
Tindakan penegakan hukum terhadap Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Papua kembali dilakukan oleh TNI. Kali ini, Komando Operasi (Koops) Swasembada Papua yang melakukan penggerebekan.
Berdasarkan keterangan resmi hari ini (20/10), operasi tersebut dilaksanakan pada hari Minggu (19/10) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan. Komandan Kodap XV Ngalum Kupel bernama Lamek Alipky Taplo dinyatakan tewas.
Koops Swasembada Papua Letkol Infanteri Renaldy mengatakan bahwa operasi penyerbuan tersebut merupakan tindak lanjut dari informasi intelijen.
Berdasarkan data intelijen yang diperoleh oleh Koops Swasembada Papua, terdapat kegiatan kelompok bersenjata OPM yang dipimpin oleh Lamek Taplo di Kiwirok. Kelompok tersebut selama ini aktif melakukan tindakan teror, pemerasan, serta mengancam masyarakat sipil.
"Langkah ini merupakan bagian dari usaha pemulihan stabilitas keamanan di daerah perbatasan negara, khususnya di Distrik Kiwirok," ujar Letkol Renaldy.
Di pernyataan yang sama, perwira menengah TNI AD dengan dua tanda pangkat di bahunya mengungkapkan bahwa operasi penyerbuan kantor OPM di Kiwirok berjalan lancar.
Ia memastikan, kondisi dan situasi di Distrik Kiwirok saat ini mulai membaik. Pasukan keamanan gabungan TNI-Polri terus melaksanakan pengawasan dan patroli di beberapa lokasi penting. Tujuannya adalah untuk menghindari kemungkinan gangguan keamanan yang lain.
"Kematian Lamek Alipky Taplo menjadi pukulan berat bagi struktur OPM di kawasan Pegunungan Bintang, serta merupakan tindakan nyata TNI dalam upaya menjaga keamanan masyarakat di perbatasan guna terwujudnya Papua yang aman dan damai," katanya.
Menurut Renaldy, Koops Swasembada Papua melakukan operasi secara terencana dan berkelanjutan guna menciptakan Papua yang aman dan damai.
Sebelumnya, TNI juga telah melakukan operasi penyelamatan warga di Kampung Soanggama, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya pada Rabu pekan lalu (15/10). Dalam operasi tersebut, Koops Habema TNI mengklaim berhasil menghancurkan 14 anggota OPM.