
Fitur baru Instagram Map resmi diluncurkan di Amerika Serikat dan langsung memicu perdebatan publik.
Meskpuni diklaim dapat membantu pengguna tetap terhubung dengan teman, fitur ini menuai kritik tajam karena dianggap berpotensi mengancam privasi.
Dilansir dari The New York Times (9/8), Meta selaku pemilik Instagram meluncurkan fitur Instagram Map pada minggu kedua Agustus 2025. Fitur ini memungkinkan pengguna berbagi lokasi secara langsung ( live location ) dan melihat lokasi pengguna lain melalui peta yang terintegrasi di aplikasi.
Meta menjelaskan fitur ini bersifat opt-in atau nonaktif secara default, sehingga hanya aktif jika dihidupkan oleh pengguna.
Lokasi yang dibagikan juga dapat dibatasi hanya untuk pengikut tertentu atau daftar khusus yang dibuat pengguna.
Namun, pimpinan Instagram, Adam Mosseri, mengakui adanya kebingungan publik karena peta juga memuat unggahan lama yang diberi tag lokasi, bukan hanya lokasi langsung.
Kontroversi muncul setelah sejumlah pengguna menyadari lokasi mereka, termasuk unggahan lama muncul di peta tanpa disadari. Kreator konten profesional hingga pengguna biasa mengkhawatirkan potensi penyalahgunaan fitur ini untuk menguntit atau melecehkan.
Dilansir dari WSMV (10/8), dua senator Amerika Serikat, Marsha Blackburn (Partai Republik, Tennessee) dan Richard Blumenthal (Partai Demokrat, Connecticut), mendesak CEO Meta, Mark Zuckerberg, agar membatalkan fitur tersebut.
Kedua senator menilai keamanan dan privasi pengguna harus menjadi prioritas utama.
“Penambahan fitur ini menjadi perhatian khusus bagi kami, terutama terkait anak-anak dan remaja yang aktif di Instagram,” tulis para senator dalam surat yang ditujukan kepada CEO Meta, Mark Zuckerberg.
Meta menegaskan lokasi langsung pengguna tidak akan dibagikan tanpa persetujuan dan hanya dapat dilihat oleh akun yang saling mengikuti atau daftar khusus yang ditentukan pengguna.
Mosseri menyatakan Instagram akan memperbaiki penjelasan fitur ini dan berjanji melakukan pembaruan awal pekan depan.
Peluncuran Instagram Map menjadi pengingat pentingnya transparansi dan perlindungan privasi dalam inovasi teknologi.
Meskipun Meta mengklaim fitur ini aman, respons publik menunjukkan setiap pembaruan platform harus diiringi komunikasi yang jelas demi menjaga kepercayaan pengguna.
***