
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mengingatkan pentingnya pemahaman geopolitik global bagi kader partai dalam menghadapi dinamika politik dan ekonomi dunia. Karena kondisi dunia, termasuk di Timur Tengah dalam situasi tak baik-baik saja.
“Tadi saya panggil Pak Zuhairi. Saya tanya bagaimana keadaan di Timur Tengah. Dia mengatakan bahwa keadaannya tidak begitu baik. Yang saya amati terus adalah situasi antara Iran yang seolah-olah mau digempur oleh Israel,” ujar Megawati dalam pidato Kongres VI PDIP di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) pada Sabtu (2/8/2025)
Megawati juga mengungkapkan kekhawatirannya kalau jalur strategis seperti Selat Hormuz terganggu karena konflik. Megawati khawatir hal ini mempengaruhi ekonomi di Tanah Air.
“Kekhawatiran saya yang paling besar adalah kalau Selat Hormuz itu sampai ditutup. Nah, hal-hal seperti ini jangan kalian pikir pendek. Ibu ini ngapain sih ngomongin urusan luar negeri,” ucap Megawati.
Megawati menegaskan isu-isu global semacam itu bisa langsung berdampak pada kehidupan rakyat Indonesia.
“Kita mesti lihat, adakah dampaknya kepada Indonesia? Sangat. Karena kalau Selat Hormuz ditutup, itu yang saya khawatirkan. Kita bisa kena dampaknya apa? Harga minyak bisa naik. Ini harus betul-betul dipelajari. Orang partai harus tahu dan paham,” ujar Megawati.
Oleh karena itu, Megawati mengajak seluruh kader PDIP untuk terus belajar, memahami peta global. "Jangan bersikap apatis terhadap isu-isu internasional yang bisa berdampak pada stabilitas nasional," ujar Megawati.
Semangat pemimpin dunia
Megawati menekankan pentingnya mewarisi semangat dan pemikiran para pemimpin dunia yang pernah terlibat Gerakan Non-Blok. Megawati menyoroti kalau warisan itu tidak dijalankan, maka generasi saat ini wajib mempertanyakan arah perjuangannya.
“Umur saya baru 14 tahun diajak oleh bapak saya untuk ikut yang namanya Konferensi Asia Afrika, untuk gerakan non-blok. Jadi, kalau bisa dilihat, waktu itu masih ada Pak Nasir, Nehru, dan lain sebagainya,” kata Megawati dalam pidatonya.
Megawati juga menyinggung kondisi kawasan Timur Tengah yang menurutnya patut diwaspadai karena berpotensi berdampak pada Indonesia dalam aspek ekonomi.