Kemhan Ungkap Prestasi Tahun Lalu, Bangun 100 Batalyon Baru dan Dapatkan Alutsista Canggih

Dibawah kepemimpinan Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin, Kementerian Pertahanan (Kemhan) dalam setahun terakhir mencatat beberapa prestasi. Mulai dari pembangunan 100 batalyon teritorial baru hingga pengadaan berbagai alat utama sistem persenjataan (alutsista) modern.

Dalam pernyataan yang disampaikan kepada para jurnalis di Jakarta pada Senin (20/10), Kepala Biro Informasi Pertahanan (Infohan) Sekretariat Jenderal (Setjen) Kemhan, Brigjen TNI Frega Wenas mengungkapkan bahwa tahun pertama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menjadi masa penting dalam memperkuat kemampuan pertahanan Indonesia.

"Berlandaskan visi menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang kuat, mandiri, dan berharga, kebijakan pertahanan nasional ditujukan pada 4 bidang utama," katanya.

Frega juga menjelaskan bahwa empat fokus utama tersebut mencakup memperkuat persatuan bangsa dan sistem pertahanan nasional, meningkatkan kekuatan militer, mengembangkan industri pertahanan lokal, serta memperluas kerja sama strategis dan diplomasi pertahanan.

"Menegakkan persatuan bangsa dan sistem pertahanan nasional diwujudkan melalui pembentukan 100 Batalyon Teritorial Pembangunan serta penguatan komponen cadangan dalam sistem pertahanan rakyat yang responsif dan menyeluruh," ujar Frega.

Peningkatan kekuatan militer, menurut Freha, dilakukan dengan memperbarui alat utama sistem senjata TNI melalui penerapan strategi Perisai Trisula Nusantara. Hal ini ditandai oleh kehadiran alutsista penting seperti kapal fregat terbesar di Asia Tenggara KRI Brawijaya-320, helikopter H225M, serta peluncuran kendaraan listrik taktis MV3-EV Pandu.

"Fokus ketiga, yaitu pengembangan industri pertahanan dalam negeri, diperkuat melalui pameran Indo Defence Expo & Forum 2025 yang diwujudkan melalui berbagai program transfer teknologi dan produksi bersama mitra strategis dengan industri pertahanan nasional yang dimiliki oleh pemerintah maupun swasta," ujarnya.

Fokus keempat terakhir adalah memperluas kemitraan strategis serta diplomasi pertahanan. Pada tahun ini, delegasi Indonesia hadir dalam upacara Hari Republik India dan Bastille Day 2025 di Prancis. TNI juga mengirimkan pasukan untuk melaksanakan kegiatan kesehatan dan sosial di negara-negara sahabat seperti Papua Nugini serta bekerja sama dalam bidang pertahanan maupun latihan bersama dengan negara-negara sahabat di kawasan.

"Di tingkat internasional, Presiden Prabowo menunjukkan kepemimpinan yang aktif dalam menjaga perdamaian dunia dengan ikut serta dalam KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh di Mesir," katanya.

Lebih baru Lebih lama