Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyampaikan ancaman serius kepada Israel melalui platform media sosial.
Dalam postingannya, Khamenei menyebutkan, "Perang telah dimulai."
"Ali kembali ke Khayber," begitu tertulis dalam unggahan itu, sesuai laporan. Iran International .
Pernyataan itu mengacu pada imam pertama Syiah serta pengambilalihannya terhadap kota Yahudi Khaybar di masa abad ke-7.
Gambar itu menggambarkan seorang pria membawa pedang sambil masuk ke sebuah pintu berbentuk benteng, dengan latar belakang garis-api di udara di atasnya.
Iran Pakai Rudal Baru
Pada saat yang sama, Departemen Pertahanan Iran menyebut bahwa mereka telah menerjunkan misil baru yang tak bisa dideteksi untuk kali pertama pada serangan yang ditujukan ke fasilitas inteligen Israel.
Iran mengklaim bahwa serangan tersebut sukses melewati lapisan pertahanan udara berteknologi tinggi yang dikendalikan Amerika Serikat.
"Pada serbuan hari ini, kami mengirimkan misil yang tak terlihat dan tak bisa ditangkap," ungkap perwakilan dari Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal Reza Talaei-Nik, pada Hari Selasa tanggal 17 Juni tahun 2025, sebagaimana dikutip. IRNA .
Berdasarkan serangan tersebut yang bertujuan menjadi kejutan untuk musuh, dia mengatakan bahwa Israel akan melihat semakin banyak lagi.
Dia juga menegaskan bahwa sasarannya di serang dengan menggunakan dua rudal presisi, walaupun terdapat "lapisan pertahanan kuat" yang melindungi instalasi Israel itu.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Iran, Talaei-Nik, mengungkapkan bahwa serangan tersebut membuktikan ketidakmampuan Israel, yang selama ini dikenal sebagai salah satu lembaga intelijen dan keamanan tersophisticated di wilayah tersebut.
"Meski sudah lama bangga dengan superioritas intelektual mereka, pusat keamanan dan intelijen Israel saat ini telah menghadapi serangan langsung," ujarnya.
Talaei-Nik menyatakan peringatan bahwa Israel belum siap untuk menghadapi pertikaian yang panjang dan bertele-tele.
"Menurut pengalamannya selama 75 tahun beserta beragam faktor militer maupun non-militar serta aspek strategis lainnya, pemerintahan Zionis tak mampu bertahan pada konflik jangka panjang," ungkapnya.
Trump Mengklaim Mengetahui Lokasi Khamenei
Presiden AS, Donald Trump, menyatakan bahwa dia "sangat tahu" letak penyembunyian Ali Khamenei.
Namun, Trump menyebut bahwa Washington saat ini belum punya rencana langsung untuk menyerangnya, sebab konflik udara antara Israel dan Iran sudah terus-menerus selama lima hari berturut-turut.
"Kami sangat mengetahui lokasi tempat sang 'Pemimpin Tertinggi' tersebut berlindung. Ia menjadi incaran yang jelas, namun dia cukup terlindungi – Kami tidak berniat untuk membunuhnya (setidaknya bukan sekarang), " demikian tertulis dalam unggahan Trump pada platform Truth Social, Selasa lalu, dilaporkan oleh media. Al Arabiya .
"Tetapi, kita tidak berharap adanya peluncuran roket menuju warga sipil ataupun tentara Amerika. Kesabaranku telah habis. Terima kasih banyak karena telah memperhatikan persoalan ini!" tuturnya.
Tidak berapa lama setelah itu, Trump memposting pesan lain di mana seluruhnya ditulis dalam huruf besar: " MENyerah Tanpa Syarat!" - tanpa menyertakan penjelasan tambahan apapun.
Sekilas sebelumnya, Trump pulang lebih cepat dari pertemuan puncak G7 di Kanada pada hari Senin malam karena adanya peningkatan tensi antara Iran dan mitra strategis Amerika Serikat, yaitu Israel. Ia juga direncanakan untuk melakukan pembicaraan dengan para petinggi pemerintahan di Ruang Situasi Gedung Putih pada hari Selasa itu sendiri.
Sampai saat ini, Presiden Amerika Serikat menyatakan bahwa negara baginya belum terlibt dalam pertentangan itu, serta menjelaskan Iran masih memiliki kemungkinan mencapai suatu perjanjian demi penyelesaian proyek senjata nuklir mereka yang sempat diajukan sebelum serangan dari Israel.
Namun, Trump telah mengirimkan tanda-tanda yang lebih jelas bahwa campur tangan Washington dalam berbagai bentuk kemungkinan besar sudah mendekati.
Trump berkata pada hari Selasa bahwa "kami" punya " kendali lengkap dan absolut terhadap langit yang berada di atas Iran," sambil memberikan pujian kepada senjata-senjata produksi Amerika Serikat tanpa merujuk langsung ke Israel.
Ringkasan Perkembangan Perang Israel-Iran
Dikutip dari Al Jazeera Berikut adalah informasi terbaru mengenai konflik antara Israel dan Iran:
Suatu ledakan mengejutkan Kota Tel Aviv serta ibu kota Iran, Teheran, di tengah pertempuran sengit yang memasuki hari ke enam antara Israel dengan Iran.
Israel telah memulai serangan terbaru ke ibu kota Iran, Teheran, menyusul peringatan pengosongan area untuk warga di wilayah yang disebut District 18, sekitar bandara Mehrabad.
Insiden tersebut terjadi ketika Iran mengirimkan sejumlah rudal tambahan ke arah Israel; dikabarkan ada letusan yang terjadi di Tel Aviv serta serpihan-serpihan roket menyebabkan api berkobar di area parkir pada bagian pusat negeri ini.
Organisasi Energi Atom Internasional menyebutkan bahwa serbuan militer Israel ke kawasan nuklir Iran Natanz telah menimpa fasilitas penyulingan di bawah tanah dengan langsung dampaknya, sesuai perbaikan dari evaluasi pertama mereka.
Trump meminta Iran untuk "mengakui kekalahan" tanpa syarat dan menyatakan, "Saat ini kita telah mendapatkan kendali lengkap dan mutlak terhadap udara di atas Iran."
AS pun mengirim tambahan pesawat tempur ke wilayah Timur Tengah sesuai denganlaporan tersebut.
Jumlah korban jiwa dalam serangan yang dilancarkan Israel ke Iran kini sudah melampaui 240 orang, di mana setidaknya ada 70 perempuan dan anak-anak di antara mereka.
Lebih dari dua puluh empat orang meninggal dunia akibat serangan yang dilancarkan Iran terhadap Israel.
(/Nuryanti)
Lain berita mengenai Perseteruan antara Iran dan Israel