As fighting between Israel and Iran meledak dengan AS sekarang terlibat , Selat Hormuz – yang merupakan titik sempit minyak paling strategis di dunia – menjadi fokus perhatian.
Kekhawatiran telah muncul tentang hal tersebut seberapa mengganggunya perang tersebut untuk aliran stabil pengiriman minyak Teluk Eropa , AS dan Asia.
Semua mata tertuju pada Selat Hormuz setelah parlemen Iran memutuskan untuk menutupnya hari ini. Keputusan tersebut masih perlu disahkan oleh Dewan Keamanan Nasional Tinggi negara tersebut.
Adam Lakhani, direktur keamanan di International SOS, memperingatkan bahwa menutupnya bisa menyebabkan gangguan pasar yang lebih besar daripada invasi Rusia ke Ukraina dan Covid-19.
Dia bilang bahwa harga minyak bisa melompat dari harga saat ini sebesar $71.77 hingga mencapai $120 per barel dalam ' skenario terburuk ’.
'Iran memiliki pangkalan angkatan laut yang sangat mapan di kota Bandar Abbas dan memiliki kemampuan angkatan laut yang kuat,' jelas Lakhani.
Jadi apakah mereka memutuskan untuk menarik tuas itu... adalah sesuatu yang kami khawatirkan dan sedang kami pantau dengan sangat dekat.
Kira-kira seperlima dari minyak dunia ditransitkan melalui jalur pelayaran tersebut, yang membelah Iran di satu sisi dan Oman serta Uni Emirat Arab di sisi lainnya, dan menghubungkan Teluk Persia dengan Selat Oman dan Laut Arab di Samudera Hindia.
Tanker yang mengumpulkan dari berbagai pelabuhan di Teluk Persia harus melewati Selat Hormuz.
Selat – yang lebarnya antara 35 hingga 60 mil – telah menjadi pusat ketegangan regional selama beberapa dekade, namun ancaman Iran untuk menutupnya hanya memperparah kekhawatiran.
Panglima Pasukan Revolusioner Islam Sardar Esmail Kowsari mengatakan kepada media lokal pekan ini bahwa penutupan Hormuz sedang dipertimbangkan dan Iran akan membuat keputusan terbaik dengan tekad.
Dia berkata: 'Tangan kita terbuka lebar ketika datang ke hukuman terhadap musuh, dan respons militer hanyalah bagian dari respons kami secara keseluruhan.'
Sebagai titik sempit yang penting, operasional Hormuz sangat kritis bagi keamanan energi global.
Ketidakmampuan minyak apapun untuk transit – bahkan sementara – dapat menciptakan keterlambatan pasokan yang signifikan dan meningkatkan biaya pengiriman, yang pada gilirannya akan menaikkan harga energi di seluruh dunia.
Meskipun sebagian besar titik sempit dapat dihindari dengan menggunakan rute lain, yang sering kali menambah waktu transit secara signifikan, beberapa di antaranya tidak memiliki alternatif.
Lakhani menekankan bahwa ancaman Kowsari 'harus dianggap serius', menurut penempatan ulang kapal induk USS Nimitz serta beberapa kapal tangki pendukung oleh AS untuk memperkuat pasukan militer di wilayah tersebut.
Ancaman Iran untuk menutup Homruz menyusul kecelakaan kapal yang menabrak dua kapal lainnya yang sedang berlayar di dekatnya, 22 mil laut timur Khor Fakkan di Uni Emir Arab.
Penjaga Kebangsaan Emirati mengatakan mereka mengevakuasi 24 orang dari kapal minyak setelah tabrakan tersebut.
Tanker minyak mentah ADALYNN menuju Terusan Suez Mesir ketika kecelakaan terjadi di Laut Oman.
Perusahaan keamanan maritim Britania Raya Ambrey mengatakan bahwa penyebab insiden tersebut ‘bukan masalah keamanan’.
Sumber angkatan laut yang dikutip oleh Reuters memperingatkan bahwa gangguan elektronik terhadap sistem navigasi kapal komersial telah meningkat dalam beberapa hari terakhir di sekitar selat dan Teluk yang lebih luas, yang berdampak pada kapal-kapal tersebut.
Ahli kapal niaga mengatakan bahwa pemilik kapal semakin waspada untuk menggunakan jalur air tersebut, dengan beberapa kapal memperketat keamanan dan yang lainnya membatalkan rute di sana.
Suara di Selat Hormuz hari ini datang setelah administrasi AS mengumumkan bahwa pesawat tempur mereka telah menjatuhkan bom “penetrator bunker” ke tiga situs nuklir penting.
Hubungi tim berita kami dengan mengirim email ke kami di webnews@.co.uk .
Untuk lebih banyak cerita seperti ini, periksa halaman berita kami .
Tetap up-to-date dengan cerita yang dibicarakan semua orang dengan mendaftar untuk newsletter 'News Updates'.