Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1250: Serangan Beruntun Rusia ke Pokrovsk

Gambar terkait Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.250,Rusia Serang Pokrovsk Bertubi-tubi (dari Bing)

Perang Rusia dan Ukraina memasuki hari ke-1.250 pada Minggu (27/7/2025), memperpanjang perang sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

Setelah lebih dari tiga tahun, perang Rusia dan Ukraina mengalami berbagai perkembangan di lapangan.

Hari ini, militer Ukraina melaporkan pasukan pesawat nirawak Ukraina menyerang sasaran-sasaran strategis Rusia pada Sabtu (26/7/2025) dan Minggu hari ini.

Pada Sabtu malam, pesawat nirawak Ukraina menghantam pabrik peralatan radio dan peperangan elektronik Signal di wilayah Stavropol.

Serangan tersebut merusak dua fasilitas di pabrik Signal di kota Stavropol, sekitar 540 km (335 mil) dari perbatasan Ukraina.

Video daring menunjukkan sebuah ledakan dan gumpalan asap hitam tebal membubung ke langit.

Pabrik itu adalah salah satu produsen peralatan peperangan elektronik terkemuka Rusia, termasuk radar, peralatan navigasi radio, dan peralatan radio kendali jarak jauh, lapor The Guardian .

Rusia Tutup Bandara setelah Serangan Drone Ukraina

Otoritas penerbangan sipil Rusia, Rosaviatsia, mengatakan pihaknya kembali harus menutup sebuah bandara akibat serangan drone Ukraina.

Rosaviatsia mengatakan pihaknya menangguhkan penerbangan segera setelah tengah malam pada Minggu, di bandara yang melayani kota Volgograd, yang merupakan pusat administrasi wilayah Volgograd yang lebih luas.

Selain itu, drone Ukraina juga menyerang jaringan listrik kereta api di wilayah Volgograd, ungkap pemerintah wilayah di selatan Rusia pada hari Minggu.

Peringatan serangan udara juga dikeluarkan di beberapa wilayah lain di barat dan selatan Rusia, yang memperingatkan serangan drone Ukraina, menurut unggahan pejabat daerah.

Wali Kota Sergei Sobyanin mengatakan drone kembali menyerang Moskow dan Gubernur Oleg Melnichenko mengatakan sebuah fasilitas industri di Oblast Penza di tenggara ibu kota.

Di Wilayah Rostov, para pejabat mengatakan drone Ukraina menewaskan dua orang.

Ukraina Melaporkan Serangan Rusia

Pada Sabtu, Rusia melancarkan serangan gabungan roket dan drone ke berbagai wilayah Ukraina, termasuk Dnipro, Sumy, dan Kharkiv.

Di Dnipro, dua orang tewas dan lima luka-luka. Sebuah gedung bertingkat dan pusat perbelanjaan rusak.

Di Sumy, tiga orang terluka akibat serangan drone yang menghantam alun-alun kota dan merusak gedung pemerintahan daerah.

Selain itu, terjadi pemboman udara hebat di Kharkiv, mengakibatkan enam orang terluka, termasuk empat petugas penyelamat yang menjadi korban serangan ganda.

Angkatan Udara Ukraina mencatat total 208 drone dan 27 rudal diluncurkan Rusia. Pertahanan Ukraina berhasil menjatuhkan 183 drone dan 17 rudal, sementara sisanya menghantam sembilan lokasi berbeda.

Rusia Klaim Rebut Desa di Ukraina

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim pasukannya telah merebut dua desa lagi di Ukraina timur: Zelenyi Hai di wilayah Donetsk dan Maliivka di dalam wilayah Dnipropetrovsk.

Staf umum militer Ukraina menyebut Zelenyi Hai sebagai salah satu dari beberapa daerah garis depan yang telah diserang Rusia 11 kali dalam 24 jam terakhir.

Dikatakan pula, Maliivka adalah salah satu dari beberapa desa di mana 10 serangan Rusia telah berhasil dihentikan.

Zelensky: Rusia Serang Pokrovsk Bertubi-tubi

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyatakan Komandan Tertinggi Ukraina, Oleksandr Syrskyi, telah mengidentifikasi wilayah Pokrovsk sebagai area yang membutuhkan "perhatian khusus" karena serangan Rusia yang terus-menerus.

Juru bicara militer Ukraina, Viktor Trehubov, mengatakan kepada televisi nasional bahwa pasukan Rusia menyerang Pokrovsk dalam "arus deras kecil" yang tak henti-hentinya.

Zelenskyy juga menyebutkan, pasukan Ukraina telah mencatat sejumlah "aksi yang berhasil" di wilayah Sumy.

Kantor berita Reuters, yang melaporkan perkembangan ini, menyatakan tidak dapat secara independen mengonfirmasi klaim dari medan perang oleh kedua belah pihak.

Rusia Targetkan Pabrik Bahan Peledak Ukraina

Kementerian Pertahanan Rusia pada Sabtu, mengklaim telah menyerang fasilitas militer di Ukraina yang memproduksi komponen untuk senjata rudal, serta memproduksi amunisi dan bahan peledak.

Klaim tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen.

Zelensky menanggapi berita tersebut dengan tidak membiarkan Rusia melanjutkan serangannya.

"Tidak boleh ada keheningan sama sekali dalam menanggapi serangan semacam itu, dan drone jarak jauh Ukraina memastikan hal ini. Perusahaan militer Rusia, logistik Rusia, dan bandara Rusia harus merasakan bahwa perang Rusia memiliki konsekuensi nyata bagi mereka," kata Zelensky.

Perusahaan India Kirim Bahan Peledak ke Rusia

Sebuah perusahaan asal India yang mengirimkan bahan peledak senilai $1,4 juta ke Rusia untuk keperluan militer menyatakan pada Sabtu, mereka telah mematuhi peraturan India, dan zat tersebut ditujukan untuk kegiatan industri sipil.

Menurut hasil investigasi Reuters , bahan peledak jenis HMX—yang juga dikenal sebagai oktogen—dikirimkan ke dua produsen bahan peledak di Rusia, meskipun ada ancaman sanksi internasional.

Salah satu perusahaan Rusia yang menerima pengiriman itu diketahui menjadi target serangan drone Ukraina, setelah dinas keamanan Ukraina mengaitkannya dengan militer Rusia.

Perusahaan India tersebut, dalam email resminya kepada Reuters , menegaskan pengiriman mereka ditujukan untuk kegiatan industri, bukan penggunaan militer, dan menyebut HMX sebagai bahan peledak sipil.

Namun, pemerintah Amerika Serikat telah mengklasifikasikan HMX sebagai bahan yang penting bagi upaya perang Rusia.

Menurut Pusat Informasi Teknis Pertahanan Pentagon, HMX banyak digunakan dalam hulu ledak rudal dan torpedo, motor roket, proyektil peledak, serta bahan peledak berikat plastik untuk sistem militer canggih.

Meskipun demikian, senyawa ini juga memiliki beberapa aplikasi sipil terbatas, seperti dalam industri pertambangan dan kegiatan industri lainnya.

(/Yunita Rahmayanti)

Lebih baru Lebih lama