Semeru Meletus 25 Kali Pagi Ini, Total 118 Kali Sejak Rabu Kemarin

Semeru Meletus 25 Kali Pagi Ini, Total 118 Kali Sejak Rabu KemarinMediaHarianDigital– Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang Jawa Timur hingga Kamis 20 November 2025 pagi masih menunjukkan peningkatan aktivitas letusan atau erupsi. Dalam periode pukul 00.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB, tercatat sebanyak 25 kali letusan atau erupsi terjadi.

Ahli Gunung Semeru Yadi Yuliandi A.Md melaporkan bahwa berdasarkan pengamatan visual Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut terlihat jelas hingga tertutup kabut 0-II. Asap kawah tidak terlihat.

Telah terjadi 25 kali gempa letusan atau pecahan dengan durasi gempa antara 71 hingga 141 detik. Peristiwa erupsi atau letusan juga disertai 32 kali gempa jatuhan dengan durasi gempa berkisar antara 69 hingga 108 detik, serta terjadi satu kali gempa hembusan dan gempa tektonik jauh.

Selama periode Rabu, 19 November 2025, Gunung Semeru mengalami 118 kali gempa letusan atau erupsi dengan durasi gempa berkisar antara 50 hingga 169 detik. Erupsi tersebut diiringi oleh satu kali gempa Awan Panas Guguran atau APG yang dikenal oleh masyarakat setempat sebagai Wedus Gembel dengan durasi gempa sepanjang 14.283 detik dan ketinggian kolom abu mencapai 2.000 meter dari puncak gunung atau 5.676 meter di atas permukaan laut.

Gunung Semeru mengalami 30 kali gempa aliran dengan durasi antara 49 hingga 284 detik, serta 4 kali gempa hembusan dengan durasi berkisar antara 49 hingga 109 detik. Selain itu, tercatat 4 kali gempa harmonik dengan durasi 96 hingga 494 detik, satu kali gempa vulkanik dalam, dan 4 kali gempa tektonik jauh.

Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di lingkup Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyarankan masyarakat sekitar serta pengunjung untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di area tenggara sepanjang alur Besuk Kobokan, hingga jarak 20 km dari puncak (titik letusan). Di luar jarak tersebut, masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) sepanjang Besuk Kobokan karena risiko terkena perluasan awan panas dan aliran lahar.

Tidak melakukan aktivitas dalam jarak 8 Km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena berisiko terhadap bahaya lemparan batu (pijar). Juga diberi peringatan untuk tetap waspada terhadap kemungkinan adanya awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang bermuara di puncak Gunung Api Semeru, khususnya sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.***

Lebih baru Lebih lama