
, Batam - Aktivitas tambang pasir kuarsa atau silika terus berlangsung di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Bahkan, aktivitas tambang ini bisa mengekspor 1 juta ton pasir kuarsa ke Cina.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kepulauan Riau, Muhammad Darwin, mengatakan semua tambang di Kabupaten Natuna tersebut memiliki izin yang sudah lengkap. Baik itu izin operasi produksi pertambangan, termasuk izin ekspor dari Kementerian Perdagangan.
Darwin mengatakan, hasil tambang pasir kuarsa ini hanya diekspor ke Cina. "Jumlahnya saya tidak hapal, lebih kurang satu juta ton per tahun," kata dia kepada Tempo belum lama ini.
Ekspor Bergantung pada Cuaca
Aktivitas tambang pasir kuarsa di Pulau Natuna tersebut sangat berpengaruh pada faktor cuaca. Perusahaan hanya bisa bekerja 8 bulan dalam setahun.
Pasalnya, pada musim utara kapal tidak bisa beraktivitas untuk ekspor. "Kalau musim utara, operasi tambang berhenti orang itu," katanya.
Data yang disampaikan Darwin, setidaknya terdapat empat izin tambang pasir kuarsa di Kabupaten Natuna yang aktif beroperasi. Sedangkan 46 izin tambang kuarsa lainnya di Kabupaten Natuna masih dalam status eksplorasi.