Informasi Utama tentang Penangkapan Hacker "Bjorka"
Seorang pria berinisial WFT (22 tahun) telah ditangkap oleh Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya. Ia dikenal sebagai pemilik akun X dengan nama Bjorka atau @bjorkanesiaa, yang diduga terlibat dalam kasus akses ilegal dan kebocoran data nasabah bank swasta di Indonesia.
Penangkapan dilakukan di rumah kekasihnya, MGM, di Desa Totolan, Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, pada Selasa (23/9/2025). Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, mengonfirmasi bahwa tersangka adalah seorang laki-laki berusia 22 tahun.
Kronologi Aksi dan Penangkapan
Kasus ini bermula pada Februari 2025 ketika akun X @bjorkanesiaa mengunggah tampilan database nasabah bank swasta. Pelaku bahkan mengirim pesan langsung ke akun resmi bank, mengeklaim telah meretas 4,9 juta data nasabah. Motifnya adalah untuk memeras pihak bank, meskipun pemerasan belum terjadi karena pihak bank langsung melapor ke polisi.
Berdasarkan laporan polisi (LP/B/2541/IV/2025/SPKT/Polda Metro Jaya) tertanggal 17 April 2025, penyidik segera menelusuri aktivitas digital pelaku. Dari hasil pemeriksaan, WFT diketahui aktif di dark forum sejak 2020, menggunakan berbagai nama samaran, mulai dari Bjorka, SkyWave, Shinyhunter, hingga Opposite 6890.
Aktivitas di Dark Web
Wakil Direktur Reserse Siber AKBP Fian Yunus mengungkapkan bahwa WFT telah menjelajahi dark web sejak 2020. Ia memanfaatkan forum gelap untuk membeli dan menjual data pribadi, mulai dari informasi perbankan hingga data perusahaan kesehatan dan swasta. Pelaku ini aktif di dark forum sejak Desember 2024 dengan nama Bjorka, lalu berganti-ganti identitas digital untuk menyamarkan diri.
Pelaku juga diketahui memperjualbelikan data melalui platform lain, seperti Facebook, TikTok, dan Instagram, serta menerima pembayaran dalam bentuk mata uang kripto.
Latar Belakang Sosok WFT
Meski dikenal publik sebagai hacker berbahaya, polisi menegaskan bahwa WFT bukan lulusan teknologi informasi. “Hanya orang yang tidak lulus SMK, tetapi belajar IT secara otodidak dari komunitas di media sosial,” ungkap Fian. Herman menambahkan, WFT beraksi seorang diri tanpa bantuan pihak lain.
Penangkapan dan Tindakan Hukum
Pemilik akun X Bjorka diketahui hidupi keluarga dari menjual data di dark web. Penangkapan ini menjadi perhatian besar bagi masyarakat, terutama setelah ia mengklaim meretas 4,9 juta data nasabah bank. Polisi menegaskan bahwa kasus ini akan ditangani secara tegas sesuai dengan hukum yang berlaku.
Penangkapan Hacker Bjorka
WFT ditangkap setelah melakukan aksi ilegal yang mengancam keamanan data nasabah bank. Penangkapan ini dilakukan setelah penyidik melakukan investigasi mendalam terhadap aktivitas digital pelaku. Pelaku ditemukan di rumah kekasihnya, dan saat penangkapan, wajahnya ditutup masker.
Penanganan Kasus Hacker Bjorka
Polisi menyatakan bahwa kasus ini akan terus diproses hingga tuntas. Dengan penangkapan ini, diharapkan dapat memberikan efek jera kepada para pelaku kejahatan siber. Selain itu, penangkapan ini juga menjadi peringatan bagi masyarakat agar lebih waspada terhadap ancaman kejahatan siber.
Penangkapan Hacker Bjorka dan Dampaknya
Penangkapan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan data. Selain itu, penangkapan ini juga menunjukkan bahwa pihak berwajib akan terus berupaya untuk menangani kasus kejahatan siber secara profesional dan tegas.