Harga Saham Turun 7,46%, Emiten Ini Akan Bagi Dividen Rp626 Miliar

MediaHarianDigital, Musim pembayaran dividen saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih berlangsung hingga akhir Juni 2025. Baru-baru ini, sebuah perusahaan properti mengumumkan rencana pembagian dividen saham dengan nilai lebih dari Rp 600 miliar. Menariknya, harga saham perusahaan tersebut sedang mengalami penurunan pada tahun 2025 ini.

PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) mendistribusikan dividen tunai dari laporan tahunan 2024 sebesar Rp 626 miliar. Jumlah ini setara dengan Rp 13 per saham.

Hal tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) Buku Tahun 2024, yang diadakan pada hari Rabu (25/6).

Pada perdagangan hari Kamis, 26 Juni 2025, harga saham PWON berakhir pada posisi 372, turun 2 poin atau 0,53% dibandingkan hari sebelumnya. Dalam satu bulan terakhir, harga saham PWON mengalami penurunan sebesar 16 poin atau 4,12%. Selain itu, sejak awal tahun atau secara year to date (ytd), harga saham PWON merosot 30 poin atau 7,46%.

Kepala Keuangan dan Sekretaris Perusahaan PT Pakuwon Jati Tbk, Minarto Basuk menyatakan, besaran dividen tersebut meningkat sebesar 45% dibandingkan pembagian dividen pada tahun sebelumnya.

"Pembagian dividen ini setara dengan 30% dari laba bersih sebesar Rp 2,08 triliun yang dapat dialokasikan kepada entitas induk menggambarkan komitmen berkelanjutan Perusahaan terhadap pemegang saham PWON," katanya dalam keterangan resmi yang diterima MediaHarianDigital, Rabu (25/6).

Sebagai contoh, PWON mencatat pendapatan bersih pada tahun 2024 sebesar Rp 6,67 triliun. Laba kotor tercatat sebesar Rp 3,77 triliun, EBITDA sebesar Rp 3,58 triliun, dan laba bersih yang disesuaikan mencapai Rp 2,62 triliun.

Pendapatan bersih Perusahaan pada tahun 2024 meningkat, terutama akibat kenaikan pendapatan berulang sebesar 11% dibandingkan tahun sebelumnya, dari Rp 4,67 triliun menjadi Rp 5,19 triliun.

Hal tersebut mencakup pendapatan ritel mall sebesar Rp 3,43 triliun, meningkat 10% dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah Rp 3,12 triliun, pendapatan sewa kantor sebesar Rp 368 miliar, naik 21% dari tahun lalu yang sebesar Rp 304 miliar, serta pendapatan hospitality sebesar Rp 1,38 triliun, meningkat 12% dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 1,24 triliun.

Pengeluaran belanja modal pada tahun 2024 yang telah disalurkan oleh PWON mencapai Rp 1,80 triliun. Dana ini digunakan untuk mendanai proyek konstruksi Pakuwon Mall Bekasi, tahap 3 Pakuwon City Mall Surabaya, serta pembelian lahan di Semarang dan kawasan Pakuwon City Surabaya.

Minarto menyampaikan, PWON mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 1,55 triliun pada kuartal pertama tahun 2025 dengan laba kotor sebesar Rp 857 miliar.

EBITDA tetap terjaga pada angka Rp 834 miliar, stabil dibandingkan kuartal I tahun 2024. Laba bersih yang disesuaikan naik sebesar 10% menjadi Rp 603 miliar, meningkat dari sebelumnya Rp 550 miliar pada kuartal I 2024.

"Hal ini menunjukkan peningkatan efisiensi operasional," katanya.

Selanjutnya, pengeluaran investasi ataucapital expenditure (capex) kuartal pertama tahun 2025 yang telah dialokasikan oleh perusahaan sebesar Rp 237 miliar. "Ini digunakan untuk mendanai proyek konstruksi Pakuwon Mall Bekasi dan Pakuwon City Mall tahap 3 Surabaya," katanya.

Tonton: Ancaman Terkini Iran terhadap Amerika: Akan Menyerang Pangkalan Militer AS Lainnya

Lebih baru Lebih lama