Kata Dudung: Pengembangan Kopassus ke Luar Jawa Diungkap

, Jakarta - Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman membenarkan adanya rencana pengembangan Komando Pasukan Khusus ( Kopassus ) yang saat ini tengah digodok oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI). Menurut dia, salah satu poin utama dalam restrukturisasi ini adalah peningkatan jabatan komandan Kopassus dari perwira tinggi bintang dua menjadi bintang tiga.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu menyebut rencana bukan hanya soal pergeseran jabatan, tapi juga ekspansi satuan Kopassus ke luar Pulau Jawa. “Ini perintah Presiden. Saya dengar itu memang dikembangkan organisasinya,” kata Dudung saat ditemui di kantor Tempo , Selasa, 5 Agustus 2025.

Dudung menyebut beberapa daerah yang dipertimbangkan menjadi markas grup baru Kopassus, antara lain Pekanbaru, Kalimantan, Kendari, dan Papua. “Sehingga nanti ada beberapa grup. Artinya, penilaian beliau (Presiden), karena luasnya wilayah, perlu satuan-satuan yang dikembangkan,” ujarnya.

Saat ditanya apakah seluruh satuan elite TNI akan mengalami perubahan serupa, Dudung menjawab bahwa restrukturisasi ini hanya berlaku untuk Kopassus. “Kalau Kostrad kan memang sudah besar,” ucap Dudung.

Rencana pengembangan satuan elite ini mencuat sejak pertengahan Juli lalu. Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Kristomei Sianturi tidak menyanggah adanya perubahan dalam struktur kepemimpinan Kopassus. Ia mengatakan hal tersebut masih dalam tahap perencanaan dan akan diumumkan secara resmi pada Agustus 2025. “Itu kan perencanaannya, ya. Nanti tunggu di bulan Agustus kita umumkan,” kata Kristomei saat dikonfirmasi di kantor Tempo , Rabu, 16 Juli 2025.

Sejak reorganisasi tahun 1996, Kopassus memiliki lima grup utama: Grup 1 dan 2 Para Komando di Serang (Banten) dan Kartasura (Jawa Tengah), Grup 3 Pendidikan di Batujajar (Jawa Barat), serta Grup 4 Sandi Yudha dan Grup 5 Anti Teror di Cijantung, (Jakarta Timur). Bila rencana ekspansi direalisasikan, ini akan menjadi penambahan signifikan pertama dalam hampir tiga dekade terakhir.

Lebih baru Lebih lama