Ghana Melangkah ke Piala Dunia 2026 Usai Kemenangan Dramatis vs Komoro

Ghana Melangkah ke Piala Dunia 2026 Usai Kemenangan Dramatis vs Komoro

MediaHarianDigital— Teriakan sorak-sorai meledak di Stadion Accra, Senin pagi waktu Indonesia, saat peluit panjang ditiup. Ghana memastikan tiket mereka ke Piala Dunia 2026 setelah mengalahkan Komoro 1-0 dalam pertandingan terakhir Grup I kualifikasi zona Afrika. Bukan hanya sekadar kemenangan, tetapi sebuah pernyataan bahwaThe Black Starsmasih menjadi kekuatan yang tidak dapat diabaikan di benua Afrika.

Satu-satunya gol kemenangan tercipta dua menit setelah jeda babak pertama. Mohammed Kudus, pemain tengah dari Tottenham Hotspur yang menjadi tulang punggung tim, menyambut umpan silang Thomas Partey dengan tendangan dingin di depan gawang. Gol tersebut membuat stadion berubah menjadi lautan warna hitam dan kuning, sementara ribuan pendukung bersorak memanggil nama Kudus seperti seorang pahlawan nasional baru.

Kemenangan ini tampaknya menjadi penutup yang sempurna bagi perjalanan Ghana di babak kualifikasi. Dengan 25 poin dari 10 pertandingan, mereka berada di puncak klasemen dengan posisi yang kuat. Anehnya, kemenangan tersebut sebenarnya bukan keharusan untuk melaju — hasil pertandingan lain telah memastikan tiket mereka bahkan sebelum peluit akhir ditiup.

Pada waktu yang hampir bersamaan, pesaing terdekat Ghana, Madagaskar, justru kalah 1-4 dari Mali. Kekalahan ini memperlebar jarak enam poin di papan klasemen, menghilangkan semua peluang persaingan hingga menit akhir. Mali tampil ganas dengan dua gol Lassine Sinayoko, ditambah gol dari Dorgeles Nene dan Gaoussou Diarra.

Bagi Ghana, keberhasilan ini menandai lima kali mereka lolos ke putaran final Piala Dunia — setelah sebelumnya tampil pada edisi 2006, 2010, 2014, dan 2022. Namun bagi para penggemar, kenangan tahun 2010 masih menjadi momen manis yang tak terlupakan: ketika Ghana hampir menjadi negara Afrika pertama yang mencapai semifinal, sebelum tersingkir secara tragis melalui adu penalti melawan Uruguay.

Ini bukan sekadar lolos. Ini berkaitan dengan kehormatan dan masa depan sepak bola Ghana," ujar pelatih Otto Addo dalam konferensi pers setelah pertandingan. "Kami datang bukan hanya untuk ikut serta di Piala Dunia, tetapi untuk menciptakan sejarah baru.

Kudus, yang kini menjadi tokoh utama dalam tim muda Ghana, menyampaikan hal serupa. "Kami telah melewati masa sulit, tetapi kami tidak pernah kehilangan keyakinan," katanya. "Tahun depan, dunia akan melihat Ghana yang berbeda."

Di sisi lain benua, kebahagiaan juga dirasakan Mesir yang menyelesaikan kampanye kualifikasinya tanpa mengalami kekalahan. Bermain di Kairo,The PharaohsKemenangan sempit 1-0 melawan Guinea Bissau melalui sundulan Mohamed Hamdi. Meskipun tanpa kapten mereka, Mohamed Salah, Mesir tetap menunjukkan keunggulan dan memperkuat posisi sebagai salah satu kekuatan utama di Afrika Utara.

Burkina Faso masih mempertahankan peluang mereka untuk tampil di Piala Dunia setelah mengalahkan Ethiopia dengan skor 3-1, berkat pencapaian hat-trick oleh Pierre Kabore. Dengan kemenangan ini, mereka menduduki posisi kedua Grup A dan berharap bisa melaju melalui jalur playoff empat tim terbaik yang akan diadakan bulan depan.

Di sisi lain, kejutan datang dari Niger yang mampu menjadi runner-up Grup E setelah mengalahkan Zambia dengan skor 1-0. Daniel Sosah menjadi pahlawan dengan mencetak gol ketiganya dalam tiga pertandingan berturut-turut, menandai bangkitnya sepak bola Niger yang jarang mendapat perhatian di kancah internasional.

Bagi Afrika, kualifikasi tahun ini menunjukkan wajah yang baru serta semangat lama yang bersatu — gabungan antara ambisi, bakat muda, dan persaingan tradisional antar negara. Dari Kairo hingga Accra, dari Bamako hingga Ndjamena, setiap pertandingan menyajikan kisah tentang kebanggaan nasional dan harapan global.

Dan di tengah segalanya, Ghana berdiri tegak — bukan hanya sebagai tim yang berhasil melaju, tetapi juga sebagai simbol kelanjutan, kepercayaan, dan semangat Afrika yang tak pernah padam. Tahun depan di Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat, dunia akan kembali menyaksikan tarian bendera hitam, kuning, dan hijau di panggung terbesar sepak bola.***

Lebih baru Lebih lama