Benarkah Pasukan Panji Hitam Sudah Bergerak? Ini Tandanya!

Warta Bulukumba - Dalam riuh dunia yang semakin dilanda krisis, perang, dan kezaliman, sebagian umat mulai menoleh ke nubuat lama: kemunculan Imam Mahdi dan Pasukan Panji Hitam dari Timur. Inilah sebuah narasi eskatologis yang muncul dari kitab-kitab hadits, disampaikan lintas generasi.

Dalam berbagai riwayat shahih, disebutkan bahwa pasukan ini akan datang dari wilayah Khurasan, yang hari ini mencakup sebagian Iran timur laut, Afghanistan barat, dan Asia Tengah. Mereka akan bergerak menuju Yerusalem (Ilya), mendampingi Imam Mahdi hingga akhir zaman.

Mengutip buku Kemunculan Dajjal dan Imam Mahdi Semakin Dekat karya Ustadz Khalilurrahman El-Mahfani, Imam Mahdi digambarkan sebagai pemimpin akhir zaman yang memiliki budi pekerti seperti Rasulullah SAW, namun berbeda secara fisik.

“Imam Mahdi itu menyerupai Rasulullah SAW dalam hal budi pekertinya. Tetapi tidak menyamai dalam rupa dan bentuk tubuhnya.” (HR. Abu Daud, dari Ali bin Abi Thalib RA)

Dalam salah satu hadits riwayat Ibnu Majah, Rasulullah SAW menggambarkan kemunculan pasukan panji hitam sebagai momen krusial:

“Kemudian muncul lah bendera-bendera hitam dari arah Timur, lantas mereka memerangi kaum dengan suatu peperangan yang belum pernah dialami oleh kaum sebelummu... Jika kamu melihatnya, berbaiatlah, walaupun dengan merangkak di atas salju. Karena dia adalah khalifah Allah, Al-Mahdi.”

Pasukan Panji Hitam: Simbol kekhalifahan, harapan dari Timur

Menurut buku Tanda Kiamat Besar karya Mahir Ahmad Ash-Shufiy (2007), pasukan panji hitam bukan hanya metafora militer, melainkan tanda spiritual besar. Warna bendera mereka hitam pekat, dengan kalimat tauhid “Laa ilaha illallah” tertulis di tengahnya—menyerupai panji Rasulullah SAW dalam peperangan.

Pasukan ini akan menjadi pendukung awal Imam Mahdi, mendampinginya dari awal kebangkitan hingga proses pembebasan Jazirah Arab dari berbagai bentuk kezaliman.

Mereka dipercaya akan berkumpul di Baitul Haram (Ka’bah) untuk melakukan baiat kepada Imam Mahdi, yang kemudian diangkat sebagai khalifah terakhir umat Islam.

Imam Mahdi akan memimpin dunia

Setelah dibaiat, Imam Mahdi akan memimpin dunia dalam masa penuh keadilan dan kemakmuran. Hadits menyebutkan bahwa:

“Allah menurunkan hujan, bumi pun mengeluarkan tumbuh-tumbuhannya dan dia memberikan harta dengan adil. Hewan-hewan ternak berkembang biak menjadi banyak dan umat menjadi mulia. Dia (Imam Mahdi) hidup selama tujuh atau delapan tahun.” (HR. Hakim, dari Abu Sa’id Al-Khudri RA)

Narasi ini memang tidak bisa dipisahkan dari kepercayaan dan tafsir spiritual. Namun, di tengah dunia yang semakin terpolarisasi, kembalinya perhatian terhadap nubuat akhir zaman seperti Imam Mahdi dan Pasukan Panji Hitam menjadi pertanda: manusia tengah mencari arah, pemimpin, dan harapan.

Terkait Pasukan Panji Hitam, ada versi yang sangat menarik yang berdasarkan mimpi seorang pria Pakistan, Muhammad Qasim.

