Mimpi Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 Berakhir, Calvin Verdonk: Sangat Menyakitkan

Media Harian Digital Rasa kecewa yang sangat mendalam dirasakan Calvin Verdonk setelah Timnas Indonesia tidak mampu melaju ke Piala Dunia 2026.

Tim Garuda harus menyembunyikan harapan mereka dengan dalam agar bisa tampil di panggung dunia tahun depan.

Tim yang dilatih oleh Patrick Kluivert secara resmi tersingkir di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 wilayah Asia.

Jay Idzes dan rekan-rekannya dipastikan berada di posisi terbawah klasemen akhir Grup B tanpa mengumpulkan poin sama sekali.

Hal ini disebabkan oleh tim Merah-Putih yang mengalami dua kekalahan berturut-turut.

Kekalahan pertama terjadi saat menghadapi Timnas Arab Saudi.

Pada pertandingan pertama, Indonesia kalah dengan skor 2-3.

Sementara kekalahan kedua terjadi ketika bertemu dengan Timnas Irak.

Singa Mesopotamia berhasil mengalahkan Tim Garuda dengan skor 1-0.

Sekarang, tim Merah-Putih perlu kembali berusaha memperoleh keberuntungan di Piala Dunia 2030 yang akan datang.

Setelah kegagalan ini, rasa kecewa menghiasi ruang ganti tim nasional.

Salah satu atlet yang paling kecewa dengan hasil ini adalah Calvin Verdonk.

Verdonk menyatakan bahwa impian mereka saat ini telah berakhir.

Ia juga menyampaikan betapa menyedihkannya menerima fakta tersebut.

"Ya, mimpi itu telah berakhir. Sangat menyakitkan rasanya," ujar Verdonk, dilansir MediaHarianDigital dari kanal YouTube The Haye Way.

Pemain berusia 27 tahun tersebut menyatakan bahwa para pemain telah memberikan segalanya di lapangan.

Namun, segala sesuatu yang mereka miliki saat ini masih belum cukup untuk memperoleh tiket menuju Piala Dunia.

Saya tidak tahu bagaimana menggambarkannya, kami telah memberikan segalanya, tetapi tidak ada yang diperoleh.

"Kami telah memberikan segalanya, tetapi masih belum cukup dalam dua pertandingan tersebut," katanya.

Di sisi lain, Verdonk sedikit menyesali kontribusinya dalam tim nasional.

Seperti yang diketahui, pemain berkebangsaan Aceh tersebut tidak turun dalam pertandingan melawan Arab Saudi.

Ia dihilangkan dari daftar pemain oleh Patrick Kluivert karena alasan kesehatan.

Oleh karena itu, Verdonk mengakui pernah menggigit tangannya sendiri saat menyaksikan pertandingan tersebut dari tribun.

Jika saya sudah berada di lapangan, saya selalu memberikan yang terbaik.

Apakah sakit atau tidak, saya sangat ingin bermain dan membantu tim.

Saat berada di tribun saat melawan Arab Saudi, saya sampai menggigit tangan sendiri dan ingin membantu tim.

Jika saya berada di bangku cadangan atau di tribun, saya tidak bisa membantu tim, bukan?

"Kini kami telah melakukan segala sesuatu untuk pulih dan bermain melawan Irak, tetapi sayangnya masih belum cukup," tutupnya.

Lebih baru Lebih lama