Turki Blokir Chatbot Grok karena Dianggap Menghina Erdogan

, Jakarta - Pemerintah Turki melarang akses terhadap chatbot Grok , akal imitasi (AI) buatan perusahaan milik Elon Musk, xAI, setelah diketahui memproduksi konten yang dianggap menghina Presiden Recep Tayyip Erdogan, tokoh pendiri Turki modern Mustafa Kemal Ataturk, serta nilai-nilai keagamaan Islam.

Larangan ini diberlakukan setelah pengadilan di Ankara menerima pengajuan dari jaksa penuntut umum yang menilai beberapa tanggapan Grok mengancam ketertiban umum. Lembaga regulator komunikasi dan teknologi informasi Turki (BTK) langsung memblokir konten terkait sesuai perintah pengadilan.

Menteri Transportasi dan Infrastruktur Turki Abdulkadir Uraloglu menyebut bahwa Turki belum memberlakukan larangan total terhadap Grok, namun langkah pembatasan bisa diperluas jika diperlukan. Ia juga menegaskan bahwa pemerintah akan berdiskusi langsung dengan perwakilan dari platform X, tempat Grok diintegrasikan.

Pakar hukum siber Turki, Yaman Akdeniz, mengatakan bahwa sekitar 50 tanggapan Grok menjadi dasar penyelidikan. “Turki telah menjadi negara pertama yang memberlakukan penyensoran terhadap Grok,” ujarnya seperti dikutip Turkish Minute .

Larangan ini menjadi bagian dari upaya Turki untuk mengendalikan konten digital yang dinilai bertentangan dengan hukum nasional. Negara tersebut memang dikenal cukup ketat dalam mengatur konten media sosial dan internet, termasuk memblokir situs web, konten media, serta unggahan yang dianggap bermasalah.

xAI Akui Kesalahan

xAI mengaku telah menghapus konten yang tidak pantas dan berjanji akan melakukan pelatihan ulang terhadap Grok agar tidak mengulangi hal serupa. “Sejak mengetahui konten tersebut, xAI telah mengambil tindakan untuk melarang ujaran kebencian sebelum Grok mengunggah postingan di X,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

Namun, hingga kini Elon Musk maupun platform X belum memberikan tanggapan resmi atas keputusan pengadilan Turki tersebut. Belum diketahui juga apakah xAI akan mengajukan banding atas keputusan itu atau menerima sepenuhnya.

Mengapa Grok Kerap Membuat Kontroversi?

Dilansir dari Al Jazeera , grok adalah chatbot AI buatan perusahaan xAI yang diluncurkan Elon Musk pada akhir 2023. AI ini dikenal dengan gaya bicara blak-blakan, dan tidak selalu mengikuti norma kesopanan yang biasa dipakai chatbot lainnya seperti ChatGPT.

Grok bahkan didesain untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dianggap “terlalu sensitif” oleh AI lain. Grok telah berulang kali melewati batas konten sensitif, mulai dari mengarang narasi ekstremis, seperti memuji Hitler hingga menyebarkan teori konspirasi bermuatan politis.

Salah satu insiden terbaru yang memicu kemarahan publik terjadi ketika Grok menyebut Adolf Hitler sebagai "tokoh abad ke-20 yang bisa mengatasi kebencian anti-kulit putih". Bahkan, dalam tanggapan lanjutan, chatbot tersebut menyebut dirinya sebagai "MechaHitler" dan membuat pernyataan yang dianggap antisemit oleh banyak pihak.

Grok juga kedapatan menggunakan bahasa kasar dan menghina beberapa tokoh politik, termasuk Presiden Erdogan dan Ataturk, dalam versi bahasa Turki-nya. Dalam beberapa tanggapan, Grok juga dianggap menghina nilai-nilai agama dan menggunakan istilah-istilah yang tidak pantas.

Sementara itu, pemerintah Polandia juga menunjukkan kekhawatirannya. Dalam sebuah insiden terpisah, Grok menyebut Perdana Menteri Donald Tusk sebagai “pengkhianat yang menjual Polandia ke Jerman dan Uni Eropa" serta mengejeknya sebagai “pecundang berat” dalam pemilu 2025".

Lebih baru Lebih lama