Profil Shengjia Zao: Peneliti ChatGPT yang Kini Pimpin Meta Superintelligence

Meta menunjuk Shengjia Zhao sebagai Chief Scientist untuk Superintelligence Lab, unit baru perusahaan yang berfokus pada pengembangan Artificial General Intelligence (AGI).

CEO Meta, Mark Zuckerberg, mengumumkan penunjukan pada Juli 2025. Setelah menjadi salah satu arsitek di balik ChatGPT dan GPT-4 di OpenAI, Zhao kini memimpin tim peneliti Meta Superintelligence Lab (MSL).

Superintelligence merupakan inisiatif terbaru perusahaan untuk membangun Artificial General Intelligence (AGI), yakni AI yang mampu berpikir dan beradaptasi layaknya manusia.

Dimulai dari Tsinghua University

Perjalanan Zhao dimulai di Tsinghua University, universitas teknik paling bergengsi di Tiongkok. Di lingkungan akademik yang penuh tekanan itu, Zhao tidak hanya dikenal sebagai siswa berprestasi, tetapi juga sebagai pemikir kritis.

Melansir Times of India (28/7), ia menekuni ilmu komputer dengan intensitas tinggi, meyakini bahwa dunia tengah menuju revolusi teknologi besar.

Pada 2014, sebagai mahasiswa program pertukaran, Zhao melanjutkan satu semester di Rice University, Houston, Amerika Serikat. Di sanalah ia mulai melihat pendekatan baru dalam menyelesaikan masalah, lebih terbuka, kolaboratif, dan lintas disiplin.

Lulus dari Tsinghua pada 2016, Zhao diterima di program doktoral ilmu komputer Stanford University, jantung inovasi Silicon Valley. Zhao tak memilih fokus pada bidang startup atau pendanaan yang tengah berkembang pesat pada masa itu. Ia memilih bidang penelitian untuk riset mendalam alias deep research.

Selama enam tahun, ia memfokuskan diri pada topik-topik yang kini menjadi inti dari AI generatif, yakni pelatihan model berskala besar, reinforcement learning, hingga sistem multimodal.

Ia disebut tak hanya tertarik pada bagaimana mesin bisa memahami bahasa, tapi juga bagaimana mereka bisa belajar dari bahasa, bernalar, dan berdialog dengan manusia.

Zhao kemudian menyelesaikan PhD-nya pada 2022, dengan reputasi sebagai peneliti berbakat yang menjanjikan.

Kontribusi di OpenAI

Reputas ini dibuktikannya lewat jejak karirnya. Tak lama setelah lulus, Zhao bergabung dengan OpenAI dan langsung terlibat dalam pengembangan GPT-4 serta versi-versi lanjutannya seperti GPT-4.1 dan o3.

Di balik nama OpenAI, Zhao adalah sosok yang membentuk cara model memahami umpan balik manusia, menangani ambiguitas, dan merespons dengan nuansa.

Zhao memainkan peran penting dalam pengembangan awal ChatGPT saat bekerja di OpenAI. Ia juga memimpin pengembangan data sintetis untuk melatih model bahasa besar seperti ChatGPT dan penerusnya.

Selain itu, Zhao ikut mengembangkan model penalaran o1 dan o3. Model o1 dikenal sebagai cikal bakal teknik "chain-of-thought prompting" yang kini digunakan luas di berbagai model AI.

Beralih ke Meta

Pada Juli 2025, Mark Zuckerberg mengumumkan pembentukan Meta Superintelligence Lab (MSL) dengan Shengjia Zhao ditunjuk sebagai Chief Scientist.

"Saya senang untuk berbagi bahwa Shengjia Zhao akan menjadi Kepala Ilmuwan Meta Superintelligence Labs," kata Zuckerberg dalam sebuah postingan di Threads, dikutip dari TechCrunch (25/7)

“Shengjia ikut mendirikan laboratorium baru dan telah menjadi ilmuwan utama kami sejak hari pertama. Sekarang perekrutan kami berjalan dengan baik dan tim kami bersatu, kami telah memutuskan untuk meresmikan peran kepemimpinannya.”

Zhao akan menetapkan agenda penelitian untuk MSL alias Meta Superintelligence Lab di bawah kepemimpinan Alexandr Wang, mantan CEO Scale AI yang baru-baru ini dipekerjakan untuk memimpin unit baru.

Zuckerberg mencatat dalam postingannya bahwa Zhao telah memelopori beberapa terobosan, termasuk paradigma penskalaan baru.

CEO Meta ini merujuk pada karya Zhao pada model penalaran OpenAI, o1, di mana dia terdaftar sebagai kontributor dasar bersama dengan salah satu pendiri OpenAI Ilya Sutskever.

Menurut laporan The Information pada Juni lalu, Shengjia Zhao bergabung dengan Meta Superintelligence Labs bersama tiga peneliti berpengaruh lainnya dari OpenAI: Jiahui Yu, Shuchao Bi, dan Hongyu Ren.

Selain itu, Meta juga merekrut Trapit Bansal, rekan Zhao di proyek AI reasoning, serta tiga pegawai dari kantor OpenAI di Zurich yang fokus pada riset multimodal.

Lebih baru Lebih lama