
Myint Swe, penjabat presiden Myanmar dalam situasi kontroversial setelah kudeta militer dari pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi lebih dari empat tahun lalu, meninggal dunia pada Kamis 7 Agustus 2025, ungkap pihak militer. Seperti dilansir Xinhua dan Arab News , ia menghembuskan nafas terakhir dalam usia 74 tahun.
Ia meninggal dunia di sebuah rumah sakit militer di ibu kota, Naypyitaw, pada Kamis pagi, menurut pernyataan dari kantor informasi militer Myanmar. Ia meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.
Kematian Myint Swe terjadi lebih dari setahun setelah ia berhenti aktif menjalankan tugas kepresidenannya karena sakit.
Ia menerima perawatan di Singapura dan di Rumah Sakit Umum Layanan Pertahanan No. 2 pada 2024. Namun, kondisinya memburuk pada Juli 2025, dengan gejala parah termasuk penurunan berat badan dan penurunan kognitif, katanya.
Media pemerintah melaporkan pada Selasa bahwa ia berada dalam kondisi kritis dan menerima perawatan intensif sejak 24 Juli di sebuah rumah sakit militer di Naypyitaw.
Media pemerintah mengumumkan pada Juli tahun lalu bahwa Myint Swe menderita Parkinson, gangguan neurologis dan penyakit neuropati perifer, yang membuatnya tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari yang normal, termasuk makan.
Beberapa hari kemudian, ia memberi wewenang kepada Jenderal Senior Min Aung Hlaing, kepala pemerintahan militer, untuk menjalankan tugas kepresidenannya saat ia sedang cuti sakit, demikian menurut laporan tersebut.
Myint Swe menjadi pelaksana tugas presiden pada 1 Februari 2021, setelah militer menangkap mantan Presiden Win Myint bersama pemimpin tertinggi Myanmar, Aung San Suu Kyi, ketika militer merebut kekuasaan.
Myint Swe, seorang anggota partai pro-militer, mengambil alih jabatan presiden berdasarkan konstitusi karena ia menjabat sebagai wakil presiden pertama. Para pakar hukum mempertanyakan legitimasi langkah tersebut karena Win Myint tidak mengundurkan diri dari jabatannya dan juga dalam kondisi tidak mampu.
Sebagai pelaksana tugas presiden, Myint Swe memimpin Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional, yang secara nominal merupakan badan pemerintahan konstitusional, tetapi dalam praktiknya dikendalikan oleh militer. Dewan ini berfungsi sebagai badan pengambil keputusan tertinggi negara terkait keamanan nasional, dengan wewenang untuk menyatakan keadaan darurat dan mengawasi urusan militer dan pertahanan.
Penunjukan Myint Swe dan persetujuannya terhadap tuntutan militer memungkinkan dewan tersebut dibentuk untuk menyatakan keadaan darurat dan menyerahkan kekuasaan kepada Min Aung Hlaing, yang memimpin pengambilalihan oleh militer.
Selama masa jabatannya, Myint Swe hanya dapat menjalankan tugas-tugas formalnya, seperti mengeluarkan dekrit untuk memperbarui keadaan darurat, karena Min Aung Hlaing mengendalikan semua fungsi pemerintahan.
Myint Swe, seorang mantan jenderal, adalah sekutu dekat Than Shwe, yang memimpin pemerintahan militer sebelumnya. Namun, ia mengundurkan diri untuk memungkinkan transisi ke pemerintahan semi-sipil yang dimulai pada 2011.
Myint Swe adalah kepala menteri Yangon, kota terbesar Myanmar, di bawah pemerintahan semi-sipil antara 2011 dan 2016, dan memimpin komando militer regionalnya selama bertahun-tahun di bawah pemerintahan militer sebelumnya, yang mengundurkan diri pada 2011.
Selama protes rakyat yang dipimpin oleh biksu Buddha pada 2007 yang dikenal secara internasional sebagai Revolusi Saffron, ia bertanggung jawab untuk memulihkan ketertiban setelah berminggu-minggu kerusuhan di kota itu, mengawasi tindakan keras yang menewaskan puluhan orang. Ratusan orang lainnya ditangkap.
Meskipun tidak memiliki profil internasional yang menonjol, Myint Swe memainkan peran kunci dalam militer dan politik. Pada 2002, ia berpartisipasi dalam penangkapan anggota keluarga mantan diktator Ne Win, menurut laporan media Myanmar.
Ia juga menangkap mantan Jenderal Khin Nyunt di Bandara Yangon selama pembersihan mantan perdana menteri dan para pendukungnya pada 2004 yang melibatkan perebutan kekuasaan di dalam militer. Tak lama kemudian, Myint Swe mengambil alih komando aparat intelijen militer yang luas yang sebelumnya menjadi basis kekuatan Khin Nyunt.
Myint Swe termasuk di antara para pemimpin militer yang dikenai sanksi oleh Departemen Keuangan AS setelah pengambilalihan kekuasaan oleh militer dan penangkapan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi dan politisi senior lainnya pada Februari 2021.