ETF Ditunda, Harga Dogecoin Tetap Melonjak Karena CleanCore Membeli 2 Triliun DOGE

Media Harian Digital– Saat sebagian besar mata uang kripto utama bergerak stagnan, Dogecoin (DOGE) justru menjadi perhatian utama. Dalam seminggu terakhir, harga DOGE melonjak hampir 20 persen hingga mencapai USD 0,25 atau sekitar Rp 4.112, mencapai level tertinggi sejak pertengahan Agustus.

Kenaikan ini dipicu oleh dua faktor utama: akumulasi besar-besaran oleh perusahaan publik CleanCore Solutions dan ekspektasi terhadap peluncuran ETF Dogecoin pertama di Amerika Serikat. Meskipun jadwal peluncuran ETF tersebut sempat ditunda, euforia pasar tetap tidak mereda.

Rencana ETF Dogecoin dengan nama DOJE diinisiasi oleh manajer aset Rex-Osprey, yang ingin memberikan paparan harga Dogecoin kepada investor institusi melalui produk keuangan tradisional. Analis ETF senior Bloomberg, Eric Balchunas, menyebutkan bahwa peluncuran DOJE yang awalnya direncanakan lebih awal kini ditunda hingga Kamis (18/9) mendatang. "Peluncuran ditunda. Kemungkinan Kamis depan," tulisnya di X (dulu Twitter).

Menariknya, antusiasme investor justru meningkat setelah penundaan. Di platform prediksi pasarBanyak sekali, 66,6 persen pedagang memprediksi harga Dogecoin akan melampaui USD 0,30 (sekitar Rp 4.938), dibanding hanya 33,4 persen yang memperkirakan DOGE akan turun ke USD 0,15 (Rp 2.470).

Salah satu pendorong utama reli ini adalah langkah CleanCore Solutions (kode saham ZONE), perusahaan berbasis di Amerika Serikat yang menjalin kemitraan strategis dengan Dogecoin Foundation dan House of Doge. Dalam pengumuman terbarunya, CleanCore mengakumulasi lebih dari 500 juta DOGE senilai lebih dari USD 125 juta atau setara Rp 2,05 triliun.

Strategi ini disebut sebagai upaya untuk menjadikan Dogecoin sebagai aset cadangan (aset cadangan) perusahaan, sekaligus memperluas penggunaannya dalam sistem pembayaran, tokenisasi, dan produk serupa dengan staking.

CleanCore kini menjadi perhatian para investor. Harga saham ZONE naik sekitar 6 persen dalam seminggu, dan telah melonjak lebih dari 200 persen sejak awal tahun. Lonjakan ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap arah bisnis perusahaan yang semakin fokus pada kripto.

Meski demikian, Dogecoin masih jauh dari rekor tertingginya pada tahun 2021 yang pernah mencapai USD 0,73 (Rp 12.019). Pertanyaan besar sekarang adalah apakah minat institusional dan masuknya dana dari ETF dapat mempertahankan momentum ini, atau hanya menjadi lonjakan sementara seperti siklus meme coin sebelumnya.

Dogecoin dikenal secara luas sebagai kripto dengan tema lelucon, namun telah berkembang menjadi aset yang diam-diam masuk ke ranah institusional. Bahkan Bloomberg menyebutnya sebagai ETF "tanpa utilitas secara sengaja," menandai betapa uniknya DOGE dibandingkan aset kripto lain seperti Bitcoin atau Ethereum yang memiliki tujuan teknis dan ekosistem yang kompleks.

Dengan peluncuran ETF DOJE yang tinggal menghitung hari, Dogecoin kembali membuktikan bahwa sentimen dan adopsi institusi bisa menjadi bahan bakar utama—bahkan bagi koin yang awalnya hanya dibuat sebagai parodi.

Lebih baru Lebih lama