Akibat Teleprompter Rusak, Trump 'Membuat Kacau' Selama 57 Menit dalam Sidang Umum PBB

Pidato Presiden Amerika Serikat (AS)Donald Trumpdi Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) diwarnai insiden teleprompter yang bermasalah. Akibatnya, Trump berpidato panjang lebar di luar teks yang sudah dipersiapkan.

Dalam pidatonya yang dikutip pada Rabu (24/9/2025), Trump bercanda bahwa dirinya harus berbicara dari hati karena teleprompter mengalami gangguan.

"Saya tidak keberatan berbicara tanpa teleprompter, karena teleprompternya tidak berfungsi. Yang bisa saya katakan hanyalah siapa pun yang mengoperasikan teleprompter ini dalam masalah besar," canda Trump yang direspons dengan tawa oleh peserta sidang.

Trump juga menyebut pernah mengalami insiden eskalator ketika bersama Ibu Negara Melania Trump pada pagi harinya. Dia kembali melemparkan candaan tentang kedatangannya ke Gedung PBB yang tidak mulus.

"Dua hal yang saya dapat dari PBB: escalator yang rusak dan teleprompter yang rusak," kata Trump.

Masalah pada teleprompter ini menyebabkannya harus berimprovisasi. Namun, karena hal ini juga, Trump berbicara panjang lebar hingga mencapai 57 menit.

Durasi pidato Trump jauh melebihi batas waktu 15 menit yang diberikan kepada masing-masing kepala negara untuk berpidato.

Dia kemudian memanfaatkan insiden elevator yang rusak dan teleprompter tersebut untuk mengkritik PBB. Trump meragukan relevansi PBB dalam menyelesaikan konflik global. Menurutnya, PBB memiliki potensi yang sangat besar untuk mengakhiri konflik-konflik yang terjadi di dunia.

Namun, dia menyesali sikap PBB yang disebut hanya menulis surat dengan bahasa yang sangat keras, tanpa ada tindak lanjut.

"Itu hanyalah kata-kata kosong, dan kata-kata kosong tidak bisa mengakhiri perang. Satu-satunya yang bisa menyelesaikan perang adalah tindakan nyata," jelas Trump.

Dilaporkan oleh CNN International, Trump juga menuduh PBB gagal memainkan peran nyata dalam perdamaian global, seiring dengan Dewan Keamanan yang sering mengalami kebuntuan dan birokrasi yang berlapis. Dia juga menyoroti ketiadaan apresiasi terhadap klaim keberhasilannya mengakhiri tujuh perang.

"Saya tidak pernah menerima satu pun panggilan dari PBB untuk membantu menyelesaikan kesepakatan. Yang saya terima hanya eskalator yang berhenti di tengah jalan," sindirnya.

Selama masa kepemimpinannya, Trump memangkas pendanaan AS untuk PBB, termasuk bantuan kemanusiaan internasional dan misi penjaga perdamaian. Dia juga menarik AS dari lembaga-lembaga PBB di bidang kebudayaan, kesehatan, dan hak asasi manusia.

Lebih baru Lebih lama