Pengemudi Honda: Ducati Terlalu Berani Pilih Marc Marquez Bersama Bagnaia

Pembalap penguji Honda, Stefan Bradl, merasa keputusan Ducati mendatangkan Marc Marquez sebagai rekan Francesco Bagnaia cukup berlebihan.

MotoGP 2025 menjadi musim yang berat bagi seorang Francesco Bagnaia dalam menjalankan perannya sebagai rider utama di tim pabrikan Ducati.

Bagaimana tidak? Murid kebanggaan Valentino Rossi tersebut harus merasakan sulitnya menjadi rekan setim Marc Marquez yang tampil menjanjikan pada 2024.

Setidaknya hingga 10 seri MotoGP 2025 bergulir, pilihan Ducati dengan merekrut rider berjuluk Baby Alien itu tidak salah.

Marquez langsung melejit dan tampil dominan sebagai andalan pabrikan Italia itu mengemas delapan podium dengan kemenangan Grand Prix sejauh ini.

Performa GP25 benar-benar bisa mengakomodir bakat hebat yang dimiliki pembalap berusia 32 tahun tersebut jika menilik dari sprint race.

Marquez hanya gagal satu kali dalam meraih kemenangan dalam sesi balapan mini tersebut, itu pun dia finis di tempat kedua.

Saat rentetan kesuksesan didapatkan Marquez pada musim ini, sorotan tajam harus diterima Bagnaia sebagai orang yang sudah berada di tim ini sejak 2021.

Pembalap asal Italia tersebut kesulitan dalam mengerahkan segenap potensi yang ada dalam kuda besinya dengan baru mendapatkan satu kemenangan saja.

Ketimpangan performa yang ditunjukkan Bagnaia dan Marquez sejauh ini tidak mengundang kejutan untuk Stefan Bradl sebagai test rider Honda.

Pria asal Jerman tersebut menilai bahwa apiknya penampilan Marquez justru menjadi alarm bahaya bagi Bagnaia dengan beberapa alasan.

"Sudah jelas bahwa salah satu dari keduanya akan kalah," kata Bradl, dilansir dari laman Speedweek.com.

"Sebagai pemimpin tim asal Italia ini, Bagnaia adalah orang yang berada dalam bahaya, dia tahu apa yang akan terjadi," tuturnya menambahkan.

Bagnaia mungkin mulai terpinggirkan karena pembalap yang identik dengan nomor 93 itu sudah menunjukkan kapasitasnya saat masih di Gresini Racing.

Di mata Bradl, Marquez merupakan pembalap yang akan menentukan kemenangan Ducati dalam setiap seri balapan.

"Marquez sudah tampil luar biasa di GP23 tahun sebelumnya," kata Bradl menjelaskan.

"Sudah jelas bahwa dengan dukungan dari tim, hanya akan ada satu orang yang menentukan kemenangan, saya pikir Marquez akan menang."

Lebih lanjut, Bradl menilai Ducati telah melakukan langkah berani dengan menyusun line-up dari dua rider juara dunia.

Dan bagi Bradl sendiri, Ducati disebut sudah keterlaluan menjadikan Marquez sebagai rekan setim Bagnaia yang baru saja kehilangan gelarnya.

"Bonus yang dimiliki Bagnaia sudah lama berlalu," ucap Bradl menjelaskan.

"Memiliki dua pembalap tangguh dalam satu tim tidaklah mudah, salah satunya harus menang dan itu adalah pilihannya."

"Di dunia balap motor, hampir tidak mungkin untuk memiliki dua pembalap di level ini."

"Ducati membiarkan para pembalap bertarung, Marquez menyukai perdebatan seperti ini, kompetisi seperti ini."

"Bagnaia telah kehilangan gelar juara dunia dari Jorge Martin."

"Maka memasukkan kandidat seperti itu ke dalam tim pabrikan mungkin merupakan langkah yang terlalu berlebihan bagi Bagnaia," imbuhnya.

Lebih baru Lebih lama