LENSA BANYUMAS- Mimpi naik delman sering kali menimbulkan rasa penasaran bagi yang mengalaminya. Dalam budaya masyarakat Jawa maupun pandangan Islam, mimpi ini memiliki makna khusus yang bisa menjadi pertanda atau peringatan.
Menurut primbon Jawa, mimpi naik delman diartikan akan bernostalgia atau bertemu orang masa lalu. Tafsir ini berasal dari kepercayaan turun-temurun yang mempercayai bahwa mimpi bukan sekadar bunga tidur, tetapi bisa menjadi simbol dari sesuatu yang akan terjadi.
Sementara itu, dalam tafsir Islam, mimpi naik delman bisa pertanda untuk lebih menghargai waktu. Ulama seperti Ibnu Sirin mengelompokkan mimpi menjadi tiga jenis: mimpi baik dari Allah, mimpi buruk dari setan, dan mimpi karena pikiran sendiri. Mimpi seperti ini bisa jadi masuk dalam kategori baik atau buruk, sehingga harus disikapi dengan hati-hati namun tidak berlebihan.
Terlepas dari maknanya, mimpi adalah refleksi dari kondisi jiwa dan perenungan batin. Maka, penting untuk tetap tenang, tidak gegabah mengambil kesimpulan, dan menjadikan mimpi sebagai sarana introspeksi diri.
Meskipun tafsir mimpi naik delman beragam, baik menurut primbon Jawa maupun Islam, semuanya kembali pada cara kita menyikapinya. Jangan terlalu percaya secara mutlak, tetapi jadikan sebagai pengingat untuk selalu mawas diri dan mendekatkan diri kepada Tuhan.***