
PILIHAN RAKYAT– Dua unit mobil terbang listrik Xpeng Aeroht eVTOL dilaporkan mengalami tabrakan saat sesi latihan untuk Changchun Air Show 2025, pada Selasa, 16 September 2025 waktu setempat. Insiden ini terjadi hanya tiga hari sebelum acara resmi dibuka pada 19 September.
Dikutip dari Carsnewinchina, laporan media lokalGuanchamenyebut satu penumpang harus dibawa ke rumah sakit akibat cedera. Beruntung, nyawa korban dilaporkan tidak dalam bahaya.
Dalam pernyataannya yang dikutip media bisnisYicai, pihak Xpeng Aeroht memberikan pernyataan terkait insiden ini.
"Satu berhasil mendarat dengan selamat, sementara yang lain terbakar saat mendarat akibat kerusakan bodi," kata pernyataan pabrikan tersebut.
Xpeng menyatakan kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa. "Seluruh personel di lokasi dalam keadaan aman, dan lembaga berwenang telah menyelesaikan penanganan dengan tertib. Penyebab spesifik kecelakaan masih dalam penyelidikan," katanya.
Para ahli menilai, insiden ini bisa dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari gangguan teknis, kesalahan perencanaan rute, hingga faktor manusia. Kasus ini juga menegaskan betapa kompleksnya operasi penerbangan rendah (low-altitude) dan pentingnya standar keselamatan yang tinggi sebelum mobil terbang benar-benar digunakan secara massal.
Meskipun insiden ini dianggap memalukan bagi industri kendaraan listrik Tiongkok, para analis memperkirakan pengembangan mobil terbang tetap akan berjalan. Sebaliknya, kejadian ini bisa menjadi pelajaran penting untuk memperketat aspek keselamatan menjelang era taksi udara yang semakin dekat.
Xpeng Aeroht, anak perusahaan dari produsen mobil listrik Xpeng yang didirikan sejak 2013, dikenal sebagai pionir dalam pengembangan mobil terbang modular, tilt-rotor, hingga eVTOL (electric vertical take-off and landing).
Tahun lalu, perusahaan ini mendapat perhatian ketika produk andalannya, Land Aircraft Carrier (LAC), berhasil melakukan penerbangan perdana di depan publik. LAC bahkan telah menerima lebih dari 2.000 pesanan dengan harga sekitar 2 juta yuan (sekitar Rp4,3 miliar).
Pada 11 September lalu, LAC juga mendapatkan izin khusus untuk terbang uji di Uni Emirat Arab.
Sebagai informasi, mobil terbang Xpeng eVTOL diklaim mampu melakukan 5–6 penerbangan dalam sekali pengisian penuh, dilengkapi kokpit panorama 270 derajat, dan bisa dikendalikan hanya dengan satu tuas. Pesawat ini biasanya beroperasi pada ketinggian 300–500 meter. ***