
Media Harian Digital– Ethereum sedang bersiap memasuki fase baru yang berfokus pada privasi total. Melalui tim Privacy & Scaling Explorations (PSE), Ethereum Foundation merilis roadmap besar yang menempatkan privasi sebagai inti dari masa depan jaringan Ethereum. Inisiatif ini diumumkan pada Jumat (13/9), dengan PSE kini berubah nama menjadiPengelola Privasi Ethereum.
Di blog resmi mereka, PSE menyebutkan bahwa mereka akan bekerja sebagai tim berbasis masalah (masalah-pertama), yang berarti fokus utama mereka adalah menutup celah operasional, menjembatani kolaborasi dengan pengembang, dan memastikan privasi menjadi bagian tak terpisahkan dari seluruh aplikasi di ekosistem Ethereum.
Langkah ini datang di tengah meningkatnya kesadaran global mengenai pentingnya privasi data, baik dari sisi pengguna individu maupun lembaga yang mulai mempertimbangkan pengadopsian kripto secara lebih luas.
Roadmap tersebut dibangun di atas tiga pilar utama:private menulis,bacaan pribadi, danmembuktikan secara pribadi.
-
Pengarangan Pribadibertujuan untuk menyederhanakan dan mengamankan aktivitas di blockchain seperti transaksi dan pemungutan suara, agar lebih efisien dan tidak dapat dilacak.
-
Bacaan Pribadiakan melindungi identitas pengguna saat mengakses aplikasi, membaca data, atau melakukan query di jaringan, mencegah kebocoran metadata sensitif.
-
Pengujian Pribadimengembangkan teknologi agar pengguna dapat membuktikan sesuatu—misalnya identitas atau data dokumen—tanpa harus mengungkapkan informasi detail kepada pihak lain, baik di dalam maupun di luar blockchain.
Teknologi ini sangat penting untuk integrasi dengan dunia nyata, seperti validasi dokumen, bukti kepemilikan, hingga kredensial identitas.
Dalam waktu 3 hingga 6 bulan ke depan, PSE menetapkan sejumlah prioritas konkrit. Untukprivate menulis, mereka akan mengembangkan proyek seperti PlasmaFold dan Kohaku, serta sistemalamat diam-diamdan protokol pemungutan suara yang tidak dapat dilacak.
Di ranah DeFi (keuangan terdesentralisasi), PSE berupaya mengembangkan kerangka kerja privasi yang memungkinkan lembaga besar untuk bergabung tanpa harus khawatir tentang eksposur data publik.
Untukbacaan pribadi, tim akan menguji teknologi jaringan seperti ORAM dan PIR, yang dapat menyamarkan jejak pengguna dari pengawasan eksternal.
Sementara itu, dalam pengembanganmembuktikan secara pribadi, Ethereum akan mempercepat adopsi zkTLS - teknologi yang memungkinkan bukti terenkripsi dari data web atau dokumen resmi.
Dengan membangun SDK lintas platform dan mengoptimalkan TLSNotary, mereka berharap dapat mempercepat adopsi identitas digital yang aman dan tidak dapat dilacak.
"Standar baru ini bisa menjadi dasar bagi dompet kripto yang sepenuhnya anonim dan kredensial digital yang tidak dapat dilacak, sesuai dengan kerangka privasi global," tulis tim PSE dalam blog mereka.
Harga Ethereum Turun Sedikit
Meski membawa kabar baik mengenai masa depan Ethereum, harga koin tersebut justru mengalami penurunan ringan dalam 24 jam terakhir. Berdasarkan data Bitcoinist, Senin (15/9), Ethereum diperdagangkan pada USD 4.667 atau sekitar Rp 76 juta, turun 0,69 persen.
Penurunan ini terjadi di tengah fluktuasi pasar kripto yang luas selama September, bulan yang dikenal dengan istilah Red September karena sering kali diwarnai aksi ambil untung dan tekanan jual.
Namun jika roadmap privasi ini berjalan sesuai rencana, Ethereum tidak hanya bisa menjadi blockchain favorit untuk aplikasi terdesentralisasi, tetapi juga menjadi standar baru bagi perlindungan data pengguna secara global.