Dalam mimpi Muhammad Qasim yang fenomenal itu, disebutkan bahwa Pasukan Panji Hitam sebenarnya adlah armada jet tempur! Dengan desain yang belum pernah terlihat sebelumnya oleh umat manusia, disublimasi dengan teknologi canggih yang melampaui imajinasi, kemunculan armada jet tempur itu menandai Ghazwatul Hind, perang Pakistan vs India, yang mengawali Perang Dunia ke 3! Sebagian besar dari mimpi-mimpi Muhammad Qasim tersebut juga sebelumnya banyak diurai dalam eskatologi Islam.

Sejauh ini, ada dua fakta menarik tentang Muhammad Qasim, pria Pakistan yang fenomenal sejak 2014 karena mimpi-mimpinya yang disebarkan ke seluruh dunia.

Fakta pertama, tidak ada satu pun ulama Islam di dunia yang menyebut mimpi Muhammad Qasim sesat, sebab mimpi tersebut tidak bertentangan dengan Al-Qur’an maupun hadits-hadits shahih.

Fakta kedua, meskipun sebagian pendukungnya meyakini bahwa Muhammad Qasim adalah calon Imam Mahdi, justru Muhammad Qasim sendiri selalu menegaskan bahwa dirinya bukan Imam Mahdi atau calon Imam Mahdi.

Dalil mimpi mubasyirat

Ihwal mimpi mubasyirat dalam Islam, ada beberapa hadits shahih yang bisa dijadikan rujukan. Rasulullah SAW bersabda: "Mimpi yang baik adalah salah satu dari empat puluh enam bagian dari kenabian." (HR Bukhari dan Muslim).

Dalam hadits lainnya disebutkan: "Rasulullah SAW bersabda: 'Tidak ada yang tersisa dari kenabian kecuali Al-Mubashshirat.' Para sahabat bertanya, 'Apa itu Al-Mubashshirat?" Beliau menjawab: 'Mimpi yang benar-benar baik' (yang menyampaikan kabar gembira)." (HR Bukhari).

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW juga bersabda: "Siapa saja yang melihatku dalam mimpi, maka ia benar telah melihatku karena setan tidak dapat menyerupaiku." (HR Muslim).

Ghazwatul Hind

Hal yang juga sangat menarik, dalam visi salah satu mimpi Muhammad Qasim adalah tentang jet tempur hitam super canggih. Berikut salah satu penjelasan mimpi dari Muhammad Qasim yang dikutip dari laman Muhammadqasimpk.com dan Divinedreams.co:

Saya telah melihat Ghazwatul Hind dan Perang Dunia ke 3 berkali-kali dalam mimpiku. Perang ini dipaksakan atas Pakistan, dan kami membela negara kami dan Islam. Itu adalah perang terburuk melawan Islam dalam sejarah, bukan hanya perang untuk mempertahankan hidup Pakistan tetapi juga untuk kelangsungan hidup Islam. Karena sebelum perang ini, dua benteng utama Islam, Turki dan Arab Saudi telah dihancurkan oleh kekuatan Illuminati. Pakistan adalah benteng terakhir Islam, jadi sangat penting membela Pakistan untuk menyelamatkan Islam.

Sebelum perang ini, Allah SWT menyampaikan berita mimpiku kepada Panglima Militer Pakistan, dan Nabi Terakhir Muhammad SAW juga memberikan kesaksian tentang mimpiku bahwa Qasim tidak berbohong kepada siapa pun tentang mimpinya dan mimpinya adalah benar dari Allah SWT. Setelah itu, tentara dan rakyat Pakistan mengambil langkah berani untuk menyelamatkan Islam dan Pakistan dan orang-orang yang sangat mencintai Pakistan mulai bekerjasama dan kami membersihkan Pakistan dari segala bentuk kesyirikan.

