujar Armand.
Dengan persiapan yang matang, dukungan dari pelatih, serta semangat para atlet, Timnas Karate Indonesia berharap bisa meraih prestasi yang luar biasa dan membawa pulang medali emas dalam SEA Games 2025 di Thailand. ***