Pakistan tidak dapat terjun ke semua perang di Timur Tengah termasuk Turki karena sumber daya yang terbatas, tetapi Pakistan melindungi kesucian Mekkah dan Madinah. Ketika Pakistan mulai maju, India mencoba menyerang Pakistan, tetapi Allah SWT membantu Pakistan dengan pesawat tempur hitam yang kuat. Dalam mimpiku, pesawat tempur hitam ini sangat kuat dan beragam, dan dunia belum pernah melihat teknologi seperti itu sebelumnya. Setelah melihat pesawat tempur hitam itu, India tidak berani lagi untuk menyerang Pakistan. India terus melakukan kekerasan terhadap muslim Kashmir, sehingga Pakistan memutuskan untuk membebaskan Kashmir menggunakan pesawat tempur hitam ini.

Namun di sisi lain, India dan sekutunya, kelompok teroris lain, dan kekuatan utama dunia sedang mempersiapkan perang melawan Pakistan. Setelah melihat pesawat tempur hitam ini, muslim dari seluruh dunia datang ke Pakistan untuk memuliakan Islam dan bergabung dalam perang Ghazwatul Hind. Pakistan juga mengambil tindakan untuk melindungi umat Islam yang tinggal di India agar mereka tetap aman selama perang. Allah SWT menjadikan kita sangat cerdas dengan Rahmat-Nya dan kita membangun teknologi seperti pesawat terbang.

Pasukan Panji Hitam adalah jet tempur!

Ada berbagai ulasan, diskusi dan buku yang menjelaskan bahwa Pasukan Panji Hitam bukanlah bendera tetapi sebuah alat pengenal berwarna hitam kebanggaan badan militer suatu negeri, yang akan terbit mengapung di angkasa tanpa penyangga apapun, sehingga apabila hendak melihatnya kita mestilah mengangkat wajah kita sebagaimana kita hendak memandang kepada matahari dan bulan yang terbit di angkasa, dan mereka adalah pasukan jet tempur hitam super canggih Pakistan pada masa Imam Mahdi.

Perhatikan hadits berikut: "Rasulullah SAW bersabda: Jika kalian melihat Panji-Panji Hitam keluar dari Qabl Khurasan, maka datangilah mereka walau dengan merangkak karena padanya ada Khalifah Allah, al-Mahdi.” (Mustadrak al-Hakim, Hadits no. 8578, Baihaqi dalam Dalail an-Nabuwwah 6/516).

Jika membaca lafazh Arab pada hadits itu dan membandingkannya dengan terjemahan bahasa Inggris atau Melayu yang tersebar luas, maka dengan jelas bahwa kedua hadits itu tidak merujuk kepada Khurasan sama sekali. Kata-kata Qabl dan Qibali telah ditinggalkan dan tidak diterjemahkan meski tertulis di lafaz Arabnya.

Nabi Muhammad SAW memaknai ar-Rayah (panji) sebagai “alat pengenal”. Membuktikannya melalui pojok sejarah adalah bahwa Nabi Muhammad SAW menamai panji beliau dengan sebutan al-Uqab yang berarti “elang”.

Berdasarkan Ilmu Fiqih, para pendukung versi panji hitam adalah jet tempur hitam, mengatakan bahwa mustahil tulisan kalimat Syahadat dinamai dengan nama hewan (elang). Dengan demikian, secara logika, tidak mungkin panji-panji hitam yang dimaksud oleh Nabi Muhammad SAW mencantumkan kalimah Syahadat sebagaimana yang digunakan oleh ISIS, misalnya. Mereka menguatkan argumentasi bahwa Nabi Muhammad SAW niscaya sangat cerdas dalam urusan ini dan pasti tahu bahwa Khawarij di masa-masa mendatang akan menggunakan slogan Islami untuk bendera mereka.

Golongan Khawarij pertama yang memakai slogan Islami adalah Urwah yang berkata: “Tidak ada hukum kecuali hukum Allah, dan menentang Sayyidina Ali RA.” Selain itu, Nabi Muhammad SAW menubuatkan Panji Imam Mahdi akan terbit (tathlu’u).

Kata ini senantiasa dipakai hanya untuk menggambarkan terbitnya matahari dan bulan dan panji-panji ini akan memerangi musuh dengan suatu cara yang belum pernah dilakukan oleh kaum manapun sebelumnya. Umat Islam sama sekali belum pernah memiliki armada tempur udara. Berbeda halnya dengan angkatan darat umat Islam yang telah ada sejak zaman Rasulullah SAW. Sedangkan angkatan laut umat Islam ada sejak zaman Mu’awiyah RA.

Secara eksplisit penjelasan tentang panji-panji hitam yang sebenarnya adalah armada jet tempur dibentangkan dalam beberapa buku. Di antaranya buku berjudul Kajian Mimpi Muhammad Qasim Bin Abdul Karim yang ditulis oleh Indra Noferia pada tahun 2018, dan buku Allah dan Muhammad dalam Mimpiku dengan tim penulis: Helper Muhammad Qasim, terbit pada tahun 2019.

Kedua buku tersebut menghamparkan penjelasan detail terkait ‘mimpi Ilahi’ yang dialami oleh seorang pemuda Pakistan bernama Muhammad Qasim. Bukan hanya soal panji-panji hitam dan jet tempur hitam.

Sejauh ini belum ada ulama di seluruh dunia yang mencap mimpi Muhammad Qasim adalah mimpi yang sesat lantaran mimpi tersebut tidak ada yang menyelisihi Al Quran dan haditsh sahih. Imran Abbasi dan Awais Naseer adalah dua orang intelektual Muslim yang merupakan barisan awal yang mempublikasikan mimpi-mimpi Muhammad Qasim ke seluruh dunia.

Awais Naseer mulai meneliti mimpi Muhammad Qasim tetapi belum percaya pada awalnya bahkan bersikap berhati-hati sampai ia sendiri telah mendapat mimpi bertemu Nabi Muhammad SAW yang membenarkan mimpi Mhammad Qasim.

Sejak saat itulah Awais aktif mendukung dan menyebarkan mimpi Muhammad Qasim. Imran Abbasi lebih awal percaya mimpi Muhammad Qasim sebelum Awais Naseer.

Imran Abbasi banyak membuat video yang menyampaikan mimpi-mimpi Muhammad Qasim dalam bahasa Urdu maupun bahasa Inggris. Kepercayaannya berasal dari hasil kajian yang teliti, adil, dan komprehensif sehingga berkesimpulan bahwa mimpi Muhammad Qasim sangat sesuai dan tidak menyelisihi sedikitpun dalil dan sunnah.

Beberapa media berita nasional di Pakistan telah mewawancarai Muhammad Qasim, di antaranya Royal News , 7NewsHd dan Daily Ausaf . Dalam berbagai wawancara media, Muhammad Qasim bin Abdul Karim menjelaskan bahwa dirinya telah mendapatkan mimpi Ilahi ini sejak masih kecil sekitar umur 12 atau 13 tahun.

Kemudian setelah menginjak umur 17 tahun, ia terus-menerus mendapat mimpi Ilahi sampai saat ini. Muhammad Qasim dalam salah satu kesaksiannya mengatakan: “Aku telah melihat mimpi-mimpi ini selama lebih dari 23 tahun terakhir Allah datang ke dalam mimpiku lebih dari 500 kali dan Nabi Muhammad lebih dari 280 kali. Aku berumur sekitar 12 atau 13 tahun ketika Allah dan Nabi Muhammad keduanya datang bersamaan dalam mimpiku untuk pertama kalinya. Dan kemudian setelah itu di tahun 1993 ketika aku berumur 17 tahun, Allah dan Nabi Muhammad mulai datang secara teratur dan terus menerus dalam mimpiku. Dan sejak saat itu, Allah dan Nabi Muhammad terus datang ke dalam mimpi-mimpiku.” ***

Lebih baru Lebih